Prajurit dan PNS Kodim Klaten Ikuti Tes Urine
Senin, 04 April 2016 - 20:42 WIB
Prajurit dan PNS Kodim Klaten Ikuti Tes Urine
A
A
A
KLATEN - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah (Jateng) menggelar tes urine untuk prajurit dan PNS Kodim 0723/Klaten, Senin (4/4/2016). Tes digelar dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di jajaran lingkungan Kodim Klaten.
Komandan Kodim (Dandim) Klaten Letkol Inf Bayu Jagat mengemukakan, sedikitnya ada 500 prajurit dan staf pegawai di jajaran Kodim Klaten. Namun, dalam tes urine hari ini hanya diikuti sekitar 50 prajurit dan PNS. Pembatasan peserta tes urine lantaran keterbatasan alat screening test.
"Yang diperiksa skala prioritas, ada perwakilan dari semua Koramil. Kegiatan kali ini menindaklanjuti instruksi Panglima TNI untuk bersih-bersih bahaya narkoba di kalangan prajurit," ujarnya.
Bayu menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam jika ditemukan prajurit positif menggunakan narkoba. Prajurit akan diproses sesuai peraturan perundangan, dengan ancaman sanksi terberat diberhentikan secara tidak hormat.
"Sejauh ini belum ditemukan. Kalau ditemukan akan kami proses, bahkan bisa dipecat," katanya.
Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jateng Jamaluddin Maruf mengatakan, pelaksanaan tes urine mendukung instruksi Panglima TNI bahwa aparat penegak hukum harus bersih dan terhindar dari peredaran dan penggunaan narkoba. Hasil tes akan dilaporkan ke pimpinan Kodim Klaten.
"Tahun ini banyak sekali instansi dari TNI, Polri, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang minta untuk dilakukan tes urine. Selain instansi pemerintah, mulai banyak instansi swasta seperti hotel dan tempat karaoke juga meminta tes urine. Pasalnya, tempat hiburan dan daerah padat penduduk termasuk daerah rawan," jelasnya.
Hingga petang tadi, BNNP belum dapat mempublikasikan hasil tes urine puluhan prajurit dan PNS Kodim Klaten.
Komandan Kodim (Dandim) Klaten Letkol Inf Bayu Jagat mengemukakan, sedikitnya ada 500 prajurit dan staf pegawai di jajaran Kodim Klaten. Namun, dalam tes urine hari ini hanya diikuti sekitar 50 prajurit dan PNS. Pembatasan peserta tes urine lantaran keterbatasan alat screening test.
"Yang diperiksa skala prioritas, ada perwakilan dari semua Koramil. Kegiatan kali ini menindaklanjuti instruksi Panglima TNI untuk bersih-bersih bahaya narkoba di kalangan prajurit," ujarnya.
Bayu menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam jika ditemukan prajurit positif menggunakan narkoba. Prajurit akan diproses sesuai peraturan perundangan, dengan ancaman sanksi terberat diberhentikan secara tidak hormat.
"Sejauh ini belum ditemukan. Kalau ditemukan akan kami proses, bahkan bisa dipecat," katanya.
Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jateng Jamaluddin Maruf mengatakan, pelaksanaan tes urine mendukung instruksi Panglima TNI bahwa aparat penegak hukum harus bersih dan terhindar dari peredaran dan penggunaan narkoba. Hasil tes akan dilaporkan ke pimpinan Kodim Klaten.
"Tahun ini banyak sekali instansi dari TNI, Polri, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang minta untuk dilakukan tes urine. Selain instansi pemerintah, mulai banyak instansi swasta seperti hotel dan tempat karaoke juga meminta tes urine. Pasalnya, tempat hiburan dan daerah padat penduduk termasuk daerah rawan," jelasnya.
Hingga petang tadi, BNNP belum dapat mempublikasikan hasil tes urine puluhan prajurit dan PNS Kodim Klaten.
(zik)
