Satroni PT Unilever di Kediri, Perampok Kuras Rp800 Juta
A
A
A
KEDIRI - Enam orang bersenjata celurit menyatroni kantor distributor perusahaan multinasional PT Unilever di Dusun Balong, Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Setelah menyekap dua orang sekuriti kantor, enam orang bercadar itu langsung menguras brankas yang berisi uang tunai Rp800 juta.
“Para pelaku mengancam membunuh kalau berani melawan,“ ujar Kapolsek Gampengrejo Kabupaten Kediri AKP Edy Subandrio, Senin (18/4/2016). Aksi kejahatan ini berlangsung pukul 03.00 Wib dini hari.
Petugas menemukan tangga bambu sepanjang empat meter. Dengan tangga yang diduga milik para pelaku, mereka melompati tembok berkawat duri setinggi tiga meter.
Sebelum sadar apa yang terjadi, dua orang satpam, yakni Daman dan Damuri langsung disergap. Keduanya diikat tanpa ada kesempatan melawan.
Para pelaku mengancam tidak segan menghabisi nyawa bila dua orang satpam berani coba coba tidak menuruti perintah. Dengan linggis dan martil pelaku langsung menyerbu tempat penyimpanan uang.
Tanpa waktu lama mereka langsung membongkar satu dari tiga brankas yang ada. Seolah para pelaku sudah mengetahui mana brankas yang berisi uang dan kosong. Mengacu dari hasil olah TKP sementara Edy menduga aksi kejahatan yang terjadi dini hari itu melibatkan orang dalam.
“Saat ini kita masih meminta keterangan sejumlah saksi termasuk dua orang penjaga yang telah dilumpuhkan,“ paparnya.
Usai menguras isi brankas, para pelaku keluar ruangan dari jalan yang sama. Hingga saat ini petugas masih berusaha mengidentifikasi ciri fisik dari para pelaku termasuk logat komunikasi.
Edy mengakui bahwa tidak adanya kamera pengawas atau CCTV di sekitar ruangan kantor PT Unilever menyulitkan petugas melacak jejak pelaku. “Idealnya ada kamera pengawas sebagai bagian keamanan kantor,“ pungkasnya.
Sementara Damuri kepada petugas mengaku sontak tak berkutik melihat keenam pelaku mengayun ayunkan celurit. Sebab ancaman pelaku yang tidak segan melenyapkan nyawa bila berani melawan disampaikan dengan serius.
“Karenanya ketika tangan kami diikat tentu tidak berani melawan. Sebab semuanya mengacungkan celurit, “tuturnya kepada petugas.
“Para pelaku mengancam membunuh kalau berani melawan,“ ujar Kapolsek Gampengrejo Kabupaten Kediri AKP Edy Subandrio, Senin (18/4/2016). Aksi kejahatan ini berlangsung pukul 03.00 Wib dini hari.
Petugas menemukan tangga bambu sepanjang empat meter. Dengan tangga yang diduga milik para pelaku, mereka melompati tembok berkawat duri setinggi tiga meter.
Sebelum sadar apa yang terjadi, dua orang satpam, yakni Daman dan Damuri langsung disergap. Keduanya diikat tanpa ada kesempatan melawan.
Para pelaku mengancam tidak segan menghabisi nyawa bila dua orang satpam berani coba coba tidak menuruti perintah. Dengan linggis dan martil pelaku langsung menyerbu tempat penyimpanan uang.
Tanpa waktu lama mereka langsung membongkar satu dari tiga brankas yang ada. Seolah para pelaku sudah mengetahui mana brankas yang berisi uang dan kosong. Mengacu dari hasil olah TKP sementara Edy menduga aksi kejahatan yang terjadi dini hari itu melibatkan orang dalam.
“Saat ini kita masih meminta keterangan sejumlah saksi termasuk dua orang penjaga yang telah dilumpuhkan,“ paparnya.
Usai menguras isi brankas, para pelaku keluar ruangan dari jalan yang sama. Hingga saat ini petugas masih berusaha mengidentifikasi ciri fisik dari para pelaku termasuk logat komunikasi.
Edy mengakui bahwa tidak adanya kamera pengawas atau CCTV di sekitar ruangan kantor PT Unilever menyulitkan petugas melacak jejak pelaku. “Idealnya ada kamera pengawas sebagai bagian keamanan kantor,“ pungkasnya.
Sementara Damuri kepada petugas mengaku sontak tak berkutik melihat keenam pelaku mengayun ayunkan celurit. Sebab ancaman pelaku yang tidak segan melenyapkan nyawa bila berani melawan disampaikan dengan serius.
“Karenanya ketika tangan kami diikat tentu tidak berani melawan. Sebab semuanya mengacungkan celurit, “tuturnya kepada petugas.
(sms)