Kasus Demam Berdarah di Bali Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kamis, 03 Maret 2016 - 09:13 WIB
Kasus Demam Berdarah di Bali Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia
Kasus Demam Berdarah di Bali Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia
A A A
DENPASAR - Memasuki musim penghujan, kasus deman berdarah di Provinsi Bali terus mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, jumlah kasus DBD saat ini memang tinggi, namun angka kematiannya masih tergolong kecil.

Sesuai dengan pendataan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, jumlah kasus DBD pada Bulan Februari 2016 sudah menembus angka 1092.

Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya meninggal dunia. Jumlah kasus DBD ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 930 pasien.

Menurut Suarjaya, penanganan DBD tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Melainkan harus didukung oleh seluruh jajaran, baik di kabupaten/kota maupun di provinsi.

"Di hulu bagaimana pencegahannya, kenapa nyamuk bisa banyak," katanya di Denpasar, Kamis (3/3/2016).

Pihaknya mengatakan, berbagai langkah antisipasi harus tetap diupayakan. Salah satunya adalah dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Menurut Suarjaya, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika sudah mengeluarkan surat imbauan kepada Bupati/Walikota. Yang mana dalam imbauan tersebut, Gubernur meminta agar Bupati/Walikota melakukan gerakan PSN serentak.

Nanti Bupati/Walikota akan meneruskan imbauan tersebut kepada camat hingga kepala dusun di tingkat desa. Sayangnya, hingga saat ini surat tersebut belum ditindaklanjuti secara optimal.

"Antisipasi DBD ini adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk. Itu dimulai dengan instruksi oleh Bupati/Walikota. Agar Bupati/Walikota menginstruksikan kepada camat hingga kepala dusun, agar melakukan PSN serentak. Satu bulan saja dilakukan secara rutin, saya yakin DBD akan menurun," ujarnya.

Suarjaya pun menyampaikan sudah sempat berkoordinasi dengan jajaran di kabupaten/kota. Bahkan beberapa waktu lalu secara khusus ia bertemu dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana untuk membahas hal tersebut.

Setelah pembicaraan tersebut, Kabupaten Buleleng memang langsung melakukan PSN. Namun, sekali lagi disayangkan kabupaten/kota lain belum menindaklanjuti dengan kegiatan serupa.

Sehingga, jika hanya di satu kabupaten, dikhawatirkan PSN tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap penurunan kasus DBD.

"Saya sudah ketemu Bupati Buleleng, dan pada saat itu langsung dilakukan PSN besoknya. Tapi kalau hanya Buleleng, sedangkan kabupaten lain tidak bagaimana? Nanti nyamuknya terbang lagi bagaimana?" tanyanya.

Pihaknya berharap para bupati akan melakukan hal yang serupa seperti halnya yang dilakukan Bupati Buleleng.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6852 seconds (0.1#10.140)