Derita Hidrosefalus, Bayi Naiwa Butuh Uluran Tangan Dermawan

Senin, 04 April 2016 - 21:19 WIB
Derita Hidrosefalus, Bayi Naiwa Butuh Uluran Tangan Dermawan
Derita Hidrosefalus, Bayi Naiwa Butuh Uluran Tangan Dermawan
A A A
NGANJUK - Seorang bayi miskin di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menderita hidrosefalus. Bayi bernama Naiwa (1,5 tahun) itu dibiarkan tanpa perawatan medis di rumahnya.

Naiwa adalah putri dari pasangan Pawito dan Jumiati, warga Desa Kaloran, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Sejak beberapa bulan dilahirkan, kepalanya terus membesar dengan ukuran yang sangat memprihatinkan seperti mau meletus.

Bahkan, karena terlampau besar, sempat terjadi kebocoran tapi langsung ditangani oleh petugas dari puskesmas Kecamatan Baron.

Meski kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan sudah mendapat rujukan dari RSUD Nganjuk, Pawito maupun Jumiati tak berani membawa Naiwa operasi ke RSUD dr Sutomo, Surabaya karena tidak punya biaya.

Jumiati menuturkan, sebelumnya Naiwa pernah ia daftarkan menjadi peserta BPJS agar mendapat pengobatan secara gratis.

Namun, karena tidak mampu membayar preminya secara rutin, kartu BPJS Naiwa kini sudah tidak berlaku lagi. Padahal, agar bertahan hidup, bayi ini diharuskan kontrol ke Surabaya rutin seminggu sekali.

Atas usaha perangkat desa, Naiwa kemudian dimintakan surat pernyataan miskin. Tapi sama saja, karena tidak punya biaya untuk berangkat, sampai kini Naiwa hanya dirawat ala kadarnya di rumahnya.

Maklum saja, Jumiati dan Pawito selama ini hanya bekerja sebagai kuli pembuat batu bata yang gajinya hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari. Sedangkan untuk pengobatan Naiwa, mereka sudah menjual ternak dan sejumlah barang berharga yang dimiliki.

Kini, menurut Jumiati, ia sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dijual. Jumiati berharap pemerintah maupun dermawan mau turun tangan membantu Naiwa agar bisa segera dioperasi dan sembuh dari penyakitnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4877 seconds (0.1#10.140)