Kecewa dengan Pemandu, WNA Rusia Rusak Bendera Ditangkap
Selasa, 29 Maret 2016 - 22:59 WIB
Kecewa dengan Pemandu, WNA Rusia Rusak Bendera Ditangkap
A
A
A
LANGKAT - Seorang warga Rusia bernama Mickey (35) terpaksa berurusan polisi karena menjatuhkan dan diduga merusak bendera merah putih di lokasi wisata Bukit Lawang, Kec Bahorok Langkat, Selasa (29/3/2016).
Menurut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Langkat Bahagia Ginting yang turut mendampingi Mickey di Mapolres aksi tersebut diduga dipicu kekecewaan dengan oknum guide yang membawanya jelajah hutan (tracking), sehingga dia mendatangi Kantor HPI.
Diakuinya, Mickey dan ibunya Hulger (53) telah dua hari berada di Bukit Lawang. Namun saat jelajah hutan ada salah komunikasi antara mereka dengan pemandu wisatanya sehingga mereka ditinggal dalam hutan dan pulang dengan orang lain.
Karena merasa kesal dan telah membayarnya oknum guide tersebut, keduanya mendatangi Kantor HPI Langkat di Kec Bahorok dan kemudian tanpa diketahuinya benderanya jatuh.
Akibat kejadian tersebut selanjutnya dibawa ke Mapolsek Bahorok dan perkaranya dilimpahkan ke Mapolres Langkat.
Kapolres Langkat, AKBP Dwi Asmoro usai memeriksa wisatawan tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris fasih mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Konjen Rusia di Medan dan besok Rabu akan melakukan gelar perkara dengan peristiwa tersebut.
Namun bila memenuhi unsur kasusnya akan dilanjutkan dan yang jelas dari pengakuan dirinya tidak berniat merusak bendera.
Mereka hanya kesal dengan sikap oknum guide yang meninggalkan mereka dalam hutan TNGL saat tracking, katanya.
Menurut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Langkat Bahagia Ginting yang turut mendampingi Mickey di Mapolres aksi tersebut diduga dipicu kekecewaan dengan oknum guide yang membawanya jelajah hutan (tracking), sehingga dia mendatangi Kantor HPI.
Diakuinya, Mickey dan ibunya Hulger (53) telah dua hari berada di Bukit Lawang. Namun saat jelajah hutan ada salah komunikasi antara mereka dengan pemandu wisatanya sehingga mereka ditinggal dalam hutan dan pulang dengan orang lain.
Karena merasa kesal dan telah membayarnya oknum guide tersebut, keduanya mendatangi Kantor HPI Langkat di Kec Bahorok dan kemudian tanpa diketahuinya benderanya jatuh.
Akibat kejadian tersebut selanjutnya dibawa ke Mapolsek Bahorok dan perkaranya dilimpahkan ke Mapolres Langkat.
Kapolres Langkat, AKBP Dwi Asmoro usai memeriksa wisatawan tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris fasih mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Konjen Rusia di Medan dan besok Rabu akan melakukan gelar perkara dengan peristiwa tersebut.
Namun bila memenuhi unsur kasusnya akan dilanjutkan dan yang jelas dari pengakuan dirinya tidak berniat merusak bendera.
Mereka hanya kesal dengan sikap oknum guide yang meninggalkan mereka dalam hutan TNGL saat tracking, katanya.
(sms)
