Pesta Miras lalu Selfie, Enam Pelajar Hanyut

Kamis, 03 Maret 2016 - 18:15 WIB
Pesta Miras lalu Selfie, Enam Pelajar Hanyut
Pesta Miras lalu Selfie, Enam Pelajar Hanyut
A A A
SEMARANG - Enam pelajar madrasah di Semarang, Jawa Tengah, hanyut di Kali Garang, bawah Jembatan Tinjomoyo, Kelurahan Tinjomoyo, perbatasan Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (3/3/2016).

Tiga pelajar bisa diselamatkan, tiga lainnya hanyut. Mereka hanyut seusai pesta miras dan berfoto selfie di kali.

Mereka hanyut tercebur kali bawah jembatan, dekat Kawasan Taman Wisata Tinjomoyo sekira pukul 14.30 WIB. Mereka yang hilang, dua perempuan satu laki-laki. Korban hilang bernama Johan Bagas Satria, Iis, dan Yuliana.

Tiga korban selamat yakni Mirza Rohul Ibrahim, Nur Wakidah Putri, dan Mayaleta. Ketiganya juga pelajar madrasah. Informasi dari korban selamat, mereka berfoto-foto seusai menenggak minuman keras jenis ciu.

"Yang beli teman saya si Johan. Setelah minum-minum, terus foto-foto, awalnya di pinggir kali," kata Rohul Ibrahim di lokasi.

Saat itu, arus sungai masih tenang dengan debit yang kecil. Enam pelajar ini kemudian berjalan menuju bongkahan beton bekas jembatan yang lokasinya hampir di tengah sungai untuk berfoto.

Ketika mereka berfoto-foto selfie, tiba-tiba debit air sungai meninggi dengan arus yang deras. Mereka kebingungan karena air semakin tinggi. Mereka terjebak di bongkahan beton sebelum akhirnya terjebur.

"Saya yang pertama kali hanyut, sempat tersangkut bongkahan batu, saya pegangan," lanjutnya sambil menangis.

Seorang saksi bernama Ahmad mengatakan, pelajar itu sempat meminjam korek untuk menyulut rokok. Mereka juga menawari ciu. Seusai minum itu, mereka berfoto selfie di bawah jembatan hingga terjebur.

"Saya lari naik ke atas, teriak minta tolong," kata Ahmad.

Teriakan itu didengar Galuh Prasetyo (20), warga Karangrejo, Banyumanik yang saat itu ada di warung dekat lokasi.

Galuh langsung turun ke sungai memberikan pertolongan. Tapi, hanya bisa menolong dua orang di lokasi, yakni Maya dan Nur Wakidah Putri.

"Yang laki-laki (Rohul) sudah hanyut jauh tapi bisa menepi, akhirnya bisa ditolong juga. Tiga yang lain, saya sudah tidak lihat," kata Galuh.

Pantauan KORAN SINDO di lokasi, hingga Kamis petang, warga terus berdatangan berkerumun penasaran ingin mengetahui kejadian yang ada.

Tim rescuer dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang juga tiba di lokasi lengkap dengan perahu karet. Sementara, para korban selamat terus saja menangis, sulit untuk diajak berinteraksi. Kondisi mereka shock.

Informasi yang ada, enam pelajar ini baru saja pulang sekolah. Mereka baru berkenalan, kemudian pergi ke Tinjomoyo, pesta ciu dan berfoto-foto hingga terjadi musibah itu.

Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Maulana Affandi, mengatakan operasi SAR dilakukan dengan penyisiran sungai. Aliran sungai itu dari Kabupaten Semarang menuju Banjir Kanal Barat, melewati Tugu Soeharto.

Di lokasi, petugas polisi dari Polsek Gunungpati juga terlihat di sana. Polisi mengumpulkan berbagai keterangan seputar insiden itu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4519 seconds (0.1#10.140)