Meriam Kaleng Ramaikan Ramadhan di Lampung

LAMPUNG - Peringatan bulan suci Ramadhan oleh anak-anak Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, kerap diwarnai dengan permainan tradisional yang unik.

Anak-anak di kawasan ini kerap membuat dan bermain meriam kaleng atau yang disebut dengan jeduman yanag mereka buat sendiri dari bahan limbah. Meriam ini juga biasa digunakan untuk membangunkan sahur dan pertanda jelang Maghrib.

Bahan bakar yang biasa digunakan untuk membuat meriam kaleng adalah spirtus. Dengan bahan bakar itu, anak-anak ini membuat meriam yang suaranya menggelegar dan menjadikan suasana Ramadhan lebih meriah.

Satu persatu jeduman tersebut mengeluarkan suara ledakan secara bergantian. Anak-anak ini begitu senang memainkannya. Pada umumnya, jeduman ini ramai digunakan pada malam hari usai solat tarawih.

Namun terkadang seringkali digunakan untuk membangunkan warga untuk sahur dan menjelang buka puasa. Jeduman ini juga tergolong aman dan tidak dapat membuat luka jika diarahkan ke badan seseorang.

Entah dari mana awal mula jeduman ini muncul. Namun tradisi ini sudah ada puluhan tahun yang lalu dan jeduman ini muncul saat memasuki bulan suci Ramadhan hingga ahir menjelang Idul Fitri.

Jeduman ini pun bukan dari membeli. Anak-anak beramai-ramai membuat sendiri dengan bahan baku limbah kaleng bekas dan sisa botol minuman mineral yang mereka kumpulkan bersama-sama.

Dengan cara kaleng bekas dirangkai menjadi panjang dan dimodifikasi sedemikian rupa, jadilah sebuah mainan jeduman yang murah dan aman, serta mampu membuat suasana Ramadhan lebih meriah.

Bahkan hasil kreasi anak-anak ini mendapatkan dukungan dari orang dewasa. Diperkirakan, pada jelang hari raya Idul Fitri, suasana Ramadhan di Desa Pematang Pasir akan lebih meriah, karena jumlah jeduman akan semakin bertambah.