Mayat Perempuan di Hutan Gading Ternyata Guru SMPN 2 Pedan
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Identitas mayat perempuan dengan kondisi tertutup jas hujan di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Gading, Playen, pada Kamis 23 Juni 2016 akhirnya terungkap.
Korban diketahui bernama Nanik Widiyanti (54), seorang guru di SMP Negeri 2 Pedan. Saat temukan, korban memakai jaket hitam, mengenakan jilbab kuning, serta celana panjang coklat.
Posisi jasad korban tertelungkup dan ditutup jas hujan warna merah muda. Kondisi jas hujan bekas terbakar, hingga melukai bagian kuping dan lengan tangan korban.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mustijad Priambodo mengatakan, korban Nanik Widiyanti merupakan warga Dongkelan RT 08/04, Candirejo, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, yang berprofesi sebagai guru.
"Jenazah korban telah diambil pihak keluarga di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, pada Jumat 24 Juni 2016, setelah dilakukan proses autopsi," katanya, Sabtu (25/6/2016).
Ditambahkan dia, pihak keluarga melaporkan kepergian korban dari rumah pada Rabu 22 Juni 2016 ke polsek setempat. Menurut Mustijad, pihaknya masih menyelidiki kasus temuan mayat korban itu dengan meminta keterangan dari beberapa orang saksi.
Polres Gunungkidul pun dalam terus berkoordinasi dengan Polres Klaten. Untuk hasil autopsi, kemungkinan baru keluar seminggu lagi.
Sementara itu, Abdul Aziz anak menantu korban yang dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, korban mengajar matematika di SMP Negeri Pedan.
Dengan kondisi jenasah korban saat diketemukan sebagaimana yang dia ketahui dari pemberitaan di media, pihaknya menduga ibu mertuanya yang tinggal di rumah hanya bersama bapak mertuanya itu merupakan korban kriminalitas. “Untuk proses hukum dan pengungkapan kita serahkan kepada kepolisian,” tuturnya.
Korban diketahui bernama Nanik Widiyanti (54), seorang guru di SMP Negeri 2 Pedan. Saat temukan, korban memakai jaket hitam, mengenakan jilbab kuning, serta celana panjang coklat.
Posisi jasad korban tertelungkup dan ditutup jas hujan warna merah muda. Kondisi jas hujan bekas terbakar, hingga melukai bagian kuping dan lengan tangan korban.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mustijad Priambodo mengatakan, korban Nanik Widiyanti merupakan warga Dongkelan RT 08/04, Candirejo, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, yang berprofesi sebagai guru.
"Jenazah korban telah diambil pihak keluarga di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, pada Jumat 24 Juni 2016, setelah dilakukan proses autopsi," katanya, Sabtu (25/6/2016).
Ditambahkan dia, pihak keluarga melaporkan kepergian korban dari rumah pada Rabu 22 Juni 2016 ke polsek setempat. Menurut Mustijad, pihaknya masih menyelidiki kasus temuan mayat korban itu dengan meminta keterangan dari beberapa orang saksi.
Polres Gunungkidul pun dalam terus berkoordinasi dengan Polres Klaten. Untuk hasil autopsi, kemungkinan baru keluar seminggu lagi.
Sementara itu, Abdul Aziz anak menantu korban yang dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, korban mengajar matematika di SMP Negeri Pedan.
Dengan kondisi jenasah korban saat diketemukan sebagaimana yang dia ketahui dari pemberitaan di media, pihaknya menduga ibu mertuanya yang tinggal di rumah hanya bersama bapak mertuanya itu merupakan korban kriminalitas. “Untuk proses hukum dan pengungkapan kita serahkan kepada kepolisian,” tuturnya.
(san)