Intelijen Awasi Penggunaan Senapan Angin

Minggu, 01 Mei 2016 - 07:05 WIB
Intelijen Awasi Penggunaan Senapan Angin
Intelijen Awasi Penggunaan Senapan Angin
A A A
SEMARANG - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang menyebut pengawasan senjata atau senapan angin terus dilakukan oleh petugas Satuan Intelijen dan Keamanan (Intelkam). Ini berkaitan dengan peredaran hingga pengawasan penggunaannya.

Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polrestabes Semarang AKBP Wawan Kurniawan mengatakan, pihaknya meningkatkan kewaspadaan menyusul adanya serangkaian insiden teror yang terjadi di Kota Magelang.

"Soal senjata angin, kami melalui Intelkam tentu dilakukan pengawasan rutin. Memang ada instruksi dari Polda untuk peningkatan kewaspadaan," ungkapnya, Sabtu (30/4/2016).

Diketahui, senjata-senjata angin alias mainan ini memang kerap digunakan para penghobi untuk aktivitasnya. Senjata ini berpeluru gotri. Walaupun efeknya tentu tidak seperti senjata api, tapi perlu dilakukan berbagai pengawasan untuk ini, termasuk soal kepemilikannya.

Soal serangkaian teror yang terjadi di Magelang, walaupun terduga pelaku sudah ditangkap, bukan berarti wilayah lain jadi lengah. Wawan mengatakan peningkatan patroli kepolisian di Kota Semarang sedang dilakukan pihaknya, maupun jajaran polsek-polsek di Kota Semarang.

"Berkaitan kejadian di Magelang, petugas Babinkamtibmas (bintara pembina keamanan ketertiban masyarakat) melakukan imbauan-imbauan kewaspadaan ke masyarakat," lanjut dia.

Terpisah, Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Tatang mengatakan, instruksi ke seluruh jajaran kepolisian di wilayah hukumnya untuk peningkatan kewaspadaan dimaksudkan sebagai pencegahan.

"Agar kejadian serupa, tidak muncul di wilayah lain. Kami instruksikan ke seluruh jajaran untuk melakukan berbagai upaya deteksi dini," ucapnya.

Soal aksi teror penembakan yang terjadi di Kota Magelang, Tatang menyebut dalam penanganannya didukung penuh petugas dari Polda Jawa Tengah. Tatang mengatakan, Polda total membentuk lima tim untuk mengungkapnya. Tim terdiri atas petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum hingga petugas Direktorat Intelijen dan Keamanan.

"Kejadian di Magelang pun akhirnya dilaporkan (ke polisi), saat kapolresta bertemu warga saat kegiatan olahraga, cerita tentang penembakan. Setelah itu baru para korban melapor, jadi ada jarak cukup lama."

Diketahui, aksi penembakan di Kota Magelang terjadi menjelang tutupnya sejumlah toko di kawasan Pecinan Kota Magelang, di Jalan Pemuda. Teror penembakan ini berlangsung dari awal hingga pekan ketiga April, dengan sebagian besar korban perempuan. Berbagai penyelidikan polisi, membuahkan hasil. Polisi menduga pelakunya kakak beradik dengan berbagai alat bukti, di antaranya sebuah senapan berburu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5055 seconds (0.1#10.140)