Pemkot Pangkalpinang Bedah 325 Rumah Tak Layak Huni

Rabu, 16 Maret 2016 - 15:16 WIB
Pemkot Pangkalpinang Bedah 325 Rumah Tak Layak Huni
Pemkot Pangkalpinang Bedah 325 Rumah Tak Layak Huni
A A A
PANGKALPINANG - Pemerintah Kota Pangkalpinang melakukan program bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu. Dari tahun 2013 hingga tahun 2016, sudah 325 rumah warga yang dibedah.

Wali Kota Pangkalpinang M Irwansyah menguraikan, program bedah rumah tersebut sudah dilakukan dibeberapa daerah di Pangkalpinang.

"Kita kemarin melakukan bedah rumah di Kelurahan Kampung Opas sebanyak 125 rumah, 100 rumah menyebar di beberapa tempat, dan 100 rumah di Kelurahan Pangkalarang," katanya kepada Koran Sindo, Rabu (16/3/2016).

Menurut Irwansyah, rumah yang dibedah yakni rumah masyarakat yang memang sudah tidak layak untuk dihuni.

Program tersebut akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi masyarakat Pangkalpinang yang rumahnya tidak layak untuk dihuni

"Kita minta doanya kepada masyarakat agar ditahun 2016 ini semua rumah tak layak huni clear kita rehab," pungkas Irwansyah yang juga Bendahara Umum DPD PDIP Bangka Belitung ini.

Dijelaskan Irwansyah, bedah rumah ini merupakan hasil gotong royong dari berbagai pihak yakni dari Pemerintah Kota Pangkalpinang, Badan Amil Zakat Kota Pangkalpinang maupun dari pihak ketiga yang peduli dengan sesama.

“Semangat gotong rotong di Kota Pangkalpinang ini perlu ditumbuh kembangkan kembali karena merupakan sikap para leluhur kita dan sesuai dengan intisari dari pancasila,” paparnya.

Irwansyah mengaku terinspirasi dari proklamator RI, Bung Karno. “Saya ingat pidato sang founding father kita Bung Karno, “(Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu gotong-royong. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong-royong!” (Pidato Bung Karno, dalam sidang Panitia Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 1 Juni 1945). Inilah yang memotivasi saya untuk memelihara dan melestarikan semangat gotong royong di Kota Pangkalpinang Ini,” jelas Irwansyah.

Sementara itu GM Angkasa Pura II, Eko Prihadi mengatakan, bantuan bedah rumah berasal dari CSR dan merupakan bentuk dukungan pihaknya kepada Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam membantu masyarakat.

"Dana tersebut merupakan CSR Angkasa Pura II, spontanitas dan ini petunjuk dari Allah, yang mana disaat bertemu pada saat pisah sambut kapolda, kita ditawarin mau membantu bedah rumah, alhasil kita ikut membantu," jelasnya.

Angkasa Pura sendiri menurut Eko dalam membantu tidak bisa mengucurkan dana yang besar, pasalnya bila ingin mengukurkan dana yang besar harus melaporkan ke Pusat.

"Karena spontan, Kita tidak menggunakan dana besar, yang jelas kita sangat mendukung program Walikota, apalagi dalam pembangunannya kita bergotong royong," tukasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi program bedah rumah yang telah dilakukan Pemerintah Kota Pangkalpinang, dengan adanya program ini kedepan tidak adalagi masyarakat yang rumahnya tidak layak huni.

"Satu terobosan sangat brilian, dan bisa menembus birokrasi, dengan program ini bisa diakomodir secara keseluruhan dan bisa bersama-sama membantu masyarakat, semakin banyak yang terlibat maka bisa membantu dan meningkatkan kesejahteraan," sebutnya.

Terpisah pemilik Rumah Ibu Fathoni mengungkapkan, rasa syukur atas bantuan yang telah diberikan kepada mereka

"Terimakasih banyak kepada wali kota, mungkin rumah kami tidak seperti ini bila tidak ada bantuan dari pemkot, apalagi saya hanya seorang yang bekerja sebagai pengupas bawang di pasar," ucapnya.

Fathonipun menjelaskan, bahwa rumah yang dia tempati belum pernah direhab dari semenjak suaminya meninggal.

"Papannya sudah berumur 30 tahun, dindingnya digeser aja roboh," ungkap wanita 55 tahun yang tinggal di kediaman di Kampung Keramat Jalan Trem, Kecamatan Rangkui.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5596 seconds (0.1#10.140)