Niat Jadikan Cucu Polisi, Runisah Malah Tertipu Puluhan Juta

Niat Jadikan Cucu Polisi, Runisah Malah Tertipu Puluhan Juta
A
A
A
PALEMBANG - Dibukanya pendaftaran anggota Polri, selalu dimanfaatkan pelaku penipuan untuk melancarkan aksinya.
Kali ini, Runisah (58), harus merugi belasan juta rupiah setelah menjadi korban penipuan oleh pelaku yang tak dikenalnya.
Warga Jalan N SMB II Gang Berdikasi RT 01/04, Kelurahan Desa Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim itu pun melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (27/4/2016).
Dihadapan aparat, Runisah mengaku kejadian tersebut berawal saat pelaku yang mengaku sebagai staf di Polda Sumsel berpangkat Kompol itu datang ke warung milik Farida yang tak lain adalah anak korban Runisah.
Ketika itu, pelaku bercerita dan mengatakan dirinya bisa memasukkan seseorang menjadi anggota Polri. Informasi itu pun disampaikan kepada korban Runisah.
Saat itu, korban pun ingat jika cucunya berinisial HL hendak mengikuti tes, sehingga dirinya pun tertarik dengan tawaran itu.
"Awalnya kami mengajak pelaku ke rumah untuk membucarakan hal itu. Tapi kami sempat minta waktu karena belum mempunyai uang. Pelaku menjanjikan cucu saya bisa lulus menjadi polisi," katanya saat melapor.
Beberapa hari usai pertemuan itu tepatnya Selasa 16 April 2016, sekitar pukul 23.00 WIB. Runisah kembali melakukan pertemuan dengan pelaku.
Kali ini, pertemuan berlangsung di salah satu rumah makan di bilangan Jalan Ahmad Yani Palembang.
"Pelaku mengajak kami bertemu di Palembang. Saya bersama keluarga akhirnya berangkat dan bertemu dengan pelaku di rumah makan untuk membicarakan hal itu," ungkapnya.
Untuk memuluskan serangkaian tes yang akan dijalani cucu korban saat mendaftar polisi, pelaku pun meminta sejumlah uang kepada korban.
"Dia minta uang Rp 30 juta. Namun karena tidak cukup, kami beri Rp15 juta dulu, dan sisanya akan kami bayar lagi," bebernya.
Usai menerima uang Rp15 juta tersebut, pelaku meminta izin kepada korban untuk membawa cucunya, HL bertemu dengan temannya.
"Kami diminta untuk tidak ikut. Sebelum pergi dia meninggalkan kartu nama yang tertuli Kompol Bachril Arifin, staf Polda Sumsel." Katanya.
Namun beberapa saat setelah pergi, HL justru menelepon korban dan mengatakan jika dirinya ditinggalkan korban di suatu tempat.
"Cucu saya ditinggakan sekitar 30 meter dari rumah makan itu. Kami kecewa dan merasa tertipu, pelaku ini pasti bukan polisi. Oleh itu saya melapor berharap pelaku bisa ditangkap," ucapnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, pihaknya sudah mengambil keterangan korban dan penyidik masih mendalaminya. "Laporan sudah kita terima dan akan segera ditindaklanjuti," pungkasnya.
Kali ini, Runisah (58), harus merugi belasan juta rupiah setelah menjadi korban penipuan oleh pelaku yang tak dikenalnya.
Warga Jalan N SMB II Gang Berdikasi RT 01/04, Kelurahan Desa Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim itu pun melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (27/4/2016).
Dihadapan aparat, Runisah mengaku kejadian tersebut berawal saat pelaku yang mengaku sebagai staf di Polda Sumsel berpangkat Kompol itu datang ke warung milik Farida yang tak lain adalah anak korban Runisah.
Ketika itu, pelaku bercerita dan mengatakan dirinya bisa memasukkan seseorang menjadi anggota Polri. Informasi itu pun disampaikan kepada korban Runisah.
Saat itu, korban pun ingat jika cucunya berinisial HL hendak mengikuti tes, sehingga dirinya pun tertarik dengan tawaran itu.
"Awalnya kami mengajak pelaku ke rumah untuk membucarakan hal itu. Tapi kami sempat minta waktu karena belum mempunyai uang. Pelaku menjanjikan cucu saya bisa lulus menjadi polisi," katanya saat melapor.
Beberapa hari usai pertemuan itu tepatnya Selasa 16 April 2016, sekitar pukul 23.00 WIB. Runisah kembali melakukan pertemuan dengan pelaku.
Kali ini, pertemuan berlangsung di salah satu rumah makan di bilangan Jalan Ahmad Yani Palembang.
"Pelaku mengajak kami bertemu di Palembang. Saya bersama keluarga akhirnya berangkat dan bertemu dengan pelaku di rumah makan untuk membicarakan hal itu," ungkapnya.
Untuk memuluskan serangkaian tes yang akan dijalani cucu korban saat mendaftar polisi, pelaku pun meminta sejumlah uang kepada korban.
"Dia minta uang Rp 30 juta. Namun karena tidak cukup, kami beri Rp15 juta dulu, dan sisanya akan kami bayar lagi," bebernya.
Usai menerima uang Rp15 juta tersebut, pelaku meminta izin kepada korban untuk membawa cucunya, HL bertemu dengan temannya.
"Kami diminta untuk tidak ikut. Sebelum pergi dia meninggalkan kartu nama yang tertuli Kompol Bachril Arifin, staf Polda Sumsel." Katanya.
Namun beberapa saat setelah pergi, HL justru menelepon korban dan mengatakan jika dirinya ditinggalkan korban di suatu tempat.
"Cucu saya ditinggakan sekitar 30 meter dari rumah makan itu. Kami kecewa dan merasa tertipu, pelaku ini pasti bukan polisi. Oleh itu saya melapor berharap pelaku bisa ditangkap," ucapnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, pihaknya sudah mengambil keterangan korban dan penyidik masih mendalaminya. "Laporan sudah kita terima dan akan segera ditindaklanjuti," pungkasnya.
(nag)