Tokoh Muhammadiyah Cikancung Diteror, Alquran Dirobek

Kamis, 12 Mei 2016 - 19:49 WIB
Tokoh Muhammadiyah Cikancung Diteror, Alquran Dirobek
Tokoh Muhammadiyah Cikancung Diteror, Alquran Dirobek
A A A
GARUT - Aksi teror membuat masyarakat Kampung Cikancung, Desa Mekarhurip, Kecamatan Sukawening, resah. Hal ini menyusul adanya teror yang ditujukan kepada sejumlah tokoh agama (ustaz) dan organisasi Muhammadiyah di daerah tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, bukan hanya meneror para tokoh agama dan organisasi Muhammadiyah, para pelaku bahkan berani merobek-robek Alquran dengan menggunakan pisau kecil.

Serpihan Alquran ini kemudian dibuang di depan rumah salah seorang tokoh agama setempat. Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Garut M Yusup Sapari yang membenarkan adanya aksi teror ini mengatakan, teror ditujukan kepada sejumlah tokoh agama.

Menurutnya, hal itu berawal dari pelemparan batu ke sebuah masjid Muhammadiyah beberapa hari lalu.

"Selain aksi teror berupa pelemparan masjid dan menyobek-nyobek Alquran, pelaku juga telah memutuskan kabel pengeras suara di salah satu masjid. Hal itu terjadi pada hari Selasa 10 Mei 2016," kata Yusup, di Sekretariat Muhammadiyah Garut, Jalan Pembangunan Tarogong, Kamis (12/5/2016).

Yusup mengatakan, di dalam Alquran yang sampulnya disyat-sayat menggunakan pisau cuter juga terdapat sobekan kertas yang berisi kalimat kasar. Kalimat itu ditujukan kepada salah satu kiai Muhammdiyah dan juga kepada FPI.

Agar kejadian tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka unsur pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Garut telah menginstruksikan kepada pimpinan Muhamadiyah tingkat cabang untuk melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, Koramil, dan aparat desa setempat.

“Kami telah laporkan hal ini kepada pihak kepolisian, Koramil dan pemerintahan desa setempat. Kami berharap pihak aparat keamanan menyikapi laporan kami ini dengan serius, serta mengungkap pelakunya, dan kemudian memprosesnya secara hukum," kata Yusup.

Ditambahkan Yusup, kejadian tersebut sempat membuat emosi masyarakat sekitar terpancing. Bahkan informasi yang didapatkannya, sudah terjadi pergerakan massa baik dari massa Muhammadiyah maupun massa FPI yang geram dengan kejadian tersebut.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pimpinan Muhammadiyah meminta agar masyarakat untuk bersabar dalam menyikapi permasalahan tersebut. Kepada pihak FPI, saya juga berharap untuk bisa menahan diri terkait ungkapan kasar yang ditujukan kepada organisasi ini," ucapnya.

Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4938 seconds (0.1#10.140)