Antre Bantuan PKH, Wanita Hamil Pecah Air Ketuban
A
A
A
JEMBER - Seorang warga miskin penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang sedang mengandung sembilan bulan mengalami pecah air ketuban, di pendopo Pemerintah Kabupaten Jember.
Peristiwa yang disaksikan Bupati Jember Faida dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ini sempat menghebohkan. Petugas Satpol PP bersama petugas PT Pos Jember dan warga langsung mengevakuasinya ke Rumah Sakit Dokter Soebandi Jember.
Aminah, salah seorang penerima PKH mengatakan, saat pemberian PKH secara simbollis oleh bupati, wanita yang sedang hamil itu memang terlihat pucat. Dia datang sendirian ke pendopo.
Tidak berselang lama, wanita itu langsung lemas berikut mengeluarkan air ketuban tanda masa kelahiran sudah bakal dimulai. Melihat peristiwa itu, kontan petugas yang berada di lokasi langsung mengevakuasinya.
Sementara itu, Iskandar, Koordinator PKH dari PT Pos Jember mengaku, penerima PKH di Kota Jember secara keseluruhan berjumlah 32.000 orang. PKH bakal dicairkan pada awal April hingga akhir April 2016 secara bertahap.
Hingga kini, belum diketahui nasib wanita yang belum diketahui identitasnya. Begitupun, biaya persalinannya. Sementara bupati dan menteri yang datang, belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini.
Peristiwa yang disaksikan Bupati Jember Faida dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ini sempat menghebohkan. Petugas Satpol PP bersama petugas PT Pos Jember dan warga langsung mengevakuasinya ke Rumah Sakit Dokter Soebandi Jember.
Aminah, salah seorang penerima PKH mengatakan, saat pemberian PKH secara simbollis oleh bupati, wanita yang sedang hamil itu memang terlihat pucat. Dia datang sendirian ke pendopo.
Tidak berselang lama, wanita itu langsung lemas berikut mengeluarkan air ketuban tanda masa kelahiran sudah bakal dimulai. Melihat peristiwa itu, kontan petugas yang berada di lokasi langsung mengevakuasinya.
Sementara itu, Iskandar, Koordinator PKH dari PT Pos Jember mengaku, penerima PKH di Kota Jember secara keseluruhan berjumlah 32.000 orang. PKH bakal dicairkan pada awal April hingga akhir April 2016 secara bertahap.
Hingga kini, belum diketahui nasib wanita yang belum diketahui identitasnya. Begitupun, biaya persalinannya. Sementara bupati dan menteri yang datang, belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini.
(san)