Napi Kasus Perampokan Truk Gula Kabur dari Lapas Serang
A
A
A
SERANG - Narapidana kasus perampokan truk gula Rohmat Komarudi melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Serang dengan cara melompati pagar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi, Rohmat baru melarikan diri pada Kamis 31 Maret 2016 sore, saat seluruh penghuni akan dimasukan kembali ke dalam blok tahanan. Namun, kabar itu baru bocor ke media hari ini.
Petugas mengetahui Rohmat tidak ada di dalam kamar, saat mengecek satu persatu narapidana.
"Iya ada satu orang, saat akan dimasukan ke dalam blok tahanan," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kakanwil Kemenkumham Provinsi Banten Eny Purwaningsih, kepada wartawan, Rabu (6/4/2016).
Beberapa petugas disebutkan sempat melihat Rohmat melompati pagar di bagian belakang lapas. Namun saat dikejar oleh petugas ke luar lapas tidak berhasil menangkapnya. Alhasil, hingga saat ini Rohmat belum juga ditemukan.
"Sempat nyari ke semak-semak di belakang lapas, tapi tidak ketemu," sambung Eny.
Namun dirinya mengelak bahwa kaburnya seorang warga binaan merupakan kelalalain petugas lapas. Melainkan karena jumlah petugas yang tidak memadai dengan penghuni lapas.
"Ini bukan kelalaian petugas, jumlah kami terbatas. Nah dia (Rohmat) mengambil kesempatan itu," tungkasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi, Rohmat baru melarikan diri pada Kamis 31 Maret 2016 sore, saat seluruh penghuni akan dimasukan kembali ke dalam blok tahanan. Namun, kabar itu baru bocor ke media hari ini.
Petugas mengetahui Rohmat tidak ada di dalam kamar, saat mengecek satu persatu narapidana.
"Iya ada satu orang, saat akan dimasukan ke dalam blok tahanan," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kakanwil Kemenkumham Provinsi Banten Eny Purwaningsih, kepada wartawan, Rabu (6/4/2016).
Beberapa petugas disebutkan sempat melihat Rohmat melompati pagar di bagian belakang lapas. Namun saat dikejar oleh petugas ke luar lapas tidak berhasil menangkapnya. Alhasil, hingga saat ini Rohmat belum juga ditemukan.
"Sempat nyari ke semak-semak di belakang lapas, tapi tidak ketemu," sambung Eny.
Namun dirinya mengelak bahwa kaburnya seorang warga binaan merupakan kelalalain petugas lapas. Melainkan karena jumlah petugas yang tidak memadai dengan penghuni lapas.
"Ini bukan kelalaian petugas, jumlah kami terbatas. Nah dia (Rohmat) mengambil kesempatan itu," tungkasnya.
(san)