Dua Kali Cabuli Siswi, Guru BK Ditangkap Polisi
Dua Kali Cabuli Siswi, Guru BK Ditangkap Polisi
A
A
A
PALEMBANG - Ulah AK (49), oknum guru Bimbingan Konseling (BK) di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Palembang ini sungguh tak pantas menjadi panutan. Sebab, bukannya menjadi contoh yang baik sebagai pendidik, guru honorer itu justru menjadi pelaku pencabulan terhadap siswinya.
Ulah tak senonoh guru BK itu terungkap setelah korban, DW (15), siswi kelas XII melaporkan aksi cabul tersangka ke polisi.
Dari laporan dan bukti-bukti yang ada, aparat Polsek Gandus langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka di kediamannya yang juga berada di kawasan Gandus.
Kapolsek Gandus AKP Dedi Rahmat Hidayat mengatakan, aksi bejat guru BK terhadap korban sudah dua kali dilakukan. Modusnya, tersangka mengajak korban untuk bertemu di ruang kerjanya yang ada di sekolah tersebut.
"Awalnya tersangka terlebih dahulu memanggil korban untuk datang ke ruangannya. Tiba di ruang kerjanya itu, tersangka langsung melancarkan aksinya dengan memegang payudara korban," ungkap Dedi, di Mapolsek Gandus, Rabu (11/5/2016).
Seusai melakukan aksi tersebut, lanjut Kapolsek, guru BK itu mengatakan kepada korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun.
"Tersangka juga mengancam tidak akan meluluskan korban dari sekolahnya jika berani membocorkan perbuatan tersangka," terangnya.
Rupanya, keesokan harinya, aksi itu kembali diulangi tersangka. Modusnya pun sama. "Aksi itu dilakukan dua kali oleh tersangka. Aksi kedua, kembali dilakukan tersangka dengan cara memaksa mencium bibir korban," jelasnya.
Sementara itu, tersangka AK tak menampik dirinya berbuat asusila terhadap korban. "Memang saya memegang payudaranya tapi itu karena tidak sengaja. Kalau mencium, memang saya lakukan secara sadar," ujarnya.
Pria yang sudah menduda empat tahun ini mengaku, dirinya memang tertarik dengan korban. Bahkan, jika diizinkan dia pun siap menikahi korban.
"Saya merasa dia suka sama saya. Saya juga pernah nembak (nyatakan cinta) kepada dia. Memang dia belum menerima, tapi saya yakin dia cinta. Tidak ada yang salah, sebab saya juga duda."
Ulah tak senonoh guru BK itu terungkap setelah korban, DW (15), siswi kelas XII melaporkan aksi cabul tersangka ke polisi.
Dari laporan dan bukti-bukti yang ada, aparat Polsek Gandus langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka di kediamannya yang juga berada di kawasan Gandus.
Kapolsek Gandus AKP Dedi Rahmat Hidayat mengatakan, aksi bejat guru BK terhadap korban sudah dua kali dilakukan. Modusnya, tersangka mengajak korban untuk bertemu di ruang kerjanya yang ada di sekolah tersebut.
"Awalnya tersangka terlebih dahulu memanggil korban untuk datang ke ruangannya. Tiba di ruang kerjanya itu, tersangka langsung melancarkan aksinya dengan memegang payudara korban," ungkap Dedi, di Mapolsek Gandus, Rabu (11/5/2016).
Seusai melakukan aksi tersebut, lanjut Kapolsek, guru BK itu mengatakan kepada korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun.
"Tersangka juga mengancam tidak akan meluluskan korban dari sekolahnya jika berani membocorkan perbuatan tersangka," terangnya.
Rupanya, keesokan harinya, aksi itu kembali diulangi tersangka. Modusnya pun sama. "Aksi itu dilakukan dua kali oleh tersangka. Aksi kedua, kembali dilakukan tersangka dengan cara memaksa mencium bibir korban," jelasnya.
Sementara itu, tersangka AK tak menampik dirinya berbuat asusila terhadap korban. "Memang saya memegang payudaranya tapi itu karena tidak sengaja. Kalau mencium, memang saya lakukan secara sadar," ujarnya.
Pria yang sudah menduda empat tahun ini mengaku, dirinya memang tertarik dengan korban. Bahkan, jika diizinkan dia pun siap menikahi korban.
"Saya merasa dia suka sama saya. Saya juga pernah nembak (nyatakan cinta) kepada dia. Memang dia belum menerima, tapi saya yakin dia cinta. Tidak ada yang salah, sebab saya juga duda."
(zik)
Explore More