Lempar Kereta Api Tiga Pelajar SMP Diamankan
A
A
A
YOGYAKARTA - Keamanan dan kenyamanan penumpang arus mudik Lebaran 2016 menjadi prioritas PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Selain persiapan teknis, PT KAI juga menerjunkan tim mengantisipasi aksi lempar batu yang kerap menimpa rangkaian kereta yang tengah melintas.
Seperti kasus terakhir pada Jumat 3 Juni 2016, PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengamankan tiga remaja pelempar baru ke arah kereta di jalur antara Stasiun Sentolo - Rewulu. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.
"Ketiga remaja statusnya masih pelajar SMP. Mereka mengaku hanya iseng," kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, Sabtu (4/6/2016).
Mengingat akibat dari ulah lempar batu itu beresiko tinggi, pihak Daop 6 terpaksa mengamankan ketiga pelaku untuk dibina dan memanggil orang tuanya guna bertanggung jawab.
Menurut Eko, selain menggangu perjalanan kereta, aksi lempar batu bisa mengancam masinis maupun penumpang, dan merusak gerbong kereta.
"Melihat pelakunya masih remaja, hanya kami bina dan kami panggil orang tuanya. Jika pelakunya tergolong dewasa tidak akan ada toleransi, langsung kami pidanakan. Apalagi jika motifnya mengancam keselamatan penumpang," tandasnya.
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, imbuh Eko, saat memasuki bulan Ramadan atau hari libur sekolah, tingkat kerawanan terhadap aksi lempar batu ke arah kereta api meningkat tajam.
Karena banyak masyarakat termasuk anak-anak yang nongkrong di pinggiran jalur rel kereta sehingga kerap iseng melakukan pelemparan. Terutama pada pagi dan sore hari.
Bahkan pada Oktober 2015, seorang asisten masinis kereta apo Progo 185 relasi Pasar Senen-Lempuyangan, Danang Romadhoni, mengalam luka parah pada bagian mata dan pelipis sebelah kanan akibat terhantam batu dan tertancap pecahan kaca. Batu tersebut berasal dari lemparan warga.
Selain persiapan teknis, PT KAI juga menerjunkan tim mengantisipasi aksi lempar batu yang kerap menimpa rangkaian kereta yang tengah melintas.
Seperti kasus terakhir pada Jumat 3 Juni 2016, PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengamankan tiga remaja pelempar baru ke arah kereta di jalur antara Stasiun Sentolo - Rewulu. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.
"Ketiga remaja statusnya masih pelajar SMP. Mereka mengaku hanya iseng," kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, Sabtu (4/6/2016).
Mengingat akibat dari ulah lempar batu itu beresiko tinggi, pihak Daop 6 terpaksa mengamankan ketiga pelaku untuk dibina dan memanggil orang tuanya guna bertanggung jawab.
Menurut Eko, selain menggangu perjalanan kereta, aksi lempar batu bisa mengancam masinis maupun penumpang, dan merusak gerbong kereta.
"Melihat pelakunya masih remaja, hanya kami bina dan kami panggil orang tuanya. Jika pelakunya tergolong dewasa tidak akan ada toleransi, langsung kami pidanakan. Apalagi jika motifnya mengancam keselamatan penumpang," tandasnya.
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, imbuh Eko, saat memasuki bulan Ramadan atau hari libur sekolah, tingkat kerawanan terhadap aksi lempar batu ke arah kereta api meningkat tajam.
Karena banyak masyarakat termasuk anak-anak yang nongkrong di pinggiran jalur rel kereta sehingga kerap iseng melakukan pelemparan. Terutama pada pagi dan sore hari.
Bahkan pada Oktober 2015, seorang asisten masinis kereta apo Progo 185 relasi Pasar Senen-Lempuyangan, Danang Romadhoni, mengalam luka parah pada bagian mata dan pelipis sebelah kanan akibat terhantam batu dan tertancap pecahan kaca. Batu tersebut berasal dari lemparan warga.
(nag)