Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris
A
A
A
KLATEN - Detasemen Khusus (Densus) 88 menggeledah sebuah rumah milik terduga teroris di Dukuh Brengkungan RT 11 RW 5 Desa Pogung Kecamatan Cawas, Kamis (10/3/2016).
Dari penggeledahan tersebut, Densus mengamankan sejumlah kertas dan satu unit sepeda motor.
Pantauan, Densus dan kepolisian tiba di lokasi sekira pukul 10.45 WIB. Saat itu, rumah terduga masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) Raudhatul Athfal (RA) Ammanah Ummah.
RA adalah jenjang pendidikan setara Taman Kanak-Kanak (TK). Lantaran akan dilakukan penggeledahan, KBM diakhiri lebih awal dan para siswa dipulangkan.
Salah satu orang tua siswa yang kebetulan menjemput putrinya, mengatakan, biasanya KBM selesai pukul 11.00 WIB.
Dia pun kaget dengan kedatangan rombongan mobil polisi yang mendadak dan berhenti tepat di depan TK. Bahkan anak-anak menangis ketakutan ketika petugas masuk ke pintu utama sekolah tersebut.
”Petugas ada yang pakai pakaian biasa, ada juga pakai seragam dinas dan membawa senjata. Karena mendadak dan langsung masuk ke TK anak-anak jadi ketakutan. Termasuk anak saya, dia menangis saat saya mencari ke dalam,” ungkap ibu muda yang enggan disebutkan namanya itu, Kamis (10/3/2016).
Menurutnya, petugas tidak memberikan keterangan jelas perihal kedatangan ke TK tersebut. Petugas hanya meminta agar orangtua dan putra putri mereka segera pulang. ”Tidak diberitahu kenapa, hanya disuruh pulang itu saja,” katanya.
Warga setempat, Gito Suwarno (65) mengatakan, sehari-harinya KBM RA Ammanah Ummah sehari-hari menggunakan rumah milik Kepala TK berinisial SR.
TK tersebut sempat berpindah-pindah sebelum akhirnya menggunakan rumah kepala TK pada setengah tahun terakhir.
Penggeledahan dilakukan selama dua jam penuh. Dalam penggeledahan tersebut, Densus dibantu Polres Klaten dan Polsek Cawas.
Mereka membawa sejumlah lembaran kertas berisi tulisan-tulisan dan sebuah sepeda motor jenis Honda Supra X 125 nopol B 6781 GGO. Lembaran kertas dimasukkan dalam kantong plastik transparan.
Kepala Desa (Kades) Pogung Joko Widoyo mengatakan, SR merupakan istri SY (34). Pasangan tersebut dikarunia lima orang anak. Penggeledahan hanya dilakukan di satu kamar di dalam rumah tersebut.
SY merupakan lulusan SMK. Sehari-harinya, SR mengajar di TK tersebut sedangkan SY tidak memiliki pekerjaan tetap.
Informasi yang dihimpun di lapangan, SY sering pergi ke Sulawesi. Namun tidak diketahui pasti perihal alasan kepergian SY ke Sulawesi tersebut.
Sebelum penggeledahan, SY warga Dusun Brengkungan RT 11 RW 5 Desa Pogung Kecamatan Cawas telah ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat jaringan teroris pada Rabu 9 Maret.
Kapolsek Cawas AKP Totok Mugiyanto membenarkan, pihaknya dimintai bantuan pengamanan dalam penggeledahan tersebut.
Namun begitu, Totok tidak dapat menjelaskan alasan pengeledahan karena seluruhnya dilakukan Densus 88.
Terpisah, Kapolres Klaten AKBP Faizal mengamini adanya penangkapan terduga teroris dari Kecamatan Cawas.
Dari penggeledahan tersebut, Densus mengamankan sejumlah kertas dan satu unit sepeda motor.
Pantauan, Densus dan kepolisian tiba di lokasi sekira pukul 10.45 WIB. Saat itu, rumah terduga masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) Raudhatul Athfal (RA) Ammanah Ummah.
RA adalah jenjang pendidikan setara Taman Kanak-Kanak (TK). Lantaran akan dilakukan penggeledahan, KBM diakhiri lebih awal dan para siswa dipulangkan.
Salah satu orang tua siswa yang kebetulan menjemput putrinya, mengatakan, biasanya KBM selesai pukul 11.00 WIB.
Dia pun kaget dengan kedatangan rombongan mobil polisi yang mendadak dan berhenti tepat di depan TK. Bahkan anak-anak menangis ketakutan ketika petugas masuk ke pintu utama sekolah tersebut.
”Petugas ada yang pakai pakaian biasa, ada juga pakai seragam dinas dan membawa senjata. Karena mendadak dan langsung masuk ke TK anak-anak jadi ketakutan. Termasuk anak saya, dia menangis saat saya mencari ke dalam,” ungkap ibu muda yang enggan disebutkan namanya itu, Kamis (10/3/2016).
Menurutnya, petugas tidak memberikan keterangan jelas perihal kedatangan ke TK tersebut. Petugas hanya meminta agar orangtua dan putra putri mereka segera pulang. ”Tidak diberitahu kenapa, hanya disuruh pulang itu saja,” katanya.
Warga setempat, Gito Suwarno (65) mengatakan, sehari-harinya KBM RA Ammanah Ummah sehari-hari menggunakan rumah milik Kepala TK berinisial SR.
TK tersebut sempat berpindah-pindah sebelum akhirnya menggunakan rumah kepala TK pada setengah tahun terakhir.
Penggeledahan dilakukan selama dua jam penuh. Dalam penggeledahan tersebut, Densus dibantu Polres Klaten dan Polsek Cawas.
Mereka membawa sejumlah lembaran kertas berisi tulisan-tulisan dan sebuah sepeda motor jenis Honda Supra X 125 nopol B 6781 GGO. Lembaran kertas dimasukkan dalam kantong plastik transparan.
Kepala Desa (Kades) Pogung Joko Widoyo mengatakan, SR merupakan istri SY (34). Pasangan tersebut dikarunia lima orang anak. Penggeledahan hanya dilakukan di satu kamar di dalam rumah tersebut.
SY merupakan lulusan SMK. Sehari-harinya, SR mengajar di TK tersebut sedangkan SY tidak memiliki pekerjaan tetap.
Informasi yang dihimpun di lapangan, SY sering pergi ke Sulawesi. Namun tidak diketahui pasti perihal alasan kepergian SY ke Sulawesi tersebut.
Sebelum penggeledahan, SY warga Dusun Brengkungan RT 11 RW 5 Desa Pogung Kecamatan Cawas telah ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat jaringan teroris pada Rabu 9 Maret.
Kapolsek Cawas AKP Totok Mugiyanto membenarkan, pihaknya dimintai bantuan pengamanan dalam penggeledahan tersebut.
Namun begitu, Totok tidak dapat menjelaskan alasan pengeledahan karena seluruhnya dilakukan Densus 88.
Terpisah, Kapolres Klaten AKBP Faizal mengamini adanya penangkapan terduga teroris dari Kecamatan Cawas.
(sms)