Jalur Utama dan Alternatif Mudik Lumpuh Total
A
A
A
BREBES - Kemacetan arus mudik mencapai puncaknya hari ini. Semua jalur-jalur utama maupun alternatif untuk mudik darat lumpuh total berjam-jam. Kemacetan lalu lintas mudik ini tercatat lebih parah dibanding tahun lalu.
Hingga malam ini, jalur yang lumpuh terjadi di Bebes, Tegal, Pemalang, hingga Pekalongan. Antrean juga terjadi di Jalan Tol Kanci-Pejagan-Brebes Timur yang panjangnya lebih dari 30 km.
Kemacetan parah ini sudah terlihat sejak pagi, karena sehari sebelumnya kendaraan yang masuk jalur ini juga sudah membeludak.
Usai keluar dari Gerbang tol Martapada Cirebon, kendaraan yang mayoritas mengarah ke Jateng, Jatim, dan Yogya ini langsung merayap, bahkan lebih sering tak bergerak.
Cuaca terik dan macet berjam-jam membuat pemudik jengah. Banyak dari mereka istirahat seadanya di pinggir tol. Kondisi ini dimanfaatkan para pengasong masuk ke tol.
Di luar tol, kemacetan makin tak terkendali. Di Losari Brebes, kepadatan lalu lintas luar biasa, karena banyak pemudik dengan mobil pribadi keluar sebelum tol Kanci-Pejagan.
Lantaran menembus jalur pantura Brebes kian sulit, banyak pemudik putar balik dan mencari jalur alternatif lewat Ciledug-Ketanggungan.
"Saya sudah 12 jam dari Jakarta, kalau saya paksa masuk Brebes bisa semakin lama nanti," ujar Surono, pemudik tujuan Semarang, Minggu (3/7/2016).
Kemacetan di exit tol Pejagan yang mengarah ke Ketanggungan atau Purwokerto juga di luar batas kesabaran pengendara. Membanjirnya pemudik membuat semua lajur dikuasai pengendara dari utara.
Imbasnya, kendaraan dari arah sebaliknya tak berkutik dan menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik. Kendaraan lebih banyak parkir di jalan. Rata-rata kecepatan 1-3 km/jam.
Kekacauan makin terjadi karena tak ada polisi yang mengatur lalu lintas di ruas ini. Dalam kondisi menunggu arus cair yang tak tentu, banyak pengendara mematikan mesin mobilnya dan keluar dari kendaraan.
"Saya sudah 4 jam, tapi baru menempuh perjalanan 4 km," ujar Lukman, pemudik asal Pamulang, Tangsel, tujuan Grobogan, Jawa Tengah.
Dari pantauan hari ini, jalur alternatif Ketanggungan, Slawi, Moga, Pemalang, juga terpantau padat. Banyak pemudik terpaksa memilih jalur ini karena tak sanggup merasakan kemacetan berpuluh-puluh kilometer di Pantura.
Tahun lalu, kendati macet parah, namun jalur-jalur alternatif tak sampai lumpuh. Bagi pemudik yang terjebak macet diharap tetap bersabar.
Hingga malam ini, jalur yang lumpuh terjadi di Bebes, Tegal, Pemalang, hingga Pekalongan. Antrean juga terjadi di Jalan Tol Kanci-Pejagan-Brebes Timur yang panjangnya lebih dari 30 km.
Kemacetan parah ini sudah terlihat sejak pagi, karena sehari sebelumnya kendaraan yang masuk jalur ini juga sudah membeludak.
Usai keluar dari Gerbang tol Martapada Cirebon, kendaraan yang mayoritas mengarah ke Jateng, Jatim, dan Yogya ini langsung merayap, bahkan lebih sering tak bergerak.
Cuaca terik dan macet berjam-jam membuat pemudik jengah. Banyak dari mereka istirahat seadanya di pinggir tol. Kondisi ini dimanfaatkan para pengasong masuk ke tol.
Di luar tol, kemacetan makin tak terkendali. Di Losari Brebes, kepadatan lalu lintas luar biasa, karena banyak pemudik dengan mobil pribadi keluar sebelum tol Kanci-Pejagan.
Lantaran menembus jalur pantura Brebes kian sulit, banyak pemudik putar balik dan mencari jalur alternatif lewat Ciledug-Ketanggungan.
"Saya sudah 12 jam dari Jakarta, kalau saya paksa masuk Brebes bisa semakin lama nanti," ujar Surono, pemudik tujuan Semarang, Minggu (3/7/2016).
Kemacetan di exit tol Pejagan yang mengarah ke Ketanggungan atau Purwokerto juga di luar batas kesabaran pengendara. Membanjirnya pemudik membuat semua lajur dikuasai pengendara dari utara.
Imbasnya, kendaraan dari arah sebaliknya tak berkutik dan menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik. Kendaraan lebih banyak parkir di jalan. Rata-rata kecepatan 1-3 km/jam.
Kekacauan makin terjadi karena tak ada polisi yang mengatur lalu lintas di ruas ini. Dalam kondisi menunggu arus cair yang tak tentu, banyak pengendara mematikan mesin mobilnya dan keluar dari kendaraan.
"Saya sudah 4 jam, tapi baru menempuh perjalanan 4 km," ujar Lukman, pemudik asal Pamulang, Tangsel, tujuan Grobogan, Jawa Tengah.
Dari pantauan hari ini, jalur alternatif Ketanggungan, Slawi, Moga, Pemalang, juga terpantau padat. Banyak pemudik terpaksa memilih jalur ini karena tak sanggup merasakan kemacetan berpuluh-puluh kilometer di Pantura.
Tahun lalu, kendati macet parah, namun jalur-jalur alternatif tak sampai lumpuh. Bagi pemudik yang terjebak macet diharap tetap bersabar.
(san)