Tangkap Pembunuh Simpatisan PPP, Polisi Hadirkan Petinggi Partai

Senin, 27 Juni 2016 - 14:26 WIB
Tangkap Pembunuh Simpatisan PPP, Polisi Hadirkan Petinggi Partai
Tangkap Pembunuh Simpatisan PPP, Polisi Hadirkan Petinggi Partai
A A A
YOGYAKARTA - Polresta Yogyakarta mengundang petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI Perjuangan, menyusul penangkapan terhadap tiga pelaku pembacokan terhadap simpatisan PPP pada Selasa, 21 Juni 2016 lalu.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono menegaskan kasus yang ditangani merupakan tindak kriminal murni, tidak ada sangkut pautnya dengan partai politik. Pihaknya tetap memproses hukum pelaku sesuai aturan yang berlaku.

"Saya hanya menegaskan kasus ini murni tindak kriminal, pelaku dan korban bukan merupakan anggota atau kader merah dan hijau (PPP)," tandasnya dalam keterangan pers, Senin (27/6/2016).

Wakil Sekretaris DPW PPP DIY Bambang Aris menyambut baik upaya yang dilakukan polisi.

Pihaknya sejak awal kejadian sudah membuat laporan ke polisi agar pelaku segera ditangkap dan diadili. Hal itu dilakukan agar tindak kriminal diproses sesuai aturan yang ada.

"Saya ke sini diundang, sekaligus meminta penjelasan karena beredar info di media sosial kalau pelaku sudah tertangkap," katanya.

Pihaknya sudah menyerahkan kasus ini ke polisi. Pengawalan terus dilakukan hingga menemukan titik terang, pelaku komplotan agar menjalani proses hukum.

"Korban ini masih remaja, dia bukan anggota GPK. Kebetulan mengikuti teman-temannya yang mengadakan buka bersama, saat pulang terjadi insiden di luar dugaan," jelasnya.

Sementara Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Imam Priyono juga menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian. Pihaknya juga mendukung langkah polisi dalam menyelesaikan kasus ini.

"Saat kejadian tidak membawa-bawa warna partai (PDI Perjuangan), pelaku bukan anggota kader partai, kita dukung proses hukum, tidak ada upaya pemberian bantuan terhadap pelaku," tandasnya.

Imam yang juga menjabat Wakil Wali Kota Yogyakarta ini berharap suasana lebih tenang di masyarakat dengan terungkapnya kasus ini. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang di Kota Yogyakarta.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5117 seconds (0.1#10.140)