Kaltim Alami Cuaca Panas Ekstrim

Selasa, 15 Maret 2016 - 14:33 WIB
Kaltim Alami Cuaca Panas Ekstrim
Kaltim Alami Cuaca Panas Ekstrim
A A A
SAMARINDA - Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami suhu panas ekstrim. Kondisi ini membuat hot spot atau titik api alami peningkatan signifikan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda menyebutkan sejumlah daerah di Kaltim alami cuaca panas ekstrim. Kondisi ini terjadi akibat anomali atau peyimpangan cuaca yang di luar prediksi.

Kaltim saat ini masih terkena dampak fenomena el nino yang harusnya sudah sudah berakhir pada bulan Februari lalu.

Selain itu, jika di belahan Indonesia lainnya kini memasuki masa angin barat, Kaltim jadi satu-satunya daerah yang masih terjebak dengan angin timur yang membawa udara kering.

Akibat anomali cuaca ini, Kaltim alam peningkatan suhu udara di atas tiga derajat celcius dari suhu rata-rata harian.

Tingkat kelembaban juga mendekati kering. Hal inilah yang membuat kaltim alami panas ekstrim.

“Tingkat kelembaban di Samarinda antara 54 – 90%. Sebanyak 90% itu terjadi di pagi hari. Tapi kalau siang hari rata-rata 60%. Ini sudah termasuk kategori kering,” kata Kapoksi BMKG Samarinda, Aliansyah, Selasa (15/3/2015).

Sementara untuk suhu udara, di Samarinda dan sekitarnya kini berada di suhu panas ekstrim. Ada peningkatan 3 derajat dari suhu udara rata-rata harian.

“Berdasarkan keputusan Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor 9/2010, bahwa cuaca ekstrim itu yaitu apabila suhunya itu lebih dari tiga derajat atau kurang dari nilai normal atau rataan. Berdasarkan data kita maka rata-rata suhu maksimum kita itu biasanya antara tiga 31-32 maksimumnya, tapi sekarang sudah mencapai 35 sampai 36. Itu sudah termasuk ekstrim,” papar Aliansyah.

Cuaca ekstrim itu berimbas terhadap meingkatnya titik api yang muncul akibat adanya kebakaran hutan dan lahan.

Dalam 10 hari terakhir, terekam rata-rata muncul 60 sampai 80 titik api setiap harinya. Titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai timur.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4465 seconds (0.1#10.140)