Telah Lantik 2.543 DPC, Perindo Solid Wujudkan Indonesia Sejahtera
A
A
A
PAMEKASAN - Partai Perindo terus membangun struktur organisasi ke seluruh pelosok negeri. Partai berlambang rajawali ini telah melantik seluruh DPC di Jawa Timur. Total DPC yang telah di lantik diprovinsi ini sebanyak 664 DPC. Pelantikan terakhir jatuh pada Dapil 11 Madura.
"Total nasional DPC Partai Perindo yang sudah dilantik menjadi 2.543 DPC per hari ini," Kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat melantik para pengurus DPC se-Dapil 11 yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, Kamis (25/2/2016).
Angka tersebut menunjukkan 30% lebih dari total keseluruhan DPC yang jumlahnya lebih dari 7.000 DPC. Pelantikan para pengurus di tingkat kecamatan ini dilakukan langsung secara keseluruhan oleh sang ketua umum beserta jajaran DPP Partai Perindo.
"Kalau melantik kepengurusan di tingkat provinsi, kabupaten atau kota itu sudah biasa. Tapi ini DPC, ini kami lakukan karena kita punya komitmen,” tegas HT.
HT mengatakan seluruh DPC tanpa terkecuali akan dilantik olehnya. "Ini untuk membuktikan bahwa kita serius membangun Partai Perindo menjadi partai politik yang kokoh dan solid. Jadi, membangun partai yang solid itu tidak dengan bicara tapi dibuktikan dengan perbuatan, inilah yang kita lakukan,” jelas Pria kelahiran Jawa Timur tersebut.
Seperti diketahui sejak deklarasi pada 7 Februari 2015, partai ini terus tancap gas untuk membangun struktur hingga ke pelosok daerah. Tidak semudah yang dikira, ada berbagai hal yang mewarnai perjuangan dalam melantik para pengurus di daerah-daerah. Tantangan cuaca buruk saat penerbangan sudah menjadi hal rutin yang kerap dihadapi.
Ribuan kilometer jalan darat yang ditempuh juga tak selalu mulus. Seperti suasana perjalanan ketika pelantikan Partai Perindo di Palangkaraya yang saat itu sedang penuh asap akibat kebakaran hutan. Namun semua itu berhasil terlewati dengan perjuangan.
Dengan pelantikan, Jawa Timur maka kini sepertiga perjalanan dalam membentuk struktur di tingkat kecamatan sudah ditempuh. Minggu depan rencananya giliran Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. "195 DPC di Jabar dan 152 DPC di Kalsel," ujar HT.
HT melanjutkan hal tersebut dilakukan agar kader-kader bisa lebih percaya diri, mengenal lebih dekat dengan para pengurus DPP Partai Perindo. Selain itu juga menanamkan kepada kader pemahaman tentang visi, misi dan apa yang diperjuangkan oleh Partai Perindo.
"Partai Perindo hadir bukan untuk meramai-ramaikan peta politik, bangga-banggaan, tidak. Partai Perindo hadir untuk berjuang untuk Indonesia Sejahtera," kata HT.
Perjuangan tersebut bukan tanpa dasar, sebab lanjut HT, sejak dibangunnya NKRI tujuan akhirnya untuk bangsa Indonesia yang makmur. Seperti tertulis dalam pembukaan UUD 1945, mewujudkan bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Di hadapan kader HT mengatakan eksekutif dan legislatif dipilih melalui proses politik, melalui wadah partai politik. "Partai Perindo ini wadah kita bersama, kita bersatu padu nuntuk berjuang di wadah Partai Perindo untuk Indonesia Sejahtera," ujarnya.
Bangsa yang makmur, artinya Indonesia masuk dalam katagori negara maju. HT menjelaskan, bila bangsa ini maju maka negara bisa membantu rakyatnya yang belum sejahtera. "Rakyat kita yang sejahtera itu cuma 30%. 70% itu bisa dikatakan belum sejahtera," ujarnya.
Di negara-negara maju pendidikan bisa gratis sampai perguruan tinggi. Begitu pula fasilitas kesehatan yang bisa dinikmati rakyat bisa gratis. Bagi yang belum memiliki rumah namun tidak mampu mendapatkan subsidi, agar memiliki rumah layak huni.
Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita minimal USD12.000 per kapita. Sementara posisi Indonesia saat ini sekitar USD3.400 per kapita.
Artinya Indonesia harus melompat sebanyak empat kali lipat. Namun bila yang bergerak hanya sekitar 30% dari masyarakat menengah atas maka Indonesia akan sulit untuk menjadi negara maju.
"Bagaimana caranya? Janngan seperti sekarang. Kalau sekarang pertumbuhan ekonomi masyarakat mapan lebih tinggi daripada yang belum mapan. Jadi kita harus balik. Yang belum mapan harus tumbuh lebih tinggi dari yang mapan," jelas HT.
Artinya yang belum mapan harus dibantu dengan perlakuan khusus agar mereka naik kelas. Seperti akses pada modal yang mudah, pelatihan keterampilan dan proteksi dari pasar bebas. Sementara yang mapan cukup dengan aturan yang pasti. Sisanya mereka sudah siap bersaing dengan sendirinya.
"Total nasional DPC Partai Perindo yang sudah dilantik menjadi 2.543 DPC per hari ini," Kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat melantik para pengurus DPC se-Dapil 11 yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, Kamis (25/2/2016).
Angka tersebut menunjukkan 30% lebih dari total keseluruhan DPC yang jumlahnya lebih dari 7.000 DPC. Pelantikan para pengurus di tingkat kecamatan ini dilakukan langsung secara keseluruhan oleh sang ketua umum beserta jajaran DPP Partai Perindo.
"Kalau melantik kepengurusan di tingkat provinsi, kabupaten atau kota itu sudah biasa. Tapi ini DPC, ini kami lakukan karena kita punya komitmen,” tegas HT.
HT mengatakan seluruh DPC tanpa terkecuali akan dilantik olehnya. "Ini untuk membuktikan bahwa kita serius membangun Partai Perindo menjadi partai politik yang kokoh dan solid. Jadi, membangun partai yang solid itu tidak dengan bicara tapi dibuktikan dengan perbuatan, inilah yang kita lakukan,” jelas Pria kelahiran Jawa Timur tersebut.
Seperti diketahui sejak deklarasi pada 7 Februari 2015, partai ini terus tancap gas untuk membangun struktur hingga ke pelosok daerah. Tidak semudah yang dikira, ada berbagai hal yang mewarnai perjuangan dalam melantik para pengurus di daerah-daerah. Tantangan cuaca buruk saat penerbangan sudah menjadi hal rutin yang kerap dihadapi.
Ribuan kilometer jalan darat yang ditempuh juga tak selalu mulus. Seperti suasana perjalanan ketika pelantikan Partai Perindo di Palangkaraya yang saat itu sedang penuh asap akibat kebakaran hutan. Namun semua itu berhasil terlewati dengan perjuangan.
Dengan pelantikan, Jawa Timur maka kini sepertiga perjalanan dalam membentuk struktur di tingkat kecamatan sudah ditempuh. Minggu depan rencananya giliran Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. "195 DPC di Jabar dan 152 DPC di Kalsel," ujar HT.
HT melanjutkan hal tersebut dilakukan agar kader-kader bisa lebih percaya diri, mengenal lebih dekat dengan para pengurus DPP Partai Perindo. Selain itu juga menanamkan kepada kader pemahaman tentang visi, misi dan apa yang diperjuangkan oleh Partai Perindo.
"Partai Perindo hadir bukan untuk meramai-ramaikan peta politik, bangga-banggaan, tidak. Partai Perindo hadir untuk berjuang untuk Indonesia Sejahtera," kata HT.
Perjuangan tersebut bukan tanpa dasar, sebab lanjut HT, sejak dibangunnya NKRI tujuan akhirnya untuk bangsa Indonesia yang makmur. Seperti tertulis dalam pembukaan UUD 1945, mewujudkan bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Di hadapan kader HT mengatakan eksekutif dan legislatif dipilih melalui proses politik, melalui wadah partai politik. "Partai Perindo ini wadah kita bersama, kita bersatu padu nuntuk berjuang di wadah Partai Perindo untuk Indonesia Sejahtera," ujarnya.
Bangsa yang makmur, artinya Indonesia masuk dalam katagori negara maju. HT menjelaskan, bila bangsa ini maju maka negara bisa membantu rakyatnya yang belum sejahtera. "Rakyat kita yang sejahtera itu cuma 30%. 70% itu bisa dikatakan belum sejahtera," ujarnya.
Di negara-negara maju pendidikan bisa gratis sampai perguruan tinggi. Begitu pula fasilitas kesehatan yang bisa dinikmati rakyat bisa gratis. Bagi yang belum memiliki rumah namun tidak mampu mendapatkan subsidi, agar memiliki rumah layak huni.
Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita minimal USD12.000 per kapita. Sementara posisi Indonesia saat ini sekitar USD3.400 per kapita.
Artinya Indonesia harus melompat sebanyak empat kali lipat. Namun bila yang bergerak hanya sekitar 30% dari masyarakat menengah atas maka Indonesia akan sulit untuk menjadi negara maju.
"Bagaimana caranya? Janngan seperti sekarang. Kalau sekarang pertumbuhan ekonomi masyarakat mapan lebih tinggi daripada yang belum mapan. Jadi kita harus balik. Yang belum mapan harus tumbuh lebih tinggi dari yang mapan," jelas HT.
Artinya yang belum mapan harus dibantu dengan perlakuan khusus agar mereka naik kelas. Seperti akses pada modal yang mudah, pelatihan keterampilan dan proteksi dari pasar bebas. Sementara yang mapan cukup dengan aturan yang pasti. Sisanya mereka sudah siap bersaing dengan sendirinya.
(kri)