Gas Elpiji 3 Kg Meledak, Lima Orang Luka Bakar
A
A
A
SEMARANG - Lima orang menderita luka bakar setelah sebuah tabung gas elpiji ukuran 3 kg meledak, Senin (27/6/2016).
Insiden terjadi di rumah milik Satimah (70), di RT6/RW2, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Informasi yang dhimpun, insiden terjadi sekitar pukul 07.45 WIB. Salah satu penghuni rumah yang merupakan warga kos, sedang memasak menggunakan gas 3 kg tersebut. Namun, tidak lama tabung menyemburkan api dan terdengar suara ledakan.
"Saya dengar suara ledakan di rumahnya bu Satimah," kata Istiqomah, tetangga korban, yang saat itu mengaku sedang mencuci baju.
Mendengar ledakan, dia kaget dan langsung menuju rumah tersebut. Ternyata, api masih menyala. Dia spontan berteriak minta tolong karena kebakaran.
Dia melihat ada lima orang yang menderita luka bakar, dua di antaranya merupakan warga kos di rumah tersebut.
Tiga penghuni rumah itu, Satimah (70), Siti Munifah (49), dan Kholifah (43). "Dua orang lagi itu kos, saya enggak tahu namanya, dia ibu dan anak perempuan usianya masih 2 tahun," lanjutnya,
Beberapa warga cepat berkerumun di sekitar lokasi, membantu pemadaman dengan alat seadanya. Para korban luka langsung dilarikan ke RSI Sultan Agung Semarang untuk mendapat perawatan medis.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Masyarkat (Trantibmas) Kelurahan Tambakrejo, Kiswanto, mengatakan insiden itu tidak menimbulkan korban meninggal dunia.
"Korban luka bakar serius, sudah dilarikan ke RSI Sultan Agung jumlahnya 5 orang," kata dia.
Polisi dari Sektor Gayamsari dan Petugas Unit Identifikasi TKP Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang tiba di lokasi dan melakukan sejumlah penyelidikan.
"DIduga tabung gas itu bocor sebelum meledak," ungkap Kanit Identifikasi TKP Sat Reskrim Polrestabes Semarang, Iptu Syawal.
Adanya ledakan dan gas terbakar diduga lokasi meletakkan kompor dan tabung gas tidak dekat ventilasi. Ini menyebabkan gas akan terkumpul di satu ruang jika terjadi kebocoran, akan berbahaya jika terkena percikan api.
"Kalau ada ventilasi, jika ada gas bocor mudah buyar kena angin, regulatornya juga harus diperhatikan, harus SNI," pungkasnya.
Insiden terjadi di rumah milik Satimah (70), di RT6/RW2, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Informasi yang dhimpun, insiden terjadi sekitar pukul 07.45 WIB. Salah satu penghuni rumah yang merupakan warga kos, sedang memasak menggunakan gas 3 kg tersebut. Namun, tidak lama tabung menyemburkan api dan terdengar suara ledakan.
"Saya dengar suara ledakan di rumahnya bu Satimah," kata Istiqomah, tetangga korban, yang saat itu mengaku sedang mencuci baju.
Mendengar ledakan, dia kaget dan langsung menuju rumah tersebut. Ternyata, api masih menyala. Dia spontan berteriak minta tolong karena kebakaran.
Dia melihat ada lima orang yang menderita luka bakar, dua di antaranya merupakan warga kos di rumah tersebut.
Tiga penghuni rumah itu, Satimah (70), Siti Munifah (49), dan Kholifah (43). "Dua orang lagi itu kos, saya enggak tahu namanya, dia ibu dan anak perempuan usianya masih 2 tahun," lanjutnya,
Beberapa warga cepat berkerumun di sekitar lokasi, membantu pemadaman dengan alat seadanya. Para korban luka langsung dilarikan ke RSI Sultan Agung Semarang untuk mendapat perawatan medis.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Masyarkat (Trantibmas) Kelurahan Tambakrejo, Kiswanto, mengatakan insiden itu tidak menimbulkan korban meninggal dunia.
"Korban luka bakar serius, sudah dilarikan ke RSI Sultan Agung jumlahnya 5 orang," kata dia.
Polisi dari Sektor Gayamsari dan Petugas Unit Identifikasi TKP Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang tiba di lokasi dan melakukan sejumlah penyelidikan.
"DIduga tabung gas itu bocor sebelum meledak," ungkap Kanit Identifikasi TKP Sat Reskrim Polrestabes Semarang, Iptu Syawal.
Adanya ledakan dan gas terbakar diduga lokasi meletakkan kompor dan tabung gas tidak dekat ventilasi. Ini menyebabkan gas akan terkumpul di satu ruang jika terjadi kebocoran, akan berbahaya jika terkena percikan api.
"Kalau ada ventilasi, jika ada gas bocor mudah buyar kena angin, regulatornya juga harus diperhatikan, harus SNI," pungkasnya.
(nag)