Hapus Kawasan 3 in 1, Tahun Depan Akan DKI Terapkan ERP
Selasa, 05 April 2016 - 13:34 WIB

Hapus Kawasan 3 in 1, Tahun Depan Akan DKI Terapkan ERP
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan banyak alasan terkait uji coba penghapusan 3 in 1 yang hari ini resmi dimulai. Salah satunya, karena 3 in 1 tidak juga mengatasi kemacetan seperti di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
"Iya memang (macet), tapi itu karena banyak orang kantor," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016).
Untuk mengurai kemacetan setelah uji coba penghapusan kawasan 3 in 1, rencananya Ahok akan menerapkan peraturan pelat nomor kendaraan ganjil dan genap.
"Apakah kita akan menerapkan ganjil genap, itu hanya wacana. Intinya, bus kita mesti tambah dulu, ERP tahun depan akan kita pasang," tukas Ahok.
Menurut Ahok, saat ini sudah ada kajian yang dilakukan untuk penerapan ganjil genap. "Cuma kita enggak mau terapkan, kita pikir bisa langsung ERP," terangnya. (Baca: Penerapan ERP di Jakarta Masih Belum Jelas)
"Ibaratnya begini, kalau ganjil genap Pemda enggak ada uang subsidi silang, kalau ERP kan dapat uang subsidi silang. Uang ini rencananya akan dialokasikan ke transportasi agar naik bus enggak bayar," tukasnya.
"Iya memang (macet), tapi itu karena banyak orang kantor," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016).
Untuk mengurai kemacetan setelah uji coba penghapusan kawasan 3 in 1, rencananya Ahok akan menerapkan peraturan pelat nomor kendaraan ganjil dan genap.
"Apakah kita akan menerapkan ganjil genap, itu hanya wacana. Intinya, bus kita mesti tambah dulu, ERP tahun depan akan kita pasang," tukas Ahok.
Menurut Ahok, saat ini sudah ada kajian yang dilakukan untuk penerapan ganjil genap. "Cuma kita enggak mau terapkan, kita pikir bisa langsung ERP," terangnya. (Baca: Penerapan ERP di Jakarta Masih Belum Jelas)
"Ibaratnya begini, kalau ganjil genap Pemda enggak ada uang subsidi silang, kalau ERP kan dapat uang subsidi silang. Uang ini rencananya akan dialokasikan ke transportasi agar naik bus enggak bayar," tukasnya.
(ysw)