Jalinan Kasih Tak Direstui Calon Mertua, Ridho Pilih Gantung Diri
A
A
A
BATAM - Ridho (18) ditemukan tewas tergantung di dalam kamarnya, Senin (18/7/2016) pagi. Diduga, penyebab aksi bunuh diri itu karena korban merasa putus asa setelah hubungan dengan kekasihnya tidak direstui.
Korban pertama kali ditemukan oleh Supriadi (33) yang merupakan bapak angkat korban. Pagi itu sekitar pukul 05.10 WIB, Supriadi hendak menuju toilet.
Namun, saat melewati depan kamar korban dan membuka tirai. "Saat dilihat ke dalam kamar korban, kondisi kamarnya gelap," kata Kapolsek Lubuk Baja I Putu Bayu Pati.
Saat saksi melihat kamar korban, sambung Putu, saksi pertama (Supriadi) merasa curiga selain kamar korban yang gelap saksi juga melihat seperti ada orang yang berdiri di dalam kamar.
"Karena gelap, saksi pertama membangunkan saksi kedua ibuk korban (Asmawati) lalu menghidupkan lampu kamar korban," ujarnya.
Saat lampu kamar korban menyala, kedua saksi dikagetkan ketika melihat korban yang sudah tergantung menggunakan kain panjang yang dikaitkan ke kayu plafon.
Dari kondisi korban, selain ada bekas luka di leher akibat lilitan kain itu juga ada darah segar yang keluar di hidung korban. "Dugaan sementara korban melakukan ini, belum enam jam lamanya," katanya.
Pantauan dilokasi kejadian yang berada di pemukiman Kampung Dalam No. 108 RT.007 /RW.006 Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, rumah korban disesaki oleh warga sekitar yang ingin melihat kondisi terakhir korban. Isak tangis dari orangtua korban, tak terbendung lagi saat korban di evakuasi.
Putu menambahkan, setelah memeriksa beberapa orang saksi dan juga orangtua korban, sekitar seminggu sebelum kejadian ini korban sering murung dan jarang bicara setelah jalinan kasihnya dihalangi oleh orangtua pacarnya.
Pasalnya, korban dipaksa oleh orangtua kekasihnya untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengganggu pacarnya itu. "Dugaan sementara, korban mengakhiri hidupnya karena frustasi dan mengambil jalan singkat ini," pungkasnya.
Korban pertama kali ditemukan oleh Supriadi (33) yang merupakan bapak angkat korban. Pagi itu sekitar pukul 05.10 WIB, Supriadi hendak menuju toilet.
Namun, saat melewati depan kamar korban dan membuka tirai. "Saat dilihat ke dalam kamar korban, kondisi kamarnya gelap," kata Kapolsek Lubuk Baja I Putu Bayu Pati.
Saat saksi melihat kamar korban, sambung Putu, saksi pertama (Supriadi) merasa curiga selain kamar korban yang gelap saksi juga melihat seperti ada orang yang berdiri di dalam kamar.
"Karena gelap, saksi pertama membangunkan saksi kedua ibuk korban (Asmawati) lalu menghidupkan lampu kamar korban," ujarnya.
Saat lampu kamar korban menyala, kedua saksi dikagetkan ketika melihat korban yang sudah tergantung menggunakan kain panjang yang dikaitkan ke kayu plafon.
Dari kondisi korban, selain ada bekas luka di leher akibat lilitan kain itu juga ada darah segar yang keluar di hidung korban. "Dugaan sementara korban melakukan ini, belum enam jam lamanya," katanya.
Pantauan dilokasi kejadian yang berada di pemukiman Kampung Dalam No. 108 RT.007 /RW.006 Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, rumah korban disesaki oleh warga sekitar yang ingin melihat kondisi terakhir korban. Isak tangis dari orangtua korban, tak terbendung lagi saat korban di evakuasi.
Putu menambahkan, setelah memeriksa beberapa orang saksi dan juga orangtua korban, sekitar seminggu sebelum kejadian ini korban sering murung dan jarang bicara setelah jalinan kasihnya dihalangi oleh orangtua pacarnya.
Pasalnya, korban dipaksa oleh orangtua kekasihnya untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengganggu pacarnya itu. "Dugaan sementara, korban mengakhiri hidupnya karena frustasi dan mengambil jalan singkat ini," pungkasnya.
(nag)