Tebing Longsor Dihantam Luapan Sungai, Satu Rumah Tergusur
A
A
A
SUBANG - Tebing sepanjang 25 meter dengan tinggi 15 meter di Kampung Cimerta, Kelurahan Pasirkareumbi Kecamatan/Kabupaten Subang, longsor dihantam aliran Sungai Cileuleuy yang meluap usai diguyur hujan deras.
Akibatnya, rumah milik Agus Jayusman (55), yang lokasinya tepat di pinggir tebing sungai, nyaris tergusur. Bahkan, sebagian bangunan beranda rumah, pagar besi, dan sejumlah tanaman hias, hancur tergerus longsor.
"Kejadiannya tadi malam (Selasa,red) dan berlangsung dua kali longsor. Pertama pukul 19.00 WIB, lalu diikuti longsor susulan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi. Pagar dan beranda rumah saya habis kegusur tebing yang longsor itu," ujar pemilik rumah, Agus Jayusman, Rabu (30/3/2016).
Tebing longsor yang di atasnya berdiri rumah tersebut, berada di tikungan Sungai Cileuleuy. Sehingga, ketika sungai meluap, aliran air yang sangat deras dengan volume besar itu, telak menghantam tebing dan menyebabkannya longsor
Agus menyebut, sebelum peristiwa terjadi, air sungai itu meluap mengeluarkan suara gemuruh dengan ketinggian luapan hingga 10 meter lebih, nyaris menyentuh beranda samping rumahnya.
"Suara gemuruhnya kenceng banget, kami sekeluarga ketakutan. Pas dilihat, ketinggian luapannya sampai 10 meteran lebih dari batas normal, hampir sampai ke beranda. Sebab tinggi tebing ini sekitar 15 meter," tuturnya.
Pihaknya berharap, Pemprov Jabar terutama BBWS Citarum, segera membangun turap untuk mencegah tebing kembali longsor. Sebab dikhawatirkan, selain mengancam rumah, longsoran tebing bisa meluas dan juga menggerus jembatan penghubung yang berada di depan rumah tersebut.
"Dulu sempat dibangun bronjong dari rucuk bambu untuk menahan tebing. Tapi tidak kuat, dan saat ini ikut hancur tergerus. Sebaiknya pemprov membangun turap supaya kokoh saat dihantam air," pungkas Agus.
Sementara itu, peristiwa tebing longsor, juga terjadi di Kampung/Desa Cibitung Kecamatan Ciater, dan merusak satu rumah milik Rohaenah. Akibatnya, penghuni rumah diungsikan sementara ke rumah kerabatnya.
Akibatnya, rumah milik Agus Jayusman (55), yang lokasinya tepat di pinggir tebing sungai, nyaris tergusur. Bahkan, sebagian bangunan beranda rumah, pagar besi, dan sejumlah tanaman hias, hancur tergerus longsor.
"Kejadiannya tadi malam (Selasa,red) dan berlangsung dua kali longsor. Pertama pukul 19.00 WIB, lalu diikuti longsor susulan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi. Pagar dan beranda rumah saya habis kegusur tebing yang longsor itu," ujar pemilik rumah, Agus Jayusman, Rabu (30/3/2016).
Tebing longsor yang di atasnya berdiri rumah tersebut, berada di tikungan Sungai Cileuleuy. Sehingga, ketika sungai meluap, aliran air yang sangat deras dengan volume besar itu, telak menghantam tebing dan menyebabkannya longsor
Agus menyebut, sebelum peristiwa terjadi, air sungai itu meluap mengeluarkan suara gemuruh dengan ketinggian luapan hingga 10 meter lebih, nyaris menyentuh beranda samping rumahnya.
"Suara gemuruhnya kenceng banget, kami sekeluarga ketakutan. Pas dilihat, ketinggian luapannya sampai 10 meteran lebih dari batas normal, hampir sampai ke beranda. Sebab tinggi tebing ini sekitar 15 meter," tuturnya.
Pihaknya berharap, Pemprov Jabar terutama BBWS Citarum, segera membangun turap untuk mencegah tebing kembali longsor. Sebab dikhawatirkan, selain mengancam rumah, longsoran tebing bisa meluas dan juga menggerus jembatan penghubung yang berada di depan rumah tersebut.
"Dulu sempat dibangun bronjong dari rucuk bambu untuk menahan tebing. Tapi tidak kuat, dan saat ini ikut hancur tergerus. Sebaiknya pemprov membangun turap supaya kokoh saat dihantam air," pungkas Agus.
Sementara itu, peristiwa tebing longsor, juga terjadi di Kampung/Desa Cibitung Kecamatan Ciater, dan merusak satu rumah milik Rohaenah. Akibatnya, penghuni rumah diungsikan sementara ke rumah kerabatnya.
(nag)