Diduga Suami Punya Wanita Lain, Ratnawati Nekat Gantung Diri
A
A
A
DENPASAR - Kecewa terhadap suami yang diduga punnya wanita idaman lain Made Ratnawati (37) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Kamis (3/3/2016)) pagi.
Jasad korban pertama kali ditemukan anaknya Ni Made Ayu Ratnatih (10) di rumahnya di Banjar Dinas Mangesta Betan, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel di Tabanan.
Kapolsek Penebel, Tabanan AKP I Wayan Dastra mengatakan, anak korban mendapati ibunya sudah tergantung dalam kamar suci (ruang persembahyangan), seketika dia menjerit dan menangis.
Sementara itu I Made Parwata (40) suami korban pun langsung pingsan, setelah melihat jenazah istrinya sudah terbujur kaku.
berdasarka keterangan saksi saat anak korban mau berangkat kesekolah justru kebingungan mencari ibunya karena sudah telat.
"Biasanya anak korban kalau sekolah ini diantarkan ibunya, saat itu dia tidak menemukan korban. Ketika itu anak korban meminta tolong dicarikan ibunya, tapi saat mencari di kamar sembahyangan korban tergantung menggunakan tali plastik berwarna biru sepanjang 1 meter," katanya.
Dia menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Untuk motif kenapa korban nekat gantung diri saat ini masih kami selidiki. Tadi kami menemukan sebuah surat di dalam rumahnya yang mengatakan merasa tersakiti," katanya.
Dalam suratnya itu berpesan jika suatu saat suaminya kembali menikah, suaminya tidak boleh menyakiti perempuan yang menjadi istrinya.
"Kami duga korban bunuh diri lantaran suami punya wanita lain dan dia merasa tersakiti," pungkasnya.
Jasad korban pertama kali ditemukan anaknya Ni Made Ayu Ratnatih (10) di rumahnya di Banjar Dinas Mangesta Betan, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel di Tabanan.
Kapolsek Penebel, Tabanan AKP I Wayan Dastra mengatakan, anak korban mendapati ibunya sudah tergantung dalam kamar suci (ruang persembahyangan), seketika dia menjerit dan menangis.
Sementara itu I Made Parwata (40) suami korban pun langsung pingsan, setelah melihat jenazah istrinya sudah terbujur kaku.
berdasarka keterangan saksi saat anak korban mau berangkat kesekolah justru kebingungan mencari ibunya karena sudah telat.
"Biasanya anak korban kalau sekolah ini diantarkan ibunya, saat itu dia tidak menemukan korban. Ketika itu anak korban meminta tolong dicarikan ibunya, tapi saat mencari di kamar sembahyangan korban tergantung menggunakan tali plastik berwarna biru sepanjang 1 meter," katanya.
Dia menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Untuk motif kenapa korban nekat gantung diri saat ini masih kami selidiki. Tadi kami menemukan sebuah surat di dalam rumahnya yang mengatakan merasa tersakiti," katanya.
Dalam suratnya itu berpesan jika suatu saat suaminya kembali menikah, suaminya tidak boleh menyakiti perempuan yang menjadi istrinya.
"Kami duga korban bunuh diri lantaran suami punya wanita lain dan dia merasa tersakiti," pungkasnya.
(nag)