Kapal Rombongan Pengantin Karam di Selat Makassar, 7 Orang Tewas
Kapal Rombongan Pengantin Karam di Selat Makassar, 7 Orang Tewas
A
A
A
BALIKPAPAN - Sebuah kapal nelayan yang mengangkut rombongan pengantin karam di Perairan Selat Makassar, tepatnya di Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kapal kayu itu mengangkut 54 orang dan diduga kelebihan muatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser Chandra Irwamadhi menjelaskan, kapal tersebut karam pada Jumat 6 Mei 2016 sore, Namun informasi tenggelamnya kapal baru diterima malam.
"Informasi yang kami terima, kapal itu mengangkut rombongan pengantin dari Desa Tanjung Lori menuju Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan. Di tengah jalan, karena cuaca buruk, kapal terbalik," kata Chandra, Sabtu (7/5/2016).
Korban selamat dievakuasi oleh nelayan sekitar beberapa jam setelah karamnya kapal. Sementara tiga korban meninggal langsung ditemukan dan langsung dibawa ke Desa Tanjung Aru.
"Malam itu juga nelayan menemukan tiga warga meninggal dunia yang seluruhnya perempuan. Sementara lima orang dinyatakan hilang," katanya.
Dikatakan, seluruh potensi SAR dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan pencarian. Dalam pencarian selama satu hari itu petugas SAR kembali menemukan empat korban.
"Semuanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, satu korban atas nama Nurma yang sebelumnya dinyatakan hilang ternyata tidak ikut dalam rombongan. Jadi seluruh korban berjumlah tujuh orang dan sudah berhasil ditemukan semua," tambah Chandra.
Kini proses pencarian telah dihentikan setelah dinyatakan tidak ada lagi korban hilang. Proses serah terima korban dengan pihak keluarga juga sudah dilakukan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser Chandra Irwamadhi menjelaskan, kapal tersebut karam pada Jumat 6 Mei 2016 sore, Namun informasi tenggelamnya kapal baru diterima malam.
"Informasi yang kami terima, kapal itu mengangkut rombongan pengantin dari Desa Tanjung Lori menuju Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan. Di tengah jalan, karena cuaca buruk, kapal terbalik," kata Chandra, Sabtu (7/5/2016).
Korban selamat dievakuasi oleh nelayan sekitar beberapa jam setelah karamnya kapal. Sementara tiga korban meninggal langsung ditemukan dan langsung dibawa ke Desa Tanjung Aru.
"Malam itu juga nelayan menemukan tiga warga meninggal dunia yang seluruhnya perempuan. Sementara lima orang dinyatakan hilang," katanya.
Dikatakan, seluruh potensi SAR dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan pencarian. Dalam pencarian selama satu hari itu petugas SAR kembali menemukan empat korban.
"Semuanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, satu korban atas nama Nurma yang sebelumnya dinyatakan hilang ternyata tidak ikut dalam rombongan. Jadi seluruh korban berjumlah tujuh orang dan sudah berhasil ditemukan semua," tambah Chandra.
Kini proses pencarian telah dihentikan setelah dinyatakan tidak ada lagi korban hilang. Proses serah terima korban dengan pihak keluarga juga sudah dilakukan.
(nag)
Explore More