Korban Sandera Abu Sayyaf Disambut Bupati dan Warga

Minggu, 15 Mei 2016 - 16:03 WIB
Korban Sandera Abu Sayyaf Disambut Bupati dan Warga
Korban Sandera Abu Sayyaf Disambut Bupati dan Warga
A A A
PANGANDARAN - Korban sandera Abu Sayyaf Filipina Dede Irfan Hilmi (25), akhirnya tiba di kampung halamannya di Dusun Cisempu, Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.

Kedatangan Dede disambut langsung oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan ratusan warga yang ingin mengetahui kondisi Dede.

Meski terlihat lelah karena kecapean Dede tetap ramah dan tersenyum menerima sambutan dan pertanyaan awak media.

"Saat kejadian Jumat 15 April 20016 di luar dugaan, ketika kami berada di dalam kapal secara tiba-tiba didatangi speedboat dan lima pria berseragam loreng yang dilengkapi senjata," kata Dede.

Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di dalam kapal mengira tim patroli kemanan Malaysia karena saat itu sedang berada diwilayah perairan Malaysia tepatnya di Pulau Ligitan.

"Kejadian itu terjadi di sela-sela antara Magrib dan Isya, saya berada di dalam ruangan dan mendengar keributan yang disertai letusan tembakan senjata api," tambah Dede.

Karena penasaran Dede pun turun, setelah keluar dari ruangan dia mendapati salah satu temannya tergeletak karena luka tembak dan sisanya dalam keadaan terborgol. Ke lima pria berseragam loreng itu langsung menyuruh Dede untuk merunduk.

"Dalam kondisi panik dan menegangkan, saya merunduk lalu ke dua tangan diborgol bersama ke tiga ABK lainnya," jelas Dede.

Dede menjelaskan, setelah disandera kelompok Abu Sayyaf ke empat ABK disangka petinggi kapal hingga kedatangan ke empat ABK dikawal ketat sekitar 200 orang yang bersenjata lengkap.

"Kami berpindah-pindah tempat dari satu hutan ke hutan yang lain dan borgol yang mengikat tangan hanya dilepaskan saat diberi makan dan waktu salat saja," paparnya.

Namun nasib baik dan keberuntungan mereka tidak melakukan tindakan penyiksaan fisik dan penyandera sama-sama beragama Islam meskipun jadwal makan kami sangat terbatas.

"Menjadi sandera sangat tidak menyenangkan dan menyedihkan, namun saya percaya Allah maha dari segala maha sehingga kami hanya berpasrah pada Allah saja," tambah Dede.

Bagi Dede, meskupun pernah mengalami kepahitan menjadi korban sandera tidak menciutkan mentalnya untuk menjadi pelaut.

"Saya tetap semangat dan tidak akan kapok menjadi pelaut, saya akan tetap bekerja menjadi ABK untuk meniti karir," pungkasnya.

Sementara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan sangat bersyukur atas dibebaskan Dede Irfan Hilmi.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Presiden yang telah berhasil membebaskan Dede tanpa harus menebus dengan uang," kata Jeje.

Jeje menambahkan, Pemerintah Indonesia berhasil membebaskan Dede dengan cara negosiasi dan diplomasi hingga Dede dapat berkumpul dengan keluarga.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0418 seconds (0.1#10.140)