Keluarga Bingung Yanto Tega Tebas Leher Yuyun Nyaris Putus
A
A
A
BATAM - Warga Kampung Dalam, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan maling dari dalam rumah di Blok C, No 6, RT 03/4, yang dihuni pasangan Maman Suharman (21) dan Tina (20).
Setelah warga mendatangi rumah tersebut, warga dikagetkan saat melihat Maman yang dalam keadaan terluka. Selain Maman yang terluka, warga juga menemukan kakak Maman, Yuyun dalam keadaan kritis setelah lehernya kena tebas parang Yanto.
"Pelaku (Yanto-pacar Yuyun) masuk lewat depan, keluar lewat jendela dapur," kata Seto, yang merupakan Ketua RW setempat di lokasi kejadian, Rabu (2/3/2016).
Seto menambahkan, kejadian sekitar pukul 04.45 Wib. Saat itu, warga yang mendengar kejadian langsung berusaha mengejar pelaku dan sebagian warga berusaha menyelamatkan dua korban yang terluka.
Namun, pengejaran warga tak membuahkan hasil dan pelaku berhasil melarikan diri dari kejaran warga. "Warga akhirnya memfokuskan menyelamatkan kedua korban dan melaporkan kejadian ini ke polisi," terangnya.
Kedua korban mengalami luka sabetan parang. Maman mengalami luka pada bagian tangan kanan dan lima jemarinya juga nyaris putus. Sementara Yuyun leher kanannya nyaris putus akibat sabetan parang pelaku.
"Kedua korban kami bawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, tetapi nyawa Yuyun tak bisa diselamatkan lagi. Saat sampai rumah sakit Yuyun meninggal," paparnya.
Pantauan di lokasi kejadian, rumah korban sudah dibentangi garis polisi dan terlihat motor Yamaha V-ixion warna merah dengan nopol BP 5284 IR dan Yamaha Vega warna biru dengan nopol BP 4831 GF milik korban.
Beberapa anggota Polsek Lubuk Baja yang mendatangi lokasi kejadian tampak mencari sejumlah barang bukti dan memintai keterangan warga. Di dalam rumah korban, polisi menemukan sebilah parang beserta sarungnya masih berlumuran darah.
Sementara Istri Maman, Tina mengatakan, saat kejadian dia bersama suaminya sedang tidur di dalam kamar. Sekitar pukul 03.00 Wib, dia terbangun karena mendengar suara rintihan minta tolong dari ruang tamu.
Karena takut, dia membangunkan suaminya dan dia sempat beranggapan teriakan itu karena ada ular masuk, sehingga mengagetkan korban.
"Saya kira ada ular masuk, saat suami saya ke ruang tamu saya intip. Ternyata, suami saya berkelahi dengan pelaku," jelasnya.
Melihat suaminya berkelahi dengan pelaku, dia berteriak meminta tolong berulang kali dan melihat korban sudah tergeletak dalam posisi terlentang bersimbah darah. Lalu, pelaku juga sempat menodongkan pisau kepadanya.
Merasa kesal, dia sempat menendang pelaku satu kali. "Setelah saya tendang, pelaku terjatuh dan berusaha menggorok saya. Tetapi suami saya menolong saya, dan saya keluar rumah untuk memanggil warga," ungkapnya.
Tak lama setelah dia keluar rumah, dia melihat suaminya juga berusaha keluar rumah dan hendak meminta bantuan warga. Saat warga ramai datang, warga mendatangi rumahnya dan menemukan korban yang sudah berlumuran darah.
Sementara, pelaku melarikan diri melalui jendela belakang rumah. "Sebelumnya mereka ini tidak pernah ribut dan terlihat biasa-biasa saja, pelaku itu Yanto pacar korban," jelasnya.
Kata Tina, antara korban dan pelaku baru dekat atau berpacaran sekitar tiga bulan belakangan. Sebelum dia tidur bersama suaminya, sekitar pukul 23.00 Wib, korban dan Yanto masih mengobrol dan bercanda di ruang tamu.
Biasanya, Yanto kalau ini sering kalau berkunjung sampai tengah malam. "Apa masalahnya Yanto membunuh korban, saya tidak tahu, karena sebelum saya tidur saya masih melihat mereka akur-akur saja," bebernya.
Tina menduga, sebelum membunuh korban Yanto sudah mempunyai niat, karena pisau yang digunakan untuk membunuh korban bukan pisau dari dalam rumah miliknya.
