Pelaku Teror Penembakan di Magelang Belum Tersentuh Polisi

SEMARANG - Hingga kini aparat berlum berhasil menangkap pelaku teror penembakan di Kota Magelang yang melukai 7 wanita.

Meski begitu, berdasarkan pemeriksaan sementara dari Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri Cabang Semarang, doketahui peluru yang ditembakkan pada serangkaian insiden teror di Kota Magelang berkaliber 4,5.

"Dari pemeriksaan proyektil. Kaliber itu, kami duga peluru ditembakkan dari senjata angin," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Gagas Nugraha di Lobi Mapolda Jawa Tengah, Kamis (28/4/2016).

Langkah-langkah yang sedang dilakukan, kata Gagas, pihaknya mengembangkan penyelidikan dari temuan-temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saksi korban.

"Dikembangan ke beberapa elemen. Iden (Seksi Identifikasi TKP) dan Labfor sudah turun tim ke sana (TKP). Kami coba gali (keterangan-keterangan)," katanya.

Pihaknya belum bisa menyimpulkan siapa pelaku dibalik serangkaian aksi teror penembakan ini.

Saat ditanyakan apakah ada keterkaitan dengan insiden teror di Yogyakarta dengan cara melukai beberapa perempuan dengan senjata tajam diduga jenis cutter, Gagas membantahnya.

"Sejauh ini, belum ada keterkaitan dengan yang di Yogya. Kami kerjakan yang di wilayah kami dulu," tambah Gagas.

Soal korban di Magelang, Gagas mengatakan sudah ada 13 orang. Terdiri atas 12 perempuan dan 1 laki-laki.

Diketahui, aksi penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) terjadi menjelang tutupnya sejumlah toko di Kawasan Pecinan Kota Magelang, di Jalan Pemuda. Teror penembakan ini berlangsung dari awal hingga pekan ketiga April ini.

Rata-rata, korban penembakan ini adalah perempuan. Di antaranya, karyawan toko hingga petugas apotek.

Awalnya teror diduga terjadi di Kawasan Pecinan, namun belakangan berdasar laporan lara korban lain, lokasi teror meluas hingga ruas-ruas jalan sekitarnya.