Simpan Sabu di Celana Dalam, Kurir Dibekuk di Kapal
Simpan Sabu di Celana Dalam, Kurir Dibekuk di Kapal
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Strategi kurir sabu antar pulau ini untuk mengelabui pemeriksaan aparat kepolisian terbilang unik. Tersangka berinisial SB (26) menyimpan sabu tersebut di celana dalam yang dipakainya.
SB ini pun menyamar menjadi penumpang Kapal Motor (KM) Kelimutu jurusan Surabaya - Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), arus Balik Lebaran 2016.
Namun, kejelian kepolisian yang mendapat informasi valid dari masyarakat dapat mengungkap kasus pasokan sabu antar pulau ini.
"SB ditangkap karena membawa 1 ons lebih (100,54 gram) sabu. Tersangka SB, ditangkap di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, pada Minggu 17 Juli 2016 sekitar pukul 19.00 WIB. Saat kami periksa, tersangka biasa mengantar sabu dari Madura ke Kumai melalui jalur laut," terang Kapolres Kobar AKBP Heska Wahyu Widodo, Selasa (2/8/2016).
Heska menjelaskan, berdasarkan pengakuan tersangka, setiap sekali pengiriman paket sabu dari Madura ke Kumai, SB mendapat upah sebesar Rp500 ribu. Ia mengaku pekerjaan itu sudah lama digelutinya.
Penangkapan tersangka, lanjut Heska, berawal dari informasi masyarakat yang curiga dengan adanya sindikat peredaran sabu antar pulau. Berbekal informasi tersebut, si kurir ini pun dibekuk. Tidak ada perlawanan saat ditangkap.
Dengan penangkapan tersangka, polisi akan terus mendalami kasus tersebut. "Kita akan terus dalami siapa pelaku dan bandar besar di balik peredaran ini. Karena kami melihat, kurir ini hanya perantara saja yang mereka manfaatkan sebagai jasa pengantar barang," pungkasnya.
SB ini pun menyamar menjadi penumpang Kapal Motor (KM) Kelimutu jurusan Surabaya - Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), arus Balik Lebaran 2016.
Namun, kejelian kepolisian yang mendapat informasi valid dari masyarakat dapat mengungkap kasus pasokan sabu antar pulau ini.
"SB ditangkap karena membawa 1 ons lebih (100,54 gram) sabu. Tersangka SB, ditangkap di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, pada Minggu 17 Juli 2016 sekitar pukul 19.00 WIB. Saat kami periksa, tersangka biasa mengantar sabu dari Madura ke Kumai melalui jalur laut," terang Kapolres Kobar AKBP Heska Wahyu Widodo, Selasa (2/8/2016).
Heska menjelaskan, berdasarkan pengakuan tersangka, setiap sekali pengiriman paket sabu dari Madura ke Kumai, SB mendapat upah sebesar Rp500 ribu. Ia mengaku pekerjaan itu sudah lama digelutinya.
Penangkapan tersangka, lanjut Heska, berawal dari informasi masyarakat yang curiga dengan adanya sindikat peredaran sabu antar pulau. Berbekal informasi tersebut, si kurir ini pun dibekuk. Tidak ada perlawanan saat ditangkap.
Dengan penangkapan tersangka, polisi akan terus mendalami kasus tersebut. "Kita akan terus dalami siapa pelaku dan bandar besar di balik peredaran ini. Karena kami melihat, kurir ini hanya perantara saja yang mereka manfaatkan sebagai jasa pengantar barang," pungkasnya.
(nag)
Explore More