"Sepertinya pelaku memang sudah niat membunuh korban, karena pisau yang digunakan bukan pisau dari dalam rumah saya," pungkasnya.
Setelah warga mendatangi rumah tersebut, warga dikagetkan saat melihat Maman yang dalam keadaan terluka. Selain Maman yang terluka, warga juga menemukan kakak Maman, Yuyun dalam keadaan kritis setelah lehernya kena tebas parang Yanto.
"Pelaku (Yanto-pacar Yuyun) masuk lewat depan, keluar lewat jendela dapur," kata Seto, yang merupakan Ketua RW setempat di lokasi kejadian, Rabu (2/3/2016).
Seto menambahkan, kejadian sekitar pukul 04.45 Wib. Saat itu, warga yang mendengar kejadian langsung berusaha mengejar pelaku dan sebagian warga berusaha menyelamatkan dua korban yang terluka.
Namun, pengejaran warga tak membuahkan hasil dan pelaku berhasil melarikan diri dari kejaran warga. "Warga akhirnya memfokuskan menyelamatkan kedua korban dan melaporkan kejadian ini ke polisi," terangnya.
Kedua korban mengalami luka sabetan parang. Maman mengalami luka pada bagian tangan kanan dan lima jemarinya juga nyaris putus. Sementara Yuyun leher kanannya nyaris putus akibat sabetan parang pelaku.
"Kedua korban kami bawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, tetapi nyawa Yuyun tak bisa diselamatkan lagi. Saat sampai rumah sakit Yuyun meninggal," paparnya.
Pantauan di lokasi kejadian, rumah korban sudah dibentangi garis polisi dan terlihat motor Yamaha V-ixion warna merah dengan nopol BP 5284 IR dan Yamaha Vega warna biru dengan nopol BP 4831 GF milik korban.
Beberapa anggota Polsek Lubuk Baja yang mendatangi lokasi kejadian tampak mencari sejumlah barang bukti dan memintai keterangan warga. Di dalam rumah korban, polisi menemukan sebilah parang beserta sarungnya masih berlumuran darah.
Sementara Istri Maman, Tina mengatakan, saat kejadian dia bersama suaminya sedang tidur di dalam kamar. Sekitar pukul 03.00 Wib, dia terbangun karena mendengar suara rintihan minta tolong dari ruang tamu.
Karena takut, dia membangunkan suaminya dan dia sempat beranggapan teriakan itu karena ada ular masuk, sehingga mengagetkan korban.
"Saya kira ada ular masuk, saat suami saya ke ruang tamu saya intip. Ternyata, suami saya berkelahi dengan pelaku," jelasnya.
Melihat suaminya berkelahi dengan pelaku, dia berteriak meminta tolong berulang kali dan melihat korban sudah tergeletak dalam posisi terlentang bersimbah darah. Lalu, pelaku juga sempat menodongkan pisau kepadanya.
Merasa kesal, dia sempat menendang pelaku satu kali. "Setelah saya tendang, pelaku terjatuh dan berusaha menggorok saya. Tetapi suami saya menolong saya, dan saya keluar rumah untuk memanggil warga," ungkapnya.
Tak lama setelah dia keluar rumah, dia melihat suaminya juga berusaha keluar rumah dan hendak meminta bantuan warga. Saat warga ramai datang, warga mendatangi rumahnya dan menemukan korban yang sudah berlumuran darah.
Sementara, pelaku melarikan diri melalui jendela belakang rumah. "Sebelumnya mereka ini tidak pernah ribut dan terlihat biasa-biasa saja, pelaku itu Yanto pacar korban," jelasnya.
Kata Tina, antara korban dan pelaku baru dekat atau berpacaran sekitar tiga bulan belakangan. Sebelum dia tidur bersama suaminya, sekitar pukul 23.00 Wib, korban dan Yanto masih mengobrol dan bercanda di ruang tamu.
Biasanya, Yanto kalau ini sering kalau berkunjung sampai tengah malam. "Apa masalahnya Yanto membunuh korban, saya tidak tahu, karena sebelum saya tidur saya masih melihat mereka akur-akur saja," bebernya.
Tina menduga, sebelum membunuh korban Yanto sudah mempunyai niat, karena pisau yang digunakan untuk membunuh korban bukan pisau dari dalam rumah miliknya.
"Sepertinya pelaku memang sudah niat membunuh korban, karena pisau yang digunakan bukan pisau dari dalam rumah saya," pungkasnya.
(san)