Begini Cara Lima Napi Cebongan Kabur dari Lapas
A
A
A
YOGYAKARTA - Lima narapidana (napi) di Lapas Cebongan, Sleman, kabur pada Minggu siang, saat mengikuti salat berjamah di masjid dalam Lapas. Mereka menjebol plafon penjara dengan memanfaatkan kelengahan sipir.
"Yang kabur lima orang, masih dalam upaya pencarian," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Pramono, Minggu 26 Juni 2016.
Kelima orang itu mulai dari Aji Widodo asal Banyuwangi yang merupakan titipan Pengadilan Tinggi DIY karena tengah mengajukan banding atas kasusnya. Lalu, Nova Chandra Hermawan warga Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Dia juga perupakan tahanan titipan dari PN Sleman atas kasus pencurian yang disangkakan. Sementara tiga orang lainnya statusnya sudah narapidana, karena sudah divonis oleh majelis hakim.
Ketiganya, Rifki Nanda Fitrianto warga Sidoagung, Godean, Sleman. Dia terjerat kasus penganiayaan. Kemudian, Ari Priyanto warga Magersari, Magelang, Jateng atas kasus perampokan, dan Ahmad Abdul Ghofur asal Pondok Aren Jakarta karena kasus pencurian.
Pramono menyampaikan, kaburnya kelima orang tersebut dengan memanfaatkan kain sarung untuk memanjat plafon dan kabur. Pihaknya tengah melakukan investigasi internal terkait kasus ini.
"Jika ada kelalain oleh sipir, akan kita beri sanksi, tapi kita investigasi dulu," tandasnya.
Pihaknya juga sudah melaporkan ke polisi atas kaburnya lima orang tersebut. Pencarian masih dilakukan agar kelima orang ini menjalani masa hukuman atas perbuatannya.
"Jika mereka ketemu, akan mendapat sanksi berupa hilang remisi. Mereka diketahui tak ada di ruang tahanan sekitar pukul 13.00 WIB," jelasnya.
Sipir baru mengetahui kaburnya lima orang tersebut saat dicek dari 70 orang, hanya terdapat 65 orang. Setelah ditelusuri, mereka merusak plafon kamar mandi dengan memanfaatkan kain sarung sebagai alat memanjat.
Lalu, mereka menjebol genteng dan turun ke area persawahan yang berada di luar Lapas tersebut. Kini, keberadaan kelima orang itu masih dalam pencarian polisi.
"Sudah kita terima laporannya tadi siang, kita sudah datangi lokasi, saat ini masih kita cari," imbuh Kapolres Sleman, AKBP Yulianto.
"Yang kabur lima orang, masih dalam upaya pencarian," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Pramono, Minggu 26 Juni 2016.
Kelima orang itu mulai dari Aji Widodo asal Banyuwangi yang merupakan titipan Pengadilan Tinggi DIY karena tengah mengajukan banding atas kasusnya. Lalu, Nova Chandra Hermawan warga Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Dia juga perupakan tahanan titipan dari PN Sleman atas kasus pencurian yang disangkakan. Sementara tiga orang lainnya statusnya sudah narapidana, karena sudah divonis oleh majelis hakim.
Ketiganya, Rifki Nanda Fitrianto warga Sidoagung, Godean, Sleman. Dia terjerat kasus penganiayaan. Kemudian, Ari Priyanto warga Magersari, Magelang, Jateng atas kasus perampokan, dan Ahmad Abdul Ghofur asal Pondok Aren Jakarta karena kasus pencurian.
Pramono menyampaikan, kaburnya kelima orang tersebut dengan memanfaatkan kain sarung untuk memanjat plafon dan kabur. Pihaknya tengah melakukan investigasi internal terkait kasus ini.
"Jika ada kelalain oleh sipir, akan kita beri sanksi, tapi kita investigasi dulu," tandasnya.
Pihaknya juga sudah melaporkan ke polisi atas kaburnya lima orang tersebut. Pencarian masih dilakukan agar kelima orang ini menjalani masa hukuman atas perbuatannya.
"Jika mereka ketemu, akan mendapat sanksi berupa hilang remisi. Mereka diketahui tak ada di ruang tahanan sekitar pukul 13.00 WIB," jelasnya.
Sipir baru mengetahui kaburnya lima orang tersebut saat dicek dari 70 orang, hanya terdapat 65 orang. Setelah ditelusuri, mereka merusak plafon kamar mandi dengan memanfaatkan kain sarung sebagai alat memanjat.
Lalu, mereka menjebol genteng dan turun ke area persawahan yang berada di luar Lapas tersebut. Kini, keberadaan kelima orang itu masih dalam pencarian polisi.
"Sudah kita terima laporannya tadi siang, kita sudah datangi lokasi, saat ini masih kita cari," imbuh Kapolres Sleman, AKBP Yulianto.
(maf)