Perang Suku di Tolikara, 2 Tewas 34 Terluka, Ratusan Rumah Dibakar

Minggu, 24 April 2016 - 17:43 WIB
Perang Suku di Tolikara, 2 Tewas 34 Terluka, Ratusan Rumah Dibakar
Perang Suku di Tolikara, 2 Tewas 34 Terluka, Ratusan Rumah Dibakar
A A A
TOLIKARA - Bentrok antardua kampung, yakni warga Distrik Panaga dan Distrik Jikaw, sejak 9 April 2016 masih terus terjadi. Bentrok terjadi diduga akibat pembagian dana respek yang dianggap tak adil.

Akibat bentrok tersebut, 2 orang warga tewas, 34 warga lainnya luka-luka, selain itu sebanyak 105 unit rumah dibakar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tolikara Ferry Kogoya mengatakan, konflik sosial di dua distrik, yakni Distrik Panaga dan Distrik Jikaw terjadi sejak 9 April 2016 hingga Minggu ini.

"Konflik sosial terus berlangsung di Distrik Jikaw dan Distrik Panaga, Kabupaten Tolikara, Papua sejak 9 April 2016 hingga hari ini," ungkap Ferry Kogoya, kepada wartawan, Minggu (24/4/2016).

BPBD Kabupaten Tolikara, menurut Ferry, telah melaporkan kejadian ini kepada posko BNPB dan meminta bantuan. Penyebab konflik sosial adalah persoalan pembagian bantuan dana respect yang dinilai tidak adil di kedua distrik.

Dalam kejadian ini, pihak BPBD Tolikara, SKPD, TNI dan Polri telah berada di lokasi konflik dan melakukan pendamaian antara kedua belah pihak. Namun konflik masih tinggi, karena ada dendam di kedua belah pihak.

BPBD dan pemerintah daerah telah melakukan penangan darurat, namun APBD Tolikara yang terbatas membuat bantuan tersendat.

Tercatat, dua orang meninggal dunia atas nama David Wanimbo (24) dan Hermanus. Selain itu, masih ada 18 orang luka berat dan 16 orang luka ringan. Kerugian materi adalah 105 unit rumah terbakar.

Kerusakan pertanian, penjarahan ternak dan kehilangan harta benda. Kerugian keseluruhan masih dalam perhitungan BPBD Tolikara. Menurut Ferry atas kejadian ini masyarakat ketakutan dan memilih mengungsi ke daerah yang aman.

"Masyarakat banyak yang mengungsi ke distrik lain, BPBD Tolikara berusaha memenuhi kebutuhan dasar bagi pengungsi. Kendala di lapangan adalah medan yang sangat berat. Kendaraan roda empat tidak dapat menjangkau daerah konflik," terangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9797 seconds (0.1#10.140)