Ibu Bayi dalam Termos Ternyata Seorang Mahasiswi
A
A
A
PALEMBANG - Jajaran Polsekta Seberang Ulu I yang dibackup Polresta Palembang terus mendalami dan melakukan pengembangan terkait penemuan jasad orok di dalam termos es, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Telaga Swidak, pada Rabu 15 Juni 2016.
Tidak hanya itu, polisi juga terus memeriksa Feri Irawan (23) yang tak lain orang yang menguburkan orok tersebut di pemakaman itu. Bahkan, orang-orang yang diduga mengenal pelaku tak luput dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polresta Palembang mengatakan, dari pendalaman yang dilakukan pihaknya, terungkap jika ibu dari orok tersebut merupakan seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di kawasan Plaju.
"Identitas ibu bayi tersebut sudah kita kantongi. Tim kita sudah melakukan penelusuran terhadap teman-teman dari ibu bayi tersebut. Dari pendalaman itu, beberapa orang sudah kita mintai keterangan untuk mencari keberadaan bayi tersebut," ungkap Maruly Pardede, saat dikonfirmasi SINDOnews, Kamis (16/6/2016).
Maruly mengatakan, pasca penemuan orok tersebut, pihaknya sudah mendatangi lima rumah yang diduga tempat ibu sang orok tersebut melarikan diri. "Tadi malam kita sudah melakukan penggrebekan di lima lokasi. Namun, belum ada gambaran keberadaan ibu bayi tersebut," terangnya.
Diketahui, sebelum ditemukan di kawasan pemakaman itu, ibu dari orok tersebut sempat mendatangi Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang lantaran adanya kontraksi di rahimnya.
"Dugaannya masih tanda tanya. Faktanya belum kita ketahui. Sebab, ibu bayi tersebut belum juga kita temukan untuk dimintai keterangan. Yang masih kita selidiki, apakah bayi tersebut meninggal karena digugurkan atau meninggal secara alami saat dilahirkan," jelasnya.
Sementara itu, Feri saat ini masih berstatus saksi. Namun, tidak menutup kemungkinan, Feri akan menjadi tersangka jika terbukti membantu dalam menghilangkan nyawa orok tersebut.
"FR masih berstatus saksi. Tapi jika nanti ada fakta yang membuktikan jika dia (FR) ikut terlibat, maka otomatis dia akan menjadi tersangka," paparnya.
Sedangkan untuk pihak rumah sakit, Kasat mengatakan akan dilakukan pemanggilan sebagai saksi. "Kita belum melakukan pemanggilan terhadap pihak rumah sakit. Karena sejak penemuan itu, kita masih fokus mencari ibu sang bayi," tukasnya.
Tidak hanya itu, polisi juga terus memeriksa Feri Irawan (23) yang tak lain orang yang menguburkan orok tersebut di pemakaman itu. Bahkan, orang-orang yang diduga mengenal pelaku tak luput dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polresta Palembang mengatakan, dari pendalaman yang dilakukan pihaknya, terungkap jika ibu dari orok tersebut merupakan seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di kawasan Plaju.
"Identitas ibu bayi tersebut sudah kita kantongi. Tim kita sudah melakukan penelusuran terhadap teman-teman dari ibu bayi tersebut. Dari pendalaman itu, beberapa orang sudah kita mintai keterangan untuk mencari keberadaan bayi tersebut," ungkap Maruly Pardede, saat dikonfirmasi SINDOnews, Kamis (16/6/2016).
Maruly mengatakan, pasca penemuan orok tersebut, pihaknya sudah mendatangi lima rumah yang diduga tempat ibu sang orok tersebut melarikan diri. "Tadi malam kita sudah melakukan penggrebekan di lima lokasi. Namun, belum ada gambaran keberadaan ibu bayi tersebut," terangnya.
Diketahui, sebelum ditemukan di kawasan pemakaman itu, ibu dari orok tersebut sempat mendatangi Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang lantaran adanya kontraksi di rahimnya.
"Dugaannya masih tanda tanya. Faktanya belum kita ketahui. Sebab, ibu bayi tersebut belum juga kita temukan untuk dimintai keterangan. Yang masih kita selidiki, apakah bayi tersebut meninggal karena digugurkan atau meninggal secara alami saat dilahirkan," jelasnya.
Sementara itu, Feri saat ini masih berstatus saksi. Namun, tidak menutup kemungkinan, Feri akan menjadi tersangka jika terbukti membantu dalam menghilangkan nyawa orok tersebut.
"FR masih berstatus saksi. Tapi jika nanti ada fakta yang membuktikan jika dia (FR) ikut terlibat, maka otomatis dia akan menjadi tersangka," paparnya.
Sedangkan untuk pihak rumah sakit, Kasat mengatakan akan dilakukan pemanggilan sebagai saksi. "Kita belum melakukan pemanggilan terhadap pihak rumah sakit. Karena sejak penemuan itu, kita masih fokus mencari ibu sang bayi," tukasnya.
(san)