Sempat Koma, Rizki Bocah Obesitas Tetap Gunakan Alat Bantu Pernapasan
A
A
A
PALEMBANG - Bocah obesitas asal Palembang, Sumatera Selatan, Rizki Rahmad Ramadhan (11), sempat mengalami koma pada Jumat (22/7/2016) lalu. Namun, dia telah sadarkan diri dan dalam pengawasan intensif dokter.
Meski kondisi Rizki masih lemah, tim dokter memastikan akan terlebih dahulu menyembuhkan saluran pernapasan bocah yang memiliki berat 119 kg itu.
Hal ini dikatakan Ketua Tim Dokter Rizki, Julius Azwar. Dokter juga mengembalikan kestabilan tubuhnya. Saluran pernapasan yang menjadi bagian vital harus terlebih dahulu disembuhkan. Hal ini akan membuat Rizki menjadi lebih mudah menjalani pengobatan lainnya.
"Setelah Rizki sadar, kondisinya masih harus terus diperhatikan. Rizki harus distabilkan dulu dan masih diputuskan untuk menggunakan alat bantu saluran pernapasan," katanya.
Meski sudah sadarkan diri, Rizki masih akan ditempatkan di ruang ICU RSMH Palembang. Kondisi bungsu dari tujuh bersaudara masih dalam pengawasan intensif tim dokter. Sampai Sabtu (23/7/2016) malam, Rizki masih menggunakan alat bantu pernapasan.
"Saya belum bisa pastikan bagaimana tindakan medis lanjutan, akan tetapi sekarang tim dokter fokuskan dulu bagaimana pemulihan pernapasannya. Jika Rizki bisa bernapas baik, maka tindakan medis lainnya akan mudah dilaksanakan," terang ia.
Julius memastikan tim dokter masih akan menunggu perkembangan kondisi Rizki selama akhir pekan ini. Kemudian, tim dokter akan melanjutkan observasi perkembangan Rizki.
Menurut dokter ahli gizi ini, Rizki memiliki tantangan penyembuhan yang memang cukup berat. Meski berat badannya tidak seperti penderita obesitas di Bandung (Arya Permana, red), Rizki mengalami pertumbuhan kelenjar gemuk yang lebih padat.
"Ada penyempitan, karena tumpukan lemak lebih ke dalam bukan ke luar dari bagian tubuh," katanya.
Meski kondisi Rizki masih lemah, tim dokter memastikan akan terlebih dahulu menyembuhkan saluran pernapasan bocah yang memiliki berat 119 kg itu.
Hal ini dikatakan Ketua Tim Dokter Rizki, Julius Azwar. Dokter juga mengembalikan kestabilan tubuhnya. Saluran pernapasan yang menjadi bagian vital harus terlebih dahulu disembuhkan. Hal ini akan membuat Rizki menjadi lebih mudah menjalani pengobatan lainnya.
"Setelah Rizki sadar, kondisinya masih harus terus diperhatikan. Rizki harus distabilkan dulu dan masih diputuskan untuk menggunakan alat bantu saluran pernapasan," katanya.
Meski sudah sadarkan diri, Rizki masih akan ditempatkan di ruang ICU RSMH Palembang. Kondisi bungsu dari tujuh bersaudara masih dalam pengawasan intensif tim dokter. Sampai Sabtu (23/7/2016) malam, Rizki masih menggunakan alat bantu pernapasan.
"Saya belum bisa pastikan bagaimana tindakan medis lanjutan, akan tetapi sekarang tim dokter fokuskan dulu bagaimana pemulihan pernapasannya. Jika Rizki bisa bernapas baik, maka tindakan medis lainnya akan mudah dilaksanakan," terang ia.
Julius memastikan tim dokter masih akan menunggu perkembangan kondisi Rizki selama akhir pekan ini. Kemudian, tim dokter akan melanjutkan observasi perkembangan Rizki.
Menurut dokter ahli gizi ini, Rizki memiliki tantangan penyembuhan yang memang cukup berat. Meski berat badannya tidak seperti penderita obesitas di Bandung (Arya Permana, red), Rizki mengalami pertumbuhan kelenjar gemuk yang lebih padat.
"Ada penyempitan, karena tumpukan lemak lebih ke dalam bukan ke luar dari bagian tubuh," katanya.
(zik)