Polisi Korban Ledakan Bom Bunuh Diri Mulai Membaik
A
A
A
SOLO - Kondisi Bripka Bambang Adi Cahyanto (32), anggota Provost Polresta Solo yang terluka akibat aksi bom bunuh diri mulai membaik.
Sehari setelah dirawat di Rumah Sakit Panti Waluyo Solo, mata kanannya yang terkena serpihan bom mulai bisa dipakai membaca.
Menurut Widya Rosiana (26), adik kandung Bripka Bambang mengatakan, akibat aksi bom bunuh diri sehari sebelum Lebaran di Mapolresta Solo, kedua mata kakaknya terluka terkena serpihan bom.
Bahkan mata kirinya sampai berdarah dan mata kanan merah. "Dari keterangan dokter, kornea mata kakak saya kena," ujar Widya Rosiana saat ditemui di RS Panti Waluyo, Rabu (6/7/2016) siang.
Sehari setelah perawatan, mata kanan mulai membaik dan mulai bisa dipakai membaca. Sedangkan penglihatan mata kiri masih kabur.
Selain itu, kakaknya juga masih mengeluhkan pusing dan telinga berdenging. Sebab suara ledakan cukup keras seperti travo listrik meledak. Selain itu, perut dan paha kanan juga terluka akibat serpihan bom.
Pihak keluarga tak menyangka Bripka Bambang menjadi korban aksi bom bunuh diri yang diduga dilakukan Nur Rohman, warga sangkrah Solo.
Seluruh keluarga baru tahu setelah para tetangga di kompleks asrama polisi di belakang Mapolresta Solo berdatangan ke rumah.
Mereka memberi tahu bahwa Bripka Bambang menjadi korban. "Saya langsung mendatangi lokasi dan kakak sudah dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Saat di rumah sakit, tubuh kakaknya terlihat menempel serbuk abu-abu dari ledakan bom. Kala itu, kakaknya dalam kondisi sadar.
Dari cerita kakaknya, sebelum kejadian pelaku masuk melalui pintu gerbang dengan kendaraan melaju kencang. Bripka Bambang yang kesehariannya bertugas di bagian depan markas langsung mengejar.
Sempat terjadi percakapan antara pelaku dan kakaknya. "Mau kemana kamu," tanya Bripka bambang sebagaimana ditirukan adiknya. Pelaku lalu menjawab mau mencari polisi. Pelaku yang sempat turun lalu mengangkat sesuatu namun tidak jadi.
Sementara sepeda motor masih dalam posisi menyala. Pelaku kemudian kembali ke motor dan memasukkan tangan kirinya ke jaket lalu bom meledak.
Kakaknya yang berjarak sekitar satu setengah meter dari pelaku lalu terpental sekitar 3 meter di rerumputan di halaman Mapolresta Solo.
Kini kondisi kakaknya terus menunjukkan perkembangan positif. Saat di rawat di ruang anggrek VVIP Lantai 4 RS Panti Waluyo, Bripka Bambang ditangani banyak dokter. Diantaranya dokter spesialis mata, THT dan bedah. Ruang perawatan dijaga ketat oleh Polisi.
Sehari setelah dirawat di Rumah Sakit Panti Waluyo Solo, mata kanannya yang terkena serpihan bom mulai bisa dipakai membaca.
Menurut Widya Rosiana (26), adik kandung Bripka Bambang mengatakan, akibat aksi bom bunuh diri sehari sebelum Lebaran di Mapolresta Solo, kedua mata kakaknya terluka terkena serpihan bom.
Bahkan mata kirinya sampai berdarah dan mata kanan merah. "Dari keterangan dokter, kornea mata kakak saya kena," ujar Widya Rosiana saat ditemui di RS Panti Waluyo, Rabu (6/7/2016) siang.
Sehari setelah perawatan, mata kanan mulai membaik dan mulai bisa dipakai membaca. Sedangkan penglihatan mata kiri masih kabur.
Selain itu, kakaknya juga masih mengeluhkan pusing dan telinga berdenging. Sebab suara ledakan cukup keras seperti travo listrik meledak. Selain itu, perut dan paha kanan juga terluka akibat serpihan bom.
Pihak keluarga tak menyangka Bripka Bambang menjadi korban aksi bom bunuh diri yang diduga dilakukan Nur Rohman, warga sangkrah Solo.
Seluruh keluarga baru tahu setelah para tetangga di kompleks asrama polisi di belakang Mapolresta Solo berdatangan ke rumah.
Mereka memberi tahu bahwa Bripka Bambang menjadi korban. "Saya langsung mendatangi lokasi dan kakak sudah dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Saat di rumah sakit, tubuh kakaknya terlihat menempel serbuk abu-abu dari ledakan bom. Kala itu, kakaknya dalam kondisi sadar.
Dari cerita kakaknya, sebelum kejadian pelaku masuk melalui pintu gerbang dengan kendaraan melaju kencang. Bripka Bambang yang kesehariannya bertugas di bagian depan markas langsung mengejar.
Sempat terjadi percakapan antara pelaku dan kakaknya. "Mau kemana kamu," tanya Bripka bambang sebagaimana ditirukan adiknya. Pelaku lalu menjawab mau mencari polisi. Pelaku yang sempat turun lalu mengangkat sesuatu namun tidak jadi.
Sementara sepeda motor masih dalam posisi menyala. Pelaku kemudian kembali ke motor dan memasukkan tangan kirinya ke jaket lalu bom meledak.
Kakaknya yang berjarak sekitar satu setengah meter dari pelaku lalu terpental sekitar 3 meter di rerumputan di halaman Mapolresta Solo.
Kini kondisi kakaknya terus menunjukkan perkembangan positif. Saat di rawat di ruang anggrek VVIP Lantai 4 RS Panti Waluyo, Bripka Bambang ditangani banyak dokter. Diantaranya dokter spesialis mata, THT dan bedah. Ruang perawatan dijaga ketat oleh Polisi.
(nag)