Besok, Lima Potongan Tubuh Anggota DPRD Diambil Keluarga
Besok, Lima Potongan Tubuh Anggota DPRD Diambil Keluarga
A
A
A
PALEMBANG - Setelah dua bulan lamanya diinapkan di lemari pendingin kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel, lima potongan tubuh anggota DPRD Bandar Lampung Muhammad Pansor bin Abdullah Bakri, akan diambil pihak keluarganya untuk dimakamkan.
Hal itu diungkapkan Kabid Dokkes Polda Sumsel Kombes Pol Soesilo Pradoto, saat dikonfirmasi, Jumat (3/6/2016). Menurut Soesilo, serah terima potongan tubuh Pansor kepada keluarganya direncanakan dilakukan Sabtu (4/6/2016).
"Keluarga korban sudah ada di sini (Palembang). Kemungkinan besok jenazah korban akan diserahkan untuk selanjutnya dimakamkan," ungkap Soesilo.
Dia mengatakan, awalnya pihak keluarga korban meminta potongan tubuh Pansor diserahkan hari ini. Namun, rupanya keinginan keluarga korban terkendala lantaran pengurusan jenazah belum selesai, termasuk juga peti mati dari rumah sakit belum tersedia.
"Prosedur penyerahan jenazah korban harus dijalani. Pakai peti jenazah, tidak bisa cuma dipakaikan kain kafan saja. Termasuk juga cara dan angkutan apa yang akan digunakan untuk membawa jenazah korban," terangnya.
Terpisah, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, hingga saat ini kasus tersebut menjadi proritas pihaknya. Sebab, kasus mutilasi terhadap Pansor masuk dalam atensi Mabes Polri.
"Masih jalan (penyelidikan), koordinasi dengan Polda Lampung terus kita jalin. Pihak Mabes Polri juga akan dilibatkan untuk mengungkapnya," pungkas Daniel.
Hal itu diungkapkan Kabid Dokkes Polda Sumsel Kombes Pol Soesilo Pradoto, saat dikonfirmasi, Jumat (3/6/2016). Menurut Soesilo, serah terima potongan tubuh Pansor kepada keluarganya direncanakan dilakukan Sabtu (4/6/2016).
"Keluarga korban sudah ada di sini (Palembang). Kemungkinan besok jenazah korban akan diserahkan untuk selanjutnya dimakamkan," ungkap Soesilo.
Dia mengatakan, awalnya pihak keluarga korban meminta potongan tubuh Pansor diserahkan hari ini. Namun, rupanya keinginan keluarga korban terkendala lantaran pengurusan jenazah belum selesai, termasuk juga peti mati dari rumah sakit belum tersedia.
"Prosedur penyerahan jenazah korban harus dijalani. Pakai peti jenazah, tidak bisa cuma dipakaikan kain kafan saja. Termasuk juga cara dan angkutan apa yang akan digunakan untuk membawa jenazah korban," terangnya.
Terpisah, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, hingga saat ini kasus tersebut menjadi proritas pihaknya. Sebab, kasus mutilasi terhadap Pansor masuk dalam atensi Mabes Polri.
"Masih jalan (penyelidikan), koordinasi dengan Polda Lampung terus kita jalin. Pihak Mabes Polri juga akan dilibatkan untuk mengungkapnya," pungkas Daniel.
(zik)
Explore More