12 Pemudik Meninggal Akibat Macet, Ini Saran Mantan Bupati Brebes
A
A
A
JAKARTA - Kemacetan parah di Tol Brebes Exit (Brexit), yang membuat 12 orang meninggal dunia akibat kelelahan ditanggapi oleh Mantan Bupati Brebes, Jawa Tengah, Agung Widyantoro. Agung mengatakan, tradisi mudik tahun ini sudah berubah menjadi bencana.
Maka itu, Agung yang merupakan anggota Komisi II DPR ini memberikan sejumlah catatan ke pemerintah terkait tragedi tersebut.
Pertama, menurut Agung, pengalihan arus mudik pada jalur Tol baru harus cermat, utamanya pembatasan volume kendaraan.
"Kedua, pemecahan kemacetan jangan ditumpahkan ke kota Brebes saja, karena infrastruktur jalan tidak mendukung, sehingga harus segera dilewatkan jalur ke Kabupaten/kota Tegal yang lain," ujar Agung saat dihubungi wartawan, Rabu (6/7/2016).
Menurut dia, Kementerian Perhubungan bertanggung jawab atas tata kelola manajemen transportasi saat mudik.
"Lebih khusus terkait dengan penambahan jadwal Kereta Api Lebaran yang berakibat jam buka tutup lintasan kereta makin rapat, akibatnya penumpukan arus kendaraan jalan darat makin padat," ungkapnya.
Keempat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta lebih mengintensifkan koordinasi antara Kementerian atau Lembaga khusus terkait jadwal liburan sekolah.
"Antara PNS swasta harus di bedakan sehingga bisa kurangi beban volume jalan darat, laut, udara," imbuh dia.
Kelima, semua pemudik harus melengkapi diri baik obat yang biasa dikonsumsi, juga makanan untuk cadangan minimal dua hari atau lebih.
Keenam, dia berpendapat, cadangan BBM seharusnya tidak hanya di SPBU, namun distribusi BBM di Depo Pertamina dan jalur angkutan juga harus dipikirkan.
"Ketujuh, fasilitas keperluan MCK mohon dipikirkan, utamanya di jalan tol," tuturnya.
Kedepan, kata dia, pembangunan jalur lingkar utara jurusan Brebes -Tegal untuk memecahkan kepadatan harus segera dilanjutkan, karena lahan sudah lama tersedia oleh Pemerintah Kabupaten Brebes.
Maka itu, Agung yang merupakan anggota Komisi II DPR ini memberikan sejumlah catatan ke pemerintah terkait tragedi tersebut.
Pertama, menurut Agung, pengalihan arus mudik pada jalur Tol baru harus cermat, utamanya pembatasan volume kendaraan.
"Kedua, pemecahan kemacetan jangan ditumpahkan ke kota Brebes saja, karena infrastruktur jalan tidak mendukung, sehingga harus segera dilewatkan jalur ke Kabupaten/kota Tegal yang lain," ujar Agung saat dihubungi wartawan, Rabu (6/7/2016).
Menurut dia, Kementerian Perhubungan bertanggung jawab atas tata kelola manajemen transportasi saat mudik.
"Lebih khusus terkait dengan penambahan jadwal Kereta Api Lebaran yang berakibat jam buka tutup lintasan kereta makin rapat, akibatnya penumpukan arus kendaraan jalan darat makin padat," ungkapnya.
Keempat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta lebih mengintensifkan koordinasi antara Kementerian atau Lembaga khusus terkait jadwal liburan sekolah.
"Antara PNS swasta harus di bedakan sehingga bisa kurangi beban volume jalan darat, laut, udara," imbuh dia.
Kelima, semua pemudik harus melengkapi diri baik obat yang biasa dikonsumsi, juga makanan untuk cadangan minimal dua hari atau lebih.
Keenam, dia berpendapat, cadangan BBM seharusnya tidak hanya di SPBU, namun distribusi BBM di Depo Pertamina dan jalur angkutan juga harus dipikirkan.
"Ketujuh, fasilitas keperluan MCK mohon dipikirkan, utamanya di jalan tol," tuturnya.
Kedepan, kata dia, pembangunan jalur lingkar utara jurusan Brebes -Tegal untuk memecahkan kepadatan harus segera dilanjutkan, karena lahan sudah lama tersedia oleh Pemerintah Kabupaten Brebes.
(nag)