Santri Tewas Dikeroyok 12 Rekannya, Ponpes Minta Maaf
A
A
A
JOMBANG - Pondok Pesantren Darul Ulum di Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengaku kecolongan hingga terjadi pengeroyokan di dalam pondok yang menyebabkan salah satu santrinya Abdulloh Muzaka Yahya yang masih di bawah umur tewas.Hingga Selasa siang (1/3/2016) suasana duka masih menyelimuti Ponpes Darul Ulum di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Rohmatul Akbar salah satu pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum mengaku kecolongan dan tidak mengetahui saat peristiwa itu terjadi.
Menurutnya, saat kejadian seluruh santri dan pengasuh sedang sibuk mengikuti kegiatan pengajian.Tanpa diduga para pelaku membawa korban yang masih duduk di bangku SMP ke dalam sebuah kamar dan mematikan lampunya.
Di dalam kamar tersebut korban dihajar beramai-ramai hingga pukul 23.00 WIB dilarikan ke rumah sakit. Nahas keesokan harinya korban meninggal dunia dan dipulangkan ke daerah asalnya di Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.
Pimpinan Ponpes Darul Ulum meminta maaf kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat terkait peristiwa tersebut. Di Kabupaten Jombang, Ponpes Darul Ulum merupakan salah satu pondok pesantren terbesar yang memiliki santri hingga 10.400 orang dengan berbagai lembaga pendidikan di bawahnya.
Puluhan ribu santri tersebut selama ini tinggal di 30 asrama dengan diawasi oleh 100 orang petugas keamanan dan ketertiban (kamtib) dan 90 orang satpam.
Namun saat peristiwa pengeroyokan terjadi seluruh petugas keamanan juga tidak mengetahuinya karena terjadi di dalam kamar asrama.
Sebanyak 12 orang santri yang menjadi pelaku pengeroyokan kini sudah diberi hukuman dengan dikeluarkan dari pondok dan diserahkan kepada polisi. Sedangkan seorang santri lainnya sampai kini masih buron.
Santri yang kabur ini bukan santri Pondok Pesantren Darul Ulum tetapi dari pondok pesantren lain yang sedang berkunjung dan ikut menghajar korban.
Rohmatul Akbar salah satu pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum mengaku kecolongan dan tidak mengetahui saat peristiwa itu terjadi.
Menurutnya, saat kejadian seluruh santri dan pengasuh sedang sibuk mengikuti kegiatan pengajian.Tanpa diduga para pelaku membawa korban yang masih duduk di bangku SMP ke dalam sebuah kamar dan mematikan lampunya.
Di dalam kamar tersebut korban dihajar beramai-ramai hingga pukul 23.00 WIB dilarikan ke rumah sakit. Nahas keesokan harinya korban meninggal dunia dan dipulangkan ke daerah asalnya di Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.
Pimpinan Ponpes Darul Ulum meminta maaf kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat terkait peristiwa tersebut. Di Kabupaten Jombang, Ponpes Darul Ulum merupakan salah satu pondok pesantren terbesar yang memiliki santri hingga 10.400 orang dengan berbagai lembaga pendidikan di bawahnya.
Puluhan ribu santri tersebut selama ini tinggal di 30 asrama dengan diawasi oleh 100 orang petugas keamanan dan ketertiban (kamtib) dan 90 orang satpam.
Namun saat peristiwa pengeroyokan terjadi seluruh petugas keamanan juga tidak mengetahuinya karena terjadi di dalam kamar asrama.
Sebanyak 12 orang santri yang menjadi pelaku pengeroyokan kini sudah diberi hukuman dengan dikeluarkan dari pondok dan diserahkan kepada polisi. Sedangkan seorang santri lainnya sampai kini masih buron.
Santri yang kabur ini bukan santri Pondok Pesantren Darul Ulum tetapi dari pondok pesantren lain yang sedang berkunjung dan ikut menghajar korban.
(sms)