Ratusan Santri Tajul Muslimin Bentrok dengan Polisi di Depan Pabrik Rokok
A
A
A
PASURUAN - Ratusan santri Santri Tajul Muslimin terlibat bentrok dengan pihak kepolisian saat berlangsung unjuk rasa di depan jalan pintu masuk PT HM Sampoerna di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. Belasan orang diamankan aparat kepolisian dan beberapa minibus milik pengunjuk rasa dirusak aparat saat petugas berusaha membubarkan aksi unjuk rasa, Kamis (2/6/2016).
Sebelumnya ratusan santri terlihat memblokade ruas Jalan Raya Malang- Surabaya tersebut . Mereka menuntut tanah seluas puluhan hektare milik petani yang dikuasi menejemen pabrik rokok tersebut segera dibeli oleh perusahaan.
Satu persatu Santri Tajul Muslimin diseret petugas di pintu masuk PT HM Sampoerna, bahkan para pengunjuk rasa yang mengenakan busana muslim dipukuli dengan cara rama-ramai oleh aparat kepolisian yang mengenakan seragam dinas dan sipil.
Selain itu mereka ditendang meski tanpa ada perlawanan. Tak puas minibus milik korlap pengunjuk rasa dirusak hingga kacanya hancur akibatnya terjadi bentrokan antara polisi dengan pengunjuk rasa.
Menurut Kapolres Pasuruan Akbp M Aldian, aksi ini dipicu pengunjuk rasa berjumlah 300 orang berusaha masuk ke dalam PT HM Sampoerna yang sudah back up salah satu ormas partai pro manajemen di pintu masuk perusahan .
“Sehingga warga akhirnya melampiaskan aksinya memblokade jalan protokol menghubungkan Kota Malang – Surabaya akibatnya membuat lumpuh total berjam-jam, “ kata Kapolres.
Dalam aksinya mereka mengaji di tengah jalan raya, meski sudah diajak dialogis tetap memblokade jalan hingga terjadi kericuhan antara pengunjukn rasa dengan polisi.
Sementara seorang petugas polisi terkena lemparan batu dari pengunjuk rasa.Dalam aksinya mereka menuntut 30 lahan hektare tanah milik keluarganya yang dicaplok oleh Pt Hm Sampoerna segera dibayar dari pihak menajemen karena untuk kebutuhan hidup setiap harinya.
Ruas arus jalan kembali normal setelah mobil pengunjuk rasa yang digunakan memblokade jalan dievakuasi foor klip dari menejemen perusahaan rokok terbesar di Pasuruan tersebut .
Sementara 16 orang diamankan ke mapolres setempat untuk kepentingan penyelidikan karena salah satunya membawa senjata tajam.
Sebelumnya ratusan santri terlihat memblokade ruas Jalan Raya Malang- Surabaya tersebut . Mereka menuntut tanah seluas puluhan hektare milik petani yang dikuasi menejemen pabrik rokok tersebut segera dibeli oleh perusahaan.
Satu persatu Santri Tajul Muslimin diseret petugas di pintu masuk PT HM Sampoerna, bahkan para pengunjuk rasa yang mengenakan busana muslim dipukuli dengan cara rama-ramai oleh aparat kepolisian yang mengenakan seragam dinas dan sipil.
Selain itu mereka ditendang meski tanpa ada perlawanan. Tak puas minibus milik korlap pengunjuk rasa dirusak hingga kacanya hancur akibatnya terjadi bentrokan antara polisi dengan pengunjuk rasa.
Menurut Kapolres Pasuruan Akbp M Aldian, aksi ini dipicu pengunjuk rasa berjumlah 300 orang berusaha masuk ke dalam PT HM Sampoerna yang sudah back up salah satu ormas partai pro manajemen di pintu masuk perusahan .
“Sehingga warga akhirnya melampiaskan aksinya memblokade jalan protokol menghubungkan Kota Malang – Surabaya akibatnya membuat lumpuh total berjam-jam, “ kata Kapolres.
Dalam aksinya mereka mengaji di tengah jalan raya, meski sudah diajak dialogis tetap memblokade jalan hingga terjadi kericuhan antara pengunjukn rasa dengan polisi.
Sementara seorang petugas polisi terkena lemparan batu dari pengunjuk rasa.Dalam aksinya mereka menuntut 30 lahan hektare tanah milik keluarganya yang dicaplok oleh Pt Hm Sampoerna segera dibayar dari pihak menajemen karena untuk kebutuhan hidup setiap harinya.
Ruas arus jalan kembali normal setelah mobil pengunjuk rasa yang digunakan memblokade jalan dievakuasi foor klip dari menejemen perusahaan rokok terbesar di Pasuruan tersebut .
Sementara 16 orang diamankan ke mapolres setempat untuk kepentingan penyelidikan karena salah satunya membawa senjata tajam.
(sms)