Ujian Nasional di Sorong, Sekolah Siagakan Genset
A
A
A
SORONG - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA yang dijadwalkan mulai Senin (4/4/2016) untuk wilayah Kota Sorong, Papua Barat resmi dimulai. Pelaksanaan UN kali ini dilaksanakan dalam dua cara yakni manual serta berbasis Komputer.
Dari pantauan MNC Media ke sejumlah sekolah di Kota Sorong, pelaksanaan UN berlangsung sangat ketat. Para pelajar dengan serius mengerjakan soal - soal UN baik manual maupun Komputerisasi.
Di SMA 3 Kota Sorong yang merupakan satu dari lima Sekolah dari 23 sekolah SMA di Kota Sorong yang melaksanakan UN berbasis Komputer misalnya para siswa dengan serius dan teliti mengerjakan soal - soal ujian.
Ketua Panitia Pelaksanaan UN Berbasis Komputerisasi Kota Sorong, Sukoco mengatakan, dalam pelaksanaan ujian kali ini dibagi dalam dua shift.
Selain itu antisipasi yang dilakukan yakni mengawasi pemadaman listrik secara tiba-tiba dan koneksi jaringan internet ke server pusat.
“Kegiatan hari ini dibagikan dua shift, kita juga mengawasi jangan sampai adanya pemadaman listrik secara tiba-tiba, makanya kita siapkan petugas PLN dengan genset utama, selain itu pengawasan server internet juga kita pantau,“ jelas Sukoco.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Hermin S Matandung mengatakan, UNBK diikuti lima sekolah SMA dan sederajatnya yakni SMAN 1, SMAN 3, SMA Averos, SMKN 1 dan SMKN 3, dengan jumlah siswa sebanyak 1.465 orang. Sedangkan untuk UN manual diikuti oleh 23 sekolah SMU/SMK se Kota Sorong.
Hermin menegaskan, menghadapi UN Berbasis Komputerisasi untuk pertama kalinya diterapkan di Kota Sorong, pihaknya dari Dinas Pendidikan telah menginstruksikan untuk mempersiapkan siswa-siswi menghadapi UNBK.
Yaitu dengan melakukan pelatihan atau simulasi di sekolah-sekolah yang melaksanakan UNBK.
Selain itu juga melakukan audience serta menyurat ke PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik saat pelaksanaan ujian nasional nantinya, dan telah disetujui. Juga telah dilakukan pemeriksanaan jaringan internet dari pihak provider, serta menyediakan genset untuk lima sekolah yang mengadakan UNBK.
Pelaksanaan ujian nasional untuk tingkat SMA/MA selama tiga hari dari 4-6 April, dan 4 hari untuk SMK dari 4-7 April.
Untuk mengawasi jalannya pelaksanaan ujian nasional, bagi sekolah yang melaksanakan ujian manual sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni dua orang pengawas untuk masing-masing ruangan.
Sedangkan untuk UNBK diawasi satu orang pengawas yang disebut proctor serta seorang teknisi yang standby di luar ruangan ujian.
Dikatakannya, pelaksanaan UNBK berlangsung lebih lama dibanding UN manual, akan dilakukan dalam tiga sesi secara bergantian, dan waktu yang diberikan hingga sampai pukul 16.00 WIT.
Dari pantauan MNC Media ke sejumlah sekolah di Kota Sorong, pelaksanaan UN berlangsung sangat ketat. Para pelajar dengan serius mengerjakan soal - soal UN baik manual maupun Komputerisasi.
Di SMA 3 Kota Sorong yang merupakan satu dari lima Sekolah dari 23 sekolah SMA di Kota Sorong yang melaksanakan UN berbasis Komputer misalnya para siswa dengan serius dan teliti mengerjakan soal - soal ujian.
Ketua Panitia Pelaksanaan UN Berbasis Komputerisasi Kota Sorong, Sukoco mengatakan, dalam pelaksanaan ujian kali ini dibagi dalam dua shift.
Selain itu antisipasi yang dilakukan yakni mengawasi pemadaman listrik secara tiba-tiba dan koneksi jaringan internet ke server pusat.
“Kegiatan hari ini dibagikan dua shift, kita juga mengawasi jangan sampai adanya pemadaman listrik secara tiba-tiba, makanya kita siapkan petugas PLN dengan genset utama, selain itu pengawasan server internet juga kita pantau,“ jelas Sukoco.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Hermin S Matandung mengatakan, UNBK diikuti lima sekolah SMA dan sederajatnya yakni SMAN 1, SMAN 3, SMA Averos, SMKN 1 dan SMKN 3, dengan jumlah siswa sebanyak 1.465 orang. Sedangkan untuk UN manual diikuti oleh 23 sekolah SMU/SMK se Kota Sorong.
Hermin menegaskan, menghadapi UN Berbasis Komputerisasi untuk pertama kalinya diterapkan di Kota Sorong, pihaknya dari Dinas Pendidikan telah menginstruksikan untuk mempersiapkan siswa-siswi menghadapi UNBK.
Yaitu dengan melakukan pelatihan atau simulasi di sekolah-sekolah yang melaksanakan UNBK.
Selain itu juga melakukan audience serta menyurat ke PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik saat pelaksanaan ujian nasional nantinya, dan telah disetujui. Juga telah dilakukan pemeriksanaan jaringan internet dari pihak provider, serta menyediakan genset untuk lima sekolah yang mengadakan UNBK.
Pelaksanaan ujian nasional untuk tingkat SMA/MA selama tiga hari dari 4-6 April, dan 4 hari untuk SMK dari 4-7 April.
Untuk mengawasi jalannya pelaksanaan ujian nasional, bagi sekolah yang melaksanakan ujian manual sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni dua orang pengawas untuk masing-masing ruangan.
Sedangkan untuk UNBK diawasi satu orang pengawas yang disebut proctor serta seorang teknisi yang standby di luar ruangan ujian.
Dikatakannya, pelaksanaan UNBK berlangsung lebih lama dibanding UN manual, akan dilakukan dalam tiga sesi secara bergantian, dan waktu yang diberikan hingga sampai pukul 16.00 WIT.
(sms)