Pemulung Temukan Mortir Aktif Zaman Belanda
Pemulung Temukan Mortir Aktif Zaman Belanda
A
A
A
SURABAYA - Warga Kedunganyar, Surabaya, digegerkan dengan penemuan mortir jenis lontar yang diduga masih aktif peninggalan zaman Belanda. Mortir pertama ditemukan seorang pemulung saat membersihkan selokan dengan eksavator.
Mortir tersebut awalnya hendak dijual ke tukang loak. Namun tukang loak ini tak mau membelinya lantaran ketakutan, sehingga sang penemu langsung melaporkan hal tersebut ke polisi.
Alat peledak jenis mortir lontar yang sempat menggegerkan warga Kedunganyar ini pertama kali ditemukan oleh Hadi Gendut (25), di sebuah selokan, saat sedang bekerja membersihkan selokan dengan eksavator.
Saat dirinya membersihkan kotoran selokan, dari tangan eksavator nyangkut sebuah benda yang diduga bahan peledak.
"Saat tumpukan sampah tersebut ditaruh sempat terdengar bunyi dan waktu diambil, barang ternyata lontar yang diduga masih aktif," katanya, Sabtu (26/3/2016).
Berharap mendapatkan uang dari temuannya itu, Hadi berusaha menjualnya ke tukang loak. Namun sial, tukang loak tak berani membelinya, khawatir mortir tersebut masih aktif dan meledak.
Dari tukang loak itu, Hadi akhirnya melapor ke Polsek Tegalsari Surabaya. Setelah mendapat laporan, Tim Polsek Tegasari Surabaya mendatangkan Tim Gegana Polda Jatim ke lokasi untuk mengambil mortir tersebut.
Benar saja, setelah dievakuasi dan diteliti, ternyata mortir itu masih aktif dan diduga peninggalan zaman Belanda. Demi keamanan, Tim Gegana Polda Jawa Timur langsung membawa benda tersebut ke mapolda.
Mortir tersebut awalnya hendak dijual ke tukang loak. Namun tukang loak ini tak mau membelinya lantaran ketakutan, sehingga sang penemu langsung melaporkan hal tersebut ke polisi.
Alat peledak jenis mortir lontar yang sempat menggegerkan warga Kedunganyar ini pertama kali ditemukan oleh Hadi Gendut (25), di sebuah selokan, saat sedang bekerja membersihkan selokan dengan eksavator.
Saat dirinya membersihkan kotoran selokan, dari tangan eksavator nyangkut sebuah benda yang diduga bahan peledak.
"Saat tumpukan sampah tersebut ditaruh sempat terdengar bunyi dan waktu diambil, barang ternyata lontar yang diduga masih aktif," katanya, Sabtu (26/3/2016).
Berharap mendapatkan uang dari temuannya itu, Hadi berusaha menjualnya ke tukang loak. Namun sial, tukang loak tak berani membelinya, khawatir mortir tersebut masih aktif dan meledak.
Dari tukang loak itu, Hadi akhirnya melapor ke Polsek Tegalsari Surabaya. Setelah mendapat laporan, Tim Polsek Tegasari Surabaya mendatangkan Tim Gegana Polda Jatim ke lokasi untuk mengambil mortir tersebut.
Benar saja, setelah dievakuasi dan diteliti, ternyata mortir itu masih aktif dan diduga peninggalan zaman Belanda. Demi keamanan, Tim Gegana Polda Jawa Timur langsung membawa benda tersebut ke mapolda.
(san)
Explore More