Karawang Jadi Kota Penadah Motor Curian

Senin, 18 April 2016 - 11:53 WIB
Karawang Jadi Kota Penadah Motor Curian
Karawang Jadi Kota Penadah Motor Curian
A A A
KARAWANG - Sindikat pencuri motor yang beroperasi di seputar Jalur pantura, Bekasi dan Jakarta menjadikan Karawang sebagai pusat penjualan motor curian.

Hasil penjualan tersebut kemudian dijual kembali ke wilayah Sumatera seperti Lampung, Palembang,. Hebatnya motor hasil curian tersebut saat d ijual ke wilayah Sumatera dilengkapi STNK , meski ASPAL (Asli tapi palsu).

Hasil penangkapan truk yang berisi 8 unit motor curian yang akan berangkat ke Sumatera mengungkapkan operasi sindikat yang semakin canggih.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan kita motor curian yang akan dijual ke Sumatera dilengkapi STNK Aspal. Disebut aspal karena kertas STNK itu asli yang dikeluarkan Polri. Namun tulisan yang ada dalam STNK itu dihapus menggunakan cairan kimia kemudian diganti dengan tulisan lain," kata Kapolres Karawang AKBP Andi M Dicky.

Menurut Andi, dari hasil pemeriksaan terungkap jika 8 unit motor yang berhasil diamankan itu bukan motor yang berasal dari Karawang.

Motor tersebut kebanyakan berasal dari Bekasi dan Jakarta. Hasil curian tersebut kemudian di jual ke Karawang. "Mereka mencuri dari daerah lain seperti Bekasi dan Jakarta kemudian ditampung di Karawang. Dari Karawang kemudian dibawa lagi ke Lampung atau daerah lain di Sumatera," katanya.

Dicky mengaku hasil pencurian yang dilakukan sindikat di sejumlah daerah sebagian ditampung di Karawang. Motor bodong tersebut ada yang dijual ke luar Karawang dan ada juga yang dijual di Karawang.

Untuk mengantisipasi maraknya motor bodong di Karawang polisi akan melakukan razia di jalan raya. Jika dalam razia tersebut ditemukan motor bodong pemiliknya akan ditindak sesuai hukum pidana pasal penadahan.

"Jadi saya ingatkan kepada pemilik motor bodong jika terjaring operasi mereka akan kena sanksi tegas karena kiata anggap sebagai penadah," tegasnya.

Dicky mengatakan sindikat curanmor ini memiliki jaringan diberbagai kota dengan berbagi tugas ada yang mencuri motor, mengurus surat-surat, menampung motor hingga menjual kembali keluar daerah.

Setiap daerah menjalankan fungsinya berdasarkan pern dan kemampuan masing-masing. "Mereka ini terorganisir dan juga cukup canggih menjalankan operasinya. Untungnya kita bisa cepat mengungkap kasus ini," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8979 seconds (0.1#10.140)