Hilang Tiga Hari, Udin Ditemukan Tewas di Perairan Pulau Rusa
A
A
A
BINTAN - Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungpinang menemukan jasad La Ode Makida alias Udin (43), nelayan asal Kampung Beringin Indah, Kijang, Kecamatan Bintan Timur. Jasad Udin ditemukan terapung di Pulau Rusa, Kecamatan Mantang Besar, Bintang, Kepulauan Riau, Kamis (28/7/2016).
Ditemukannya jasad Udin berawal saat kapal Basarnas Tanjungpinang 01 yang sedang melakukan penyisiran patroli rutin di Perairan Pulau Mantang yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Kamis (28/7/2016) sekitar pukul 10.42 WIB.
Tiba-tiba, Tim SAR melihat benda diduga mayat mengapung di Perairan Pulau Rusa. Saat itu juga, nakhoda kapal, Sigit, bersama anggota Basarnas lainnya langsung menerjunkan kapal sekoci untuk mendekati benda yang dicurigai sesosok mayat itu.
Ternyata benar, sesosok mayat dengan kondisi rusak ditemukan. Tim Basarnas langsung mengevakuasi jasad tersebut ke dalam kapal besar untuk dibawa ke darat menuju Dermaga Pantai Indah Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur.
"Jadi pas kita sedang patroli penyisiran kita ada melihat mayat mengapung dekat Pulau Rusa, kita langsung evakuasi untuk membawanya ke darat," ujar Sigit, di atas Kapal Basarnas Tanjungpinang 01.
Basarnas langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Bintan Timur. Sekitar pukul 10.52, Kapal Basarnas Tanjungpinang 01 yang membawa jasad Udin tiba. Petugas kepolisian bersama dengan dokter Puskesmas Kijang langsung melakukan visum di atas kapal milik Basarnas.
Jasad yang dibawa Basarnas dari tengah lautan itu awalnya sulit untuk dikenali, karena sebagian besar bagian tubuhnya seperti wajah sudah rusak. Dokter Puskesmas Kijang, Iwan Mulyana mengatakan, saat timnya melakukan visum terhadap jasad korban awalnya memang kesulitan untuk mengenalinya lantaran sebagian besar wajahnya sudah rusak akibat digeragori oleh ikan.
"Kondisi wajah sudah sulit dikenali karena sebagian besar bagian wajahnya sudah rusak akibat dimakan hewan di laut dan sudah terjadi proses pembusukan," kata Iwan.
Selain bagian wajah, lanjut Iwan, proses pembusukan juga terjadi pada sekujur tubuhnya yang terbuka atau tidak tertutup kain pakaian.
"Seperti tangan, kaki dan bagian terbuka lainnya sudah mengalami proses pembusukan karena sudah terendam selama sekitar 72 jam," tambahnya.
Belakangan diketahui, jasad yang sudah membusuk dengan kondisi wajah rusak itu merupakan salah seorang warga Kampung Beringin Indah Barat, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, dengan identitas La Ode Makida alias Udin.
Pria kelahiran Tarempa 1 Juli 1973 itu dinyatakan hilang setelah terjatuh dari atas kapal pascakejadian meledaknya salah satu kompor untuk memasak bilis pada Selasa (26/7/2016) kemarin.
Seusai dilakukan visum, jasad Udin langsung dievakuasi dengan mobil ambulans kecamatan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kijang untuk langsung dikebumikan oleh pihak keluarga.
Ditemukannya jasad Udin berawal saat kapal Basarnas Tanjungpinang 01 yang sedang melakukan penyisiran patroli rutin di Perairan Pulau Mantang yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Kamis (28/7/2016) sekitar pukul 10.42 WIB.
Tiba-tiba, Tim SAR melihat benda diduga mayat mengapung di Perairan Pulau Rusa. Saat itu juga, nakhoda kapal, Sigit, bersama anggota Basarnas lainnya langsung menerjunkan kapal sekoci untuk mendekati benda yang dicurigai sesosok mayat itu.
Ternyata benar, sesosok mayat dengan kondisi rusak ditemukan. Tim Basarnas langsung mengevakuasi jasad tersebut ke dalam kapal besar untuk dibawa ke darat menuju Dermaga Pantai Indah Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur.
"Jadi pas kita sedang patroli penyisiran kita ada melihat mayat mengapung dekat Pulau Rusa, kita langsung evakuasi untuk membawanya ke darat," ujar Sigit, di atas Kapal Basarnas Tanjungpinang 01.
Basarnas langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Bintan Timur. Sekitar pukul 10.52, Kapal Basarnas Tanjungpinang 01 yang membawa jasad Udin tiba. Petugas kepolisian bersama dengan dokter Puskesmas Kijang langsung melakukan visum di atas kapal milik Basarnas.
Jasad yang dibawa Basarnas dari tengah lautan itu awalnya sulit untuk dikenali, karena sebagian besar bagian tubuhnya seperti wajah sudah rusak. Dokter Puskesmas Kijang, Iwan Mulyana mengatakan, saat timnya melakukan visum terhadap jasad korban awalnya memang kesulitan untuk mengenalinya lantaran sebagian besar wajahnya sudah rusak akibat digeragori oleh ikan.
"Kondisi wajah sudah sulit dikenali karena sebagian besar bagian wajahnya sudah rusak akibat dimakan hewan di laut dan sudah terjadi proses pembusukan," kata Iwan.
Selain bagian wajah, lanjut Iwan, proses pembusukan juga terjadi pada sekujur tubuhnya yang terbuka atau tidak tertutup kain pakaian.
"Seperti tangan, kaki dan bagian terbuka lainnya sudah mengalami proses pembusukan karena sudah terendam selama sekitar 72 jam," tambahnya.
Belakangan diketahui, jasad yang sudah membusuk dengan kondisi wajah rusak itu merupakan salah seorang warga Kampung Beringin Indah Barat, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, dengan identitas La Ode Makida alias Udin.
Pria kelahiran Tarempa 1 Juli 1973 itu dinyatakan hilang setelah terjatuh dari atas kapal pascakejadian meledaknya salah satu kompor untuk memasak bilis pada Selasa (26/7/2016) kemarin.
Seusai dilakukan visum, jasad Udin langsung dievakuasi dengan mobil ambulans kecamatan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kijang untuk langsung dikebumikan oleh pihak keluarga.
(zik)