Pelayanan Kereta Sukabumi ke Bogor Memprihatinkan
A
A
A
SUKABUMI - Pelayanan Kereta Api jarak jauh Pangrango yang melayani rute Bogor ke Sukabumi masih memperihatinkan. Ini dapat dilihat dari kondisi kereta yang sudah tak layak dioperasikan hingga stasiun yang kecil dan sempit.
Berdasarkan pantauan Sindonews, Sabtu (9/4/2016) malam, kondisi kereta Pangrango sudah cukup tua sehingga banyak kerusakan mulai AC nya banyak yang bocor, toilet rusak hingga pintu tidak bisa menutup sempurna.
Hal ini terjadi di beberapa gerbong seperti gerbong satu ekonomi. Akibatnya penumpang di kursi 19 D di gerbong tersebut sempat basah bajunya akibat AC bocor.
Kondisi di gerbong satu diperparah dengan pintu keluar masuk tidak bisa menutup atau mengunci sempurna. Begitu pintu menutup akan menimbulkan suara keras yang mengganggu penumpang. Lebih parah lagi, ketika kereta miring ke kanan atau ke kiri pintunya kerap terbuka dan tertutup.
Sementara air di toilet gerbong 1 untuk wc tidak mengalir sempurna meluber ke atas. Akibatnya kotoran tinja sulit dibersihkan dan mengganggu ketika akan digunakan.
Kondektur KA Pangrango Romli mengakui jika sejumlah pintu mengalami kerusakan. "Ya itu engselnya rusak tapi memang belum dibetulkan. Sementara untuk AC juga memang mengalami kebocoran. Maklumlah AC rumahan, " kata dia, Sabtu malam (9/4/2016).
Menurut Firman AS anggota Polsuska, untuk rute Sukabumi ke Bogor jalur ini dilayani dua kereta api yaitu Pangrango dan Siliwangi dengan jadwal keberangkatan tiga kali sehari pagi, siang dan sore. "Kondisi keretanya baik Pangrango dan Siliwangi hampir sama," kata Firman.
Sementara itu berdasarkan pengamatan selain kondisi kereta yang memperihatinkan kondisi Stasiun Peledang juga perlu pembenahan. Karena peron untuk naik di gerbong satu, dua, dan tiga tidak beratap.
Sehingga kalau hujan deras para penumpang yang akan naik bakal basah kuyup karena mereka akan kehujanan ketika menunggu kereta lokomotif berputar di Stasiun Bogor Utama.
Kondisi Stasiun Peledang juga kumuh karena sangat kecil untuk menampung sekitar 500 an penumpang yang akan berangkat dari stasiun ini.
Kondisi jalanan di depan stasiun yang sangat becek karena tidak diberi paving atau dicor. Untuk sarana dan prasarana juga masih kurang karena kondisi musala dan toilet stasiun yang memperihatinkan karena belum dicat sehingga masih nampak seperti bangunan belum jadi.
Berdasarkan pantauan Sindonews, Sabtu (9/4/2016) malam, kondisi kereta Pangrango sudah cukup tua sehingga banyak kerusakan mulai AC nya banyak yang bocor, toilet rusak hingga pintu tidak bisa menutup sempurna.
Hal ini terjadi di beberapa gerbong seperti gerbong satu ekonomi. Akibatnya penumpang di kursi 19 D di gerbong tersebut sempat basah bajunya akibat AC bocor.
Kondisi di gerbong satu diperparah dengan pintu keluar masuk tidak bisa menutup atau mengunci sempurna. Begitu pintu menutup akan menimbulkan suara keras yang mengganggu penumpang. Lebih parah lagi, ketika kereta miring ke kanan atau ke kiri pintunya kerap terbuka dan tertutup.
Sementara air di toilet gerbong 1 untuk wc tidak mengalir sempurna meluber ke atas. Akibatnya kotoran tinja sulit dibersihkan dan mengganggu ketika akan digunakan.
Kondektur KA Pangrango Romli mengakui jika sejumlah pintu mengalami kerusakan. "Ya itu engselnya rusak tapi memang belum dibetulkan. Sementara untuk AC juga memang mengalami kebocoran. Maklumlah AC rumahan, " kata dia, Sabtu malam (9/4/2016).
Menurut Firman AS anggota Polsuska, untuk rute Sukabumi ke Bogor jalur ini dilayani dua kereta api yaitu Pangrango dan Siliwangi dengan jadwal keberangkatan tiga kali sehari pagi, siang dan sore. "Kondisi keretanya baik Pangrango dan Siliwangi hampir sama," kata Firman.
Sementara itu berdasarkan pengamatan selain kondisi kereta yang memperihatinkan kondisi Stasiun Peledang juga perlu pembenahan. Karena peron untuk naik di gerbong satu, dua, dan tiga tidak beratap.
Sehingga kalau hujan deras para penumpang yang akan naik bakal basah kuyup karena mereka akan kehujanan ketika menunggu kereta lokomotif berputar di Stasiun Bogor Utama.
Kondisi Stasiun Peledang juga kumuh karena sangat kecil untuk menampung sekitar 500 an penumpang yang akan berangkat dari stasiun ini.
Kondisi jalanan di depan stasiun yang sangat becek karena tidak diberi paving atau dicor. Untuk sarana dan prasarana juga masih kurang karena kondisi musala dan toilet stasiun yang memperihatinkan karena belum dicat sehingga masih nampak seperti bangunan belum jadi.
(ysw)