Ratusan Massa Arak Jenazah Korban Perkelahian, Kota Sorong Tegang
A
A
A
JAYAPURA - Ratusan Massa dari kerabat Almarhum Sarifudin (39), korban tewas dalam insiden perkelahian di Pasar Boswesen, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (31/3/2016), mengarak jenazah Almarhum ke rumah duka di kawasan Pasar Bersama.
Pantauan di lokasi, ratusan massa dari kerabat dan rekan almarhumah yang berprofesi sebagai sopir angkot, mengarak jenazah dari RSUD Sorong ke rumah duka sambil berjalan kaki.
Massa sempat berteriak dalam arak-arakan agar Minuman keras yang beredar di Kota Sorong Segera ditiadakan.
Arak-arakan jenazah ini membuat, Kota Sorong sempat tegang, terlihat jalan-jalan di kota Sorong sepi dari aktivitas warga. Pihak kepolisian dari Polresta Sorong terlihat mengawal arak-arakan ratusan massa tersebut.
Isak tangis pecah di rumah duka keluarga Almarhum Sarifudin. Keluarga tak percaya Sarifudin yang sahari-hari berprofesi sebagai sopir angkot ini harus meninggal dengan cara yang tragis.
Wali Kota Sorong Lambertus Djitmau didampingi Kapolresta Sorong terlihat hadir di rumah duka untuk memberikan ucapan berbelasungkawa.
Dihadapan ratusan keluarga Almarhum, Wali Kota meminta kasus ini diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diusut tuntas.
Kapolresta Sorong AKBP Karimuddin Ritonga menjelaskan, kejadian berawal ketika Sarifudin yang berprofesi sebagai sopir angkot pada pukul 10.30 WIT pagi tadi melewati jalur Pasar Boswesen.
Namun tiba-tiba Almarhum dipalak oleh dua pemuda yang dalam kondisi mabuk, tidak terima dipalak dan dikasari, korban turun dari mobil dan terlibat perkelahian dengan dua pemuda tersebut.
"Korban dikeroyok dan korban sempat membalas dengan menikam dua pelaku,, namun karena kalah jumlah, korban pun terkapar dan meninggal dunia," jelas Kapolresta.
Atas kasus ini polisi masih terus melakukan penyelidkkan intensif. Selain menewaskan satu orang. Kejadian ini juga menyebabkan dua pria yang diduga pelaku pemalakan dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Sorong.
Pantauan di lokasi, ratusan massa dari kerabat dan rekan almarhumah yang berprofesi sebagai sopir angkot, mengarak jenazah dari RSUD Sorong ke rumah duka sambil berjalan kaki.
Massa sempat berteriak dalam arak-arakan agar Minuman keras yang beredar di Kota Sorong Segera ditiadakan.
Arak-arakan jenazah ini membuat, Kota Sorong sempat tegang, terlihat jalan-jalan di kota Sorong sepi dari aktivitas warga. Pihak kepolisian dari Polresta Sorong terlihat mengawal arak-arakan ratusan massa tersebut.
Isak tangis pecah di rumah duka keluarga Almarhum Sarifudin. Keluarga tak percaya Sarifudin yang sahari-hari berprofesi sebagai sopir angkot ini harus meninggal dengan cara yang tragis.
Wali Kota Sorong Lambertus Djitmau didampingi Kapolresta Sorong terlihat hadir di rumah duka untuk memberikan ucapan berbelasungkawa.
Dihadapan ratusan keluarga Almarhum, Wali Kota meminta kasus ini diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diusut tuntas.
Kapolresta Sorong AKBP Karimuddin Ritonga menjelaskan, kejadian berawal ketika Sarifudin yang berprofesi sebagai sopir angkot pada pukul 10.30 WIT pagi tadi melewati jalur Pasar Boswesen.
Namun tiba-tiba Almarhum dipalak oleh dua pemuda yang dalam kondisi mabuk, tidak terima dipalak dan dikasari, korban turun dari mobil dan terlibat perkelahian dengan dua pemuda tersebut.
"Korban dikeroyok dan korban sempat membalas dengan menikam dua pelaku,, namun karena kalah jumlah, korban pun terkapar dan meninggal dunia," jelas Kapolresta.
Atas kasus ini polisi masih terus melakukan penyelidkkan intensif. Selain menewaskan satu orang. Kejadian ini juga menyebabkan dua pria yang diduga pelaku pemalakan dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Sorong.
(nag)