Serka Siswadi, Marinir Bertangan Bionic
A
A
A
SIDOARJO - Serka Siswadi, seorang anggota Marinir TNI AL yang kehilangan kedua tangannya akibat terkena ledakan granat saat latihan tempur, tetap semangat menjalankan tugas kenegaraan. Untuk membantu aktivitasnya, saat ini menggunakan bantuan tangan bionic, tangan buatan elektrik yang dihubungkan dengan saraf motorik.
Ya, meski sempat trauma kehilangan kedua tangannya setelah mengalami kecelakaan ledakan granat saat latihan tempur pada September 2014 di Malang, Serka Siswadi tetap melakukan aktivitasnya sebagai pelatih siswa bintara dan tamtama di Pusat Latihan Pendidikan Marinir Juanda-Sidoarjo.
Dengan kondisi menggunakan tangan buatan elektrik bantuan dari pimpinannya, bapak dua anak ini masih mampu menunjukkan loyalitas dan semangatnya sebagai prajurit untuk melakukan aktivitas sehari-hari menjalankan tugas negara.
Didorong semangat hidupnya yang tinggi, Siswadi tetap enjoy melakukan aktivitas sehari-hari di rumahnya di Perumahan Kedungkendo, Kecamatan Candi, Sidoarjo maupun di tempat kerjanya.
Dengan dua tangan buatan, Siswadi mampu melakukan berbagai hal, mulai dari bercengkerama dengan keluarga di rumah, bersih-bersih rumah, memelihara beberapa ekor burung peliharaan, hingga melatih siswa bintara dan tamtama.
Rasa malu dan putus asa karena kehilangan kedua tangan dibuang jauh oleh Siswadi. Dia hanya ingin menunjukkan yang terbaik bagi keluarga dan instansi kerjanya.
Kecelakaan ledakan granat yang terjadi dua tahun lalu yang membuat tangannya cacat seumur hidup dianggapnya sebagai 'rezeki' sehingga kehidupannya kini makin lebih baik dibanding sebelumnya.
"Saya berharap siapa pun yang mengalami hal serupa dengan saya agar tetap semangat dan tidak mudah putus asa menatap hari esok," kata Siswadi, Sabtu (21/5/2016).
Sementara, kepada sesama anggota Marinir TNI AL, Serka Siswadi berharap agar kejadian tragis yang dialaminya jangan menimpa anggota lainnya.
Ya, meski sempat trauma kehilangan kedua tangannya setelah mengalami kecelakaan ledakan granat saat latihan tempur pada September 2014 di Malang, Serka Siswadi tetap melakukan aktivitasnya sebagai pelatih siswa bintara dan tamtama di Pusat Latihan Pendidikan Marinir Juanda-Sidoarjo.
Dengan kondisi menggunakan tangan buatan elektrik bantuan dari pimpinannya, bapak dua anak ini masih mampu menunjukkan loyalitas dan semangatnya sebagai prajurit untuk melakukan aktivitas sehari-hari menjalankan tugas negara.
Didorong semangat hidupnya yang tinggi, Siswadi tetap enjoy melakukan aktivitas sehari-hari di rumahnya di Perumahan Kedungkendo, Kecamatan Candi, Sidoarjo maupun di tempat kerjanya.
Dengan dua tangan buatan, Siswadi mampu melakukan berbagai hal, mulai dari bercengkerama dengan keluarga di rumah, bersih-bersih rumah, memelihara beberapa ekor burung peliharaan, hingga melatih siswa bintara dan tamtama.
Rasa malu dan putus asa karena kehilangan kedua tangan dibuang jauh oleh Siswadi. Dia hanya ingin menunjukkan yang terbaik bagi keluarga dan instansi kerjanya.
Kecelakaan ledakan granat yang terjadi dua tahun lalu yang membuat tangannya cacat seumur hidup dianggapnya sebagai 'rezeki' sehingga kehidupannya kini makin lebih baik dibanding sebelumnya.
"Saya berharap siapa pun yang mengalami hal serupa dengan saya agar tetap semangat dan tidak mudah putus asa menatap hari esok," kata Siswadi, Sabtu (21/5/2016).
Sementara, kepada sesama anggota Marinir TNI AL, Serka Siswadi berharap agar kejadian tragis yang dialaminya jangan menimpa anggota lainnya.
(zik)