Dikeroyok Geng Motor, Jefri Nyaris Kehilangan Tangan
A
A
A
TEGAL - efri Afriadi (30) warga Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dikeroyok gerombolan geng motor di Desa Bulakwaru, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Sabtu (25/6/2016) dini hari. Jefri pun nyaris kehilangan tangan kanannya.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 02.30 WIB. Saat itu korban yang tengah nongkrong di rumah temannya bersama sejumlah teman-temannya didatangi para pelaku yang datang menggunakan puluhan sepeda motor. Mereka langsung mengeroyok korban menggunakan senjata tajam yang dibawa.
Sejumlah teman korban tidak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah dengan para pelaku. Mereka langsung lari menyelamatkan diri masing-masing. Sementara, korban yang terkapar dengan luka bacok di bagian kepala dan tangan kemudian ditolong warga setelah ditinggalkan oleh pelaku. Korban langsung dibawa ke RSUD dr Soesilo, Slawi dengan kondisi tangan kanan nyaris putus.
"Saya lagi di dalam rumah teman. Tiba-tiba ada suara rame-rame. Saya keluar, ada apa ini? Tapi saya langsung diserang pakai parang," kata Jefri saat ditemui di RSUD dr Soesilo Slawi, Sabtu (25/6/2016).
Jefri menyebut jumlah pelaku mencapai 30 orang, menggunakan sepeda motor. Dia mengaku mengenal salah satu dari pelaku yang mengeroyoknya. "Mereka banyak. Pakai motor semua. Rata-rata boncengan tiga. Teman-teman saya nggak bisa ngelawan, pada lari," ujarnya.
Kapolsek Tarub AKP Supriyadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Polisi, kata dia, masih mengejar para pelaku, terutama otak pengeroyokan berinisial L, warga Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal. "Pelaku masih lidik, masih kita buru," kata Supriyadi kepada Sindonews.
Menurut Supriyadi, pengeroyokan dipicu perselisihan antara korban dan L yang terjadi tiga hari sebelumnya. Saat itu, korban mempermasalahkan tindakan pelaku yang memukul salah seorang temannya.
"Korban mendatangi pelaku L untuk menyelesaikan itu. Motor pelaku kemudian dibawa. Karena itu pelaku datang lagi bersama teman-temannya karena mungkin tidak terima," ujarnya.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 02.30 WIB. Saat itu korban yang tengah nongkrong di rumah temannya bersama sejumlah teman-temannya didatangi para pelaku yang datang menggunakan puluhan sepeda motor. Mereka langsung mengeroyok korban menggunakan senjata tajam yang dibawa.
Sejumlah teman korban tidak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah dengan para pelaku. Mereka langsung lari menyelamatkan diri masing-masing. Sementara, korban yang terkapar dengan luka bacok di bagian kepala dan tangan kemudian ditolong warga setelah ditinggalkan oleh pelaku. Korban langsung dibawa ke RSUD dr Soesilo, Slawi dengan kondisi tangan kanan nyaris putus.
"Saya lagi di dalam rumah teman. Tiba-tiba ada suara rame-rame. Saya keluar, ada apa ini? Tapi saya langsung diserang pakai parang," kata Jefri saat ditemui di RSUD dr Soesilo Slawi, Sabtu (25/6/2016).
Jefri menyebut jumlah pelaku mencapai 30 orang, menggunakan sepeda motor. Dia mengaku mengenal salah satu dari pelaku yang mengeroyoknya. "Mereka banyak. Pakai motor semua. Rata-rata boncengan tiga. Teman-teman saya nggak bisa ngelawan, pada lari," ujarnya.
Kapolsek Tarub AKP Supriyadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Polisi, kata dia, masih mengejar para pelaku, terutama otak pengeroyokan berinisial L, warga Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal. "Pelaku masih lidik, masih kita buru," kata Supriyadi kepada Sindonews.
Menurut Supriyadi, pengeroyokan dipicu perselisihan antara korban dan L yang terjadi tiga hari sebelumnya. Saat itu, korban mempermasalahkan tindakan pelaku yang memukul salah seorang temannya.
"Korban mendatangi pelaku L untuk menyelesaikan itu. Motor pelaku kemudian dibawa. Karena itu pelaku datang lagi bersama teman-temannya karena mungkin tidak terima," ujarnya.
(zik)