Bentrok Warga Pecah, Tiga Rumah Dibakar
A
A
A
BOLMONG - Bentrok melibatkan warga Desa Siniyung dan Siniyung I Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) pecah, Minggu (27/3/2016).
Saling serang dengan senapan angin, parang dan batu di perbatasan dua desa ini diduga dipicu kasus penikaman yang terjadi sebelumnya.
Bentrok tersebut pun menyebabkan tiga rumah hangus dibakar massa. Selain itu, sejumlah warga harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) akibat terkena peluru senapan angin.
Menurut Kasubag Humas Polres Bolmong AKP Saiful Tamu, awal tawuran antar warga dua desa itu bermula ketika ratusan warga Desa Siniyung yang berjumlah sekitar 500 orang melakukan penyerangan ke Desa Siniyung I pada dini hari itu.
"Saat berada di perbatasan desa, kelompok masaa tersebut dicegat oleh anggota Polsek yang dipimpin Kapolsek Dumoga Timur bersama Camat Dumoga," kata Saiful.
Namun, karena jumlah aparat kepolisian dan pemerintah kecamatan yang kalah banyak dengan massa tadi, akhirnya tidak bisa membendung pergerakan warga tersebut.
Kondisi itu justru membuat membuat massa semakin beringas dan merangsek masuk ke Desa Siniyung 1.
"Karena kalah banyak, akhirnya massa dari Desa Siniyung I terpukul mundur dan saat itu juga massa dari Desa Siniyung melakukan pembakaran tiga rumah milik warga Siniyung I," ujarnya.
Selain membakar rumah, massa juga merusak dua sepeda motor milik warga serta merusak satu rumah.
"Selain kerugian materil, juga terdapat korban terkena senapan angin dan lemparan batu dari Desa Siniyung 1 berjumlah dua orang. Steven Mailool dan Risto Tampilang warga Siniyung I terkena senapan angin di bagian dada dan langsung dirujuk ke RS Kotamobagu," pungkasnya.
Saling serang dengan senapan angin, parang dan batu di perbatasan dua desa ini diduga dipicu kasus penikaman yang terjadi sebelumnya.
Bentrok tersebut pun menyebabkan tiga rumah hangus dibakar massa. Selain itu, sejumlah warga harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) akibat terkena peluru senapan angin.
Menurut Kasubag Humas Polres Bolmong AKP Saiful Tamu, awal tawuran antar warga dua desa itu bermula ketika ratusan warga Desa Siniyung yang berjumlah sekitar 500 orang melakukan penyerangan ke Desa Siniyung I pada dini hari itu.
"Saat berada di perbatasan desa, kelompok masaa tersebut dicegat oleh anggota Polsek yang dipimpin Kapolsek Dumoga Timur bersama Camat Dumoga," kata Saiful.
Namun, karena jumlah aparat kepolisian dan pemerintah kecamatan yang kalah banyak dengan massa tadi, akhirnya tidak bisa membendung pergerakan warga tersebut.
Kondisi itu justru membuat membuat massa semakin beringas dan merangsek masuk ke Desa Siniyung 1.
"Karena kalah banyak, akhirnya massa dari Desa Siniyung I terpukul mundur dan saat itu juga massa dari Desa Siniyung melakukan pembakaran tiga rumah milik warga Siniyung I," ujarnya.
Selain membakar rumah, massa juga merusak dua sepeda motor milik warga serta merusak satu rumah.
"Selain kerugian materil, juga terdapat korban terkena senapan angin dan lemparan batu dari Desa Siniyung 1 berjumlah dua orang. Steven Mailool dan Risto Tampilang warga Siniyung I terkena senapan angin di bagian dada dan langsung dirujuk ke RS Kotamobagu," pungkasnya.
(nag)