Polisi Buru Pelaku Perampokan Bank di Ciamis
A
A
A
CIAMIS - Jajaran Polres Ciamis, Polda Jawa Barat dan Mabes Polri masih melakukan pemburuan para pelaku perampokan Bank BRI Unit Cijantung, Kabupaten Ciamis yang terjadi pada Jumat siang 8 April kemarin.
"Karena ini merupakan status berskala nasional, kami meminta back up satuan atas, terkait hal tersebut satuan atas sudah turun untuk membaca up kami semuanya untuk mencari dan menemukan para pelaku," ujar Kasatreskrim Polres Ciamis Akp Rolan Olaf Ferdinan, Sabtu (9/4/2016) di Mapolres Ciamis.
Saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan tengah mengumpulkan bukti-bukti yang tertinggal di tempat kejadian seperti sidik jari, guna mempermudah penyelidikan. Termasuk memeriksa saksi-saksi para karyawan dan nasabah yang disekap, ada juga yang ditodong dengan senjata api.
Terkait dengan kamera pengintai atau CCTV akan mencoba untuk berkoordinasi kembali dengan tim identifikasi dari Polda Jawa Barat maupun tim identifikasi Polres Ciamis serta tim forensik Mabes Polri. "Mencoba mencari tahu gambaran CCTV yang ada di daerah itu," katanya.
Dikatakan Rolan, aksi perampokan tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar 10 menit, diperkirakan aksi bisa kurang dari waktu itu tetapi karena mereka terkesan menunggu, brangkas yang harus dibuka oleh kepala unit Bank tesebut. Namun pada saat kejadian kepala unit tidak berada di lokasi kejadian sehingga mempersulit aksi para perampok.
"Dugaan sementara mereka menunggu yang bisa membuka brankas, tetapi kepala unit tidak ada di lokasi, jadi kerugiannya tidak begitu besar ," paparnya.
Dari cara para pelaku melancarkan aksinya, kemungkinan bukan hanya sekali untuk melakukan aksi pencurian dengan kekerasan itu, diperkirakan para pelaku sudah melakukan pengamatan sejak lama hingga menggambarkan lokasi kejadian, sasaran dan waktu yang tepat.
Diduga para perampok ini tidak hanya satu atau dua kali saja datang ke bank tersebut, sehingga bisa menggambarkan secara luas dan spesifik, letak uang sampai letak dan arah CCTV.
Terkait adakah hubungannya dengan jaringan tertentu dan hal lainnya Rolan belum bisa menggambarkannya. Lantaran secara spesifik pihak kepolisian masih belum mendapatkan gambaran ataupun belum mengerucut.
"Jadi kita bisa menggunakan berbagai kemungkinan , berbagai kemungkinan tersebut ya bisa bisa saja terjadi," katanya.
Lebih lanjut kelompok tersebut bukan berasal dari Ciamis, Jawa Barat melainkan dari luar Ciamis. Pihak kepolisian masih memiliki kendala dalam melakukan penyelidikan diantaranya pada saksi yang akan dimintai keterangan masih trauma atas kejadian yang dialaminya. Psikologis para saksi masih terganggu.
"Artinya saksi belum bisa mengeluarkan statement secara utuh tentang tindakan yang terjadi di lokasi, serta petunjuk lain masih belum mengerucut ke satu kelompok ataupun ke sasaran tertentu. berbagai petunjuk yang ada sedang kami maksimalkan," jelasnya.
"Karena ini merupakan status berskala nasional, kami meminta back up satuan atas, terkait hal tersebut satuan atas sudah turun untuk membaca up kami semuanya untuk mencari dan menemukan para pelaku," ujar Kasatreskrim Polres Ciamis Akp Rolan Olaf Ferdinan, Sabtu (9/4/2016) di Mapolres Ciamis.
Saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan tengah mengumpulkan bukti-bukti yang tertinggal di tempat kejadian seperti sidik jari, guna mempermudah penyelidikan. Termasuk memeriksa saksi-saksi para karyawan dan nasabah yang disekap, ada juga yang ditodong dengan senjata api.
Terkait dengan kamera pengintai atau CCTV akan mencoba untuk berkoordinasi kembali dengan tim identifikasi dari Polda Jawa Barat maupun tim identifikasi Polres Ciamis serta tim forensik Mabes Polri. "Mencoba mencari tahu gambaran CCTV yang ada di daerah itu," katanya.
Dikatakan Rolan, aksi perampokan tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar 10 menit, diperkirakan aksi bisa kurang dari waktu itu tetapi karena mereka terkesan menunggu, brangkas yang harus dibuka oleh kepala unit Bank tesebut. Namun pada saat kejadian kepala unit tidak berada di lokasi kejadian sehingga mempersulit aksi para perampok.
"Dugaan sementara mereka menunggu yang bisa membuka brankas, tetapi kepala unit tidak ada di lokasi, jadi kerugiannya tidak begitu besar ," paparnya.
Dari cara para pelaku melancarkan aksinya, kemungkinan bukan hanya sekali untuk melakukan aksi pencurian dengan kekerasan itu, diperkirakan para pelaku sudah melakukan pengamatan sejak lama hingga menggambarkan lokasi kejadian, sasaran dan waktu yang tepat.
Diduga para perampok ini tidak hanya satu atau dua kali saja datang ke bank tersebut, sehingga bisa menggambarkan secara luas dan spesifik, letak uang sampai letak dan arah CCTV.
Terkait adakah hubungannya dengan jaringan tertentu dan hal lainnya Rolan belum bisa menggambarkannya. Lantaran secara spesifik pihak kepolisian masih belum mendapatkan gambaran ataupun belum mengerucut.
"Jadi kita bisa menggunakan berbagai kemungkinan , berbagai kemungkinan tersebut ya bisa bisa saja terjadi," katanya.
Lebih lanjut kelompok tersebut bukan berasal dari Ciamis, Jawa Barat melainkan dari luar Ciamis. Pihak kepolisian masih memiliki kendala dalam melakukan penyelidikan diantaranya pada saksi yang akan dimintai keterangan masih trauma atas kejadian yang dialaminya. Psikologis para saksi masih terganggu.
"Artinya saksi belum bisa mengeluarkan statement secara utuh tentang tindakan yang terjadi di lokasi, serta petunjuk lain masih belum mengerucut ke satu kelompok ataupun ke sasaran tertentu. berbagai petunjuk yang ada sedang kami maksimalkan," jelasnya.
(sms